APYLISA

10.9K 711 0
                                    

Oh iya teman-teman!
Aku cuma mau infokan bahwa cerita ini tidaklah sampai Beratus-ratus chapter.

Mungkin tidak sampai 40 chapter. Karena aku pribadi juga tidak terlalu menyukai chapter yang panjang!

Jadi stay tune sampai tamat ya!!

🎶🎶🎶🎶🎶

"Ternyata aku tidak se-tega itu."

Evelyn De Axerlion

#####

  2 Minggu kemudian.

   Tidak ada yang menyenangkan. Hari-hari dimansion ini begitu menyakitkan.

  Evelyn hingga terbiasa memakan semua celoteh kasar Nick, kepura-puraan Eleanor dan ketidakpedulian Duke Alex.

  Gellen belum kembali. Jika dia ada, Evelyn mungkin terbiasa dengan keketusan Gellen.

   Gadis dengan pita merah di rambutnya berjalan pelan menyusuri pasar di ibu kota, dan pasti ditemani Jack.

   Emma? Dia diberi pekerjaan oleh kepala pelayan untuk membantu persiapan penyambutan Gellen yang membawa hasil yang bagus. Kota Verenz kembali damai.

   Tujuan Evelyn adalah mencari sesuatu yang bisa dijadikan kado. Tapi dia hampir putus asa karena bingung ingin membelikan kakaknya apa.

   "Jack, kado apa yang cocok buat kakakku?" Tanya Evelyn.

   "Nona, saran saya lebih baik anda tidak membelikan apa-apa untuk tuan muda pertama." Kata Jack khawatir.

  Evelyn mengernyit. "Kenapa?"

  "Diulang tahun tuan muda pertama, kado dari anda dibuang dihadapan anda. Begitu juga yang lain. Lebih baik anda membelikan sesuatu untuk diri ada sendiri."

  Evelyn terkekeh kecil. "Tidak apa, Jack. Semua kado yang ditolak kedua kakak sudah aku simpan dengan baik dibawah ranjang. Jika nanti aku tidak ada, berikan pada mereka ya." Pintanya.

  Jack mengerut dahi bingung. "Apa maksud anda 'tidak ada' ?" Tanya Jack.

  "Tidak apa-apa."

  Evelyn juga tidak tahu mengapa ia mengatakan hal itu. Dia hanya keceplosan berbicara tanpa niat. Entah mengapa, hatinya sedikit lega setelah menyampaikan hal itu.

  "Kalau begitu, mengapa tidak anda membelikan mantel? Sepertinya musim salju akan tiba." Saran Jack.

  "Iya juga. Makasih Jack." Evelyn tersenyum manis.

  Jack memalingkan wajah. Telinganya memerah melihat senyum Evelyn. Hatinya berdetak kencang.

  Dia menggelengkan kepala. Menepis rasa yang tak seharusnya hadir di antara mereka. Dia harus sadar akan posisinya.

  "Ayo Jack!" Ajak Evelyn.

  Gadis itu menarik tangan Jack. Mengajak lelaki itu menuju salah satu butik  disana.

####

   Seharusnya besok kedatangan Gellen. Tapi Evelyn melihat Gellen dan ksatria tiba dirumah bertepatan dengan Evelyn pulang dari pasar.

  Evelyn melihat lelaki itu tidak baik-baik saja. Wajahnya pucat. Dia mencoba tidak mempedulikan. Lagi-lagi hati nuraninya disentil.

(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang