Happy reading readers!
___________________________
Sedangkan di mansion Axerlion, tepatnya di ruang kerja Tuan Muda Pertama, Gellen De Axerlion berdiri tiga orang lelaki yang menunggu perintah dari pengganti Duke Alex itu.
Allianz dan James saling melirik melihat senyum tipis di bibir Gellen. Saling melemparkan pertanyaan lewat mata.
Sedangkan Nick menatap jengah kakaknya yang sejak 30 menit yang lalu memintanya ke sini tapi di suguhkah dengan senyum mengerikan itu.
"Sampai kapan aku harus berdiri?" Tanya Nick kesal.
Gellen tersadar dari pemikirannya. Iya, pikirannya melayang pada Evelyn yang jauh dari pandangan.
"Ehem. Mari segera kita bahas ini." Putus Gellen.
Nick menghela nafas. "Sejak tadi aku menunggu." Gerutnya pelan.
Gellen mengabaikan Nick. "Allianz jelaskan."
"Eldermort adalah bangsawan tingkat Baron yang memilik banyak hutang pada bangsawan lainnya. Dia juga memiliki hutang sebanyak 9000 koin emas pada Axerlion, tuan."
"Lelaki berumur 67 tahun itu memiliki 2 istri yang salah satunya meninggal dunia menyisakan satu anak dan di ketahui anak itu hilang."
"Pembelian senjata pada Viscount Jerry dapat disimpulkan bukan untuk bandit di wilayahnya karena menurut mata-mata kita. Baron Eldermort tidak pernah menggunakan atau membawa senjata itu." Jelas Allianz.
Gellen tampak berpikir. "Jadi, dia menggunakan senjata itu untuk apa? Kau sudah memberitahukan lelaki itu untuk kesini?"
"Baron Eldermort menolak dengan alasan sakit. Sedangkan menurut mata-mata kita, Baron Eldermort berfoya-foya dengan wanita dari rumah bordil."
Tuan Muda Pertama itu tersenyum sinis. "Sepertinya dia takut. Aku semakin curiga dengan dia."
Allianz mengangguk menyetujui pendapat tuannya. "Iya, Tuan. Mata-mata kita pernah memasuki ruang senjata kemarin dan ia mendapati senjata itu tidak ada di tempatnya."
FYI: WILAYAH BARON ELDERMORT BERADA DI DALAM WILAYAH DUCHY AXERLION.
"Nampaknya ada anjing di wilayah kita." Seringai tipis menghiasi bibirnya. "Nick, pimpin penggeledahan pada kediaman Baron tua bangka itu."
Nick mengerutkan dahi bingung. "Aku tidak mengerti sama sekali. Bisakah kau menjelaskan hal ini padaku?"
"Allianz, jelaskan pada dia." Perintah Gellen.
Allianz mengangguk. "Begini Tuan Muda Kedua. Penyerangan ayah anda menggunakan senjata berupa asap yang melumpuhkan tenaga manusia dan senjata itu di buat oleh Viscount Jerry."
"Lalu apa kaitan dengan Baron Eldermort?" Potong Nick.
"Viscount Jerry mengatakan bahwa senjata itu terakhir kali dibeli oleh Baron Eldermort. Sedangkan Baron Eldermort menolak pertemuan dengan Tuan Gellen dengan alasan sakit."
"Sedangkan menurut mata-mata, Baron Eldermort tidak sakit sama sekali."
"Jadi kau meminta aku untuk menggeledah ruang kerjanya? Mencari bukti begitu?" Tanya Nick memastikan.
Kakaknya adalah tipe bicara singkat dan Allianz adalah pasangan asisten terbaik yang bisa memahami perkataan singkat dari Gellen.
Gellen hanya menatap datar Nick sambil mengangkat alis kirinya.
"Iya, Tuan Muda Kedua. Tuan Gellen meminta anda menggeledah ruang kerjanya. Pasti ada surat atau bukti lain tentang senjata itu." Allianz menjelaskan tatapan datar Gellen pada Nick.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasy{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...