Sore itu, Evelyn sendiri menenangkan diri di hadapan jendela kamkarnya. Pagi tadi adalah hal yang terbaik pernah ia miliki sejak 10 tahun terakhir.
Orion dan Elizabeth kembali ke Duchy siang tadi dengan berat hati. Mereka mengambil alih kepimpinan untuk sementara dan menghukum kedua anak ayah itu.
Sementara Duke Alex berangkat menuju menara medis sejak siang tadi juga, berpamitan dan meminta Evelyn bertahan.
Gellen dipanggil raja untuk ke istana untuk melaporkan hal terkait rencana penyerangan ke kerajaan sebelah yang tiba-tiba menyerang perbatasan mereka.
Jack dan Emma sedang di dapur. Evelyn meminta mereka untuk meninggalkan dia sendiri sejenak sambil membuatkannya kue cemilan.
Angin sepoi-sepoi menampar pelan pipi Evelyn. Dingin dan nyaman. Kombinasi terbaik. Hari ini di ramalkan akan terjadi malam ini.
Siang menjadi agak pendek tidak seperti biasanya, lalu cuaca sedikit lebih dingin. Kerajaan WillBrave biasa mematok hal itu sebagai tanda akan tiba musim salju.
Dapatkah ia merasakan salju pertama kali bersama anggota keluarga? Hah, Evelyn tidak bisa meminta lebih, itu terlalu serakah.
Pikirannya melayang pada Kevan, lelaki yang sukses mengambil hatinya dalam kurun waktu singkat. Mampukah dia bertemu Kevan? Evelyn merasa waktunya singkat, sesingkat siang tadi.
Tiba-tiba pintu terbuka membuat lamunan Evelyn buyar. Tanpa membalikkan kursi roda, Evelyn menegur si pembuka pintu yang ia sangka Emma atau Jack.
"Bukankan aku meminta kalian memberikan waktu sejenak untuk aku bersendirian? Emma, tidak akan ada bahaya. Kak Gellen memberitahuku bahwa ksatria bayangan berada di sekitar rumah." Katanya kesal.
Pembuka pintu itu atau lebih tepatnya, Nick De Axerlion terkekeh tanpa suara melihat ekspresi wajah Evelyn yang kesal.
Adiknya berubah menjadi sosok gadis. Dia melewati perkembangan tumbuh adiknya karena kebodohan sendiri.
Evelyn juga berpikiran sangat dewasa. Terutama menanggapi hal tadi pagi. Nick tersenyum miris, mereka penyebab adiknya kuat berdiri sendiri.
Mereka tidak memberi bahu untuk Evelyn bersandar, tidak memberikan telinga untuk Evelyn bercerita dan tidak memberi semangat saat masalah menghadapinya.
Nick mempersilahkan jika pipinya akan mendapat tamparan dari sang adik mengingat perlakuan buruknya selama 10 tahun terakhir.
"Emma? Jack?" Panggil Evelyn. Tidak ada suara yang menyahut membuatnya sedikit ketakutan.
Nick melangkah menghampiri Evelyn. Berdiri tepat di hadapan gadis itu. Lantas, ia berlutut, menekuk salah satu kakinya seperti ksatria.
"Ini aku, Nick, Elyn." Kata Nick.
Evelyn menutup mulut kaget. Dia tidak menyangka Nick hadir disini. Dia mengira lelaki itu tetap tidak akan bertemu dengannya lagi.
"K-kak Nick?"
Panggilan kakak yang disematkan Evelyn pada namanya sukses membuat hatinya sakit. Sejahat apapun Nick pada Evelyn, gadis itu memanggilnya kakak."Eh, maaf. Kak Gellen menyuruhku untuk membiasakan diri memanggil kakak lagi. Ayah juga berkata ingin menjadikan kita keluarga bahagia. Kakak tidak keberatan?" Tanya Evelyn cepat.
Dia takut Nick akan memarahinya karena memanggil dia kakak. Meskipun Duke Alex dan Gellen meminta maaf namun Nick belum menunjukkan damai, itu membuat Evelyn takut.
"Kau dapat memanggilku apapun. Bahkan aku tidak keberatan jika kau memanggilku bajingan." Jawab Nick.
"A-"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasía{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...