TEMAN DAN TABIB

10.3K 654 1
                                    

"Bis, bis apa yang menyenangkan?
Bisa membuatmu tersenyum."

Evelyn De Axerlion

#####

  Evelyn kesal dengan Kevan yang mengatakan bahwa di sangat adalah bahan penelitian lelaki itu hingga mau tak mau Kevan membujuknya, mengatakan bahwa itu hanya candaan semata.

  Tapi hal itu tidak mampu membuat kekesalan Evelyn luntur. Gadis itu mengalihkan pandangan keluar jendela.

  "Aku hanya bercanda, Elyn! Mana mungkin aku tega menjadikan kau sebagai bahan penelitianku." Seru Kevan .

  'Gadis ini sangat menakutkan jika lagi kesal. Wajahnya seperti ingin membunuhku. Terlebih lagi auranya mirip dengan Duke Alex.' batin Kevan.

  Evelyn menghela nafas. "Baiklah! Akan ku maafkan. Tapi-"

  "Aku tahu kau tidak mungkin kesal pada lelaki tampan sepertiku terlalu lama." Potong Kevan sambil tersenyum bangga.

  Tingkahnya itu sontak membuat Evelyn tersenyum geli. "Aku pikir kau seperti rumor yang beredar. Cuek, dingin dan kaku. Ternyata kau bertingkah sebaliknya."

  Kevan menggeleng kecil. "Aku hanya seperti ini dihadapan temanku."

  "Apa kau menganggapku teman? Bukankah kau malu karena berteman dengan aku?" Tanya Evelyn kebingungan, mengingat sikap Kevan yang melepas gelang persahabatan yang ia beli kemarin.

  "Kata siapa aku malu berteman dengannmu?"

  "Kau."

  "Kapan?"

  "Kemarin. Kau melepaskan gelang yang aku berikan padamu." Jelas Evelyn.

  "Maksudmu gelang ini?" Kevan mengangkat pergelangan tangan kirinya yang terdapat gelang hitam.

  Evelyn mengangguk. "Iya. Hah? Kau memakainya? Bukankah kemarin kau menolak?"

  "Jika dipikirkan lagi, gelang ini lumayan cantik. Soal itu, aku hanya tidak ingin kau mendapatkan rumor buruk karena dekat dengan bawahannya, Lady." Kata Kevan.

  Evelyn mengangguk. Dia kini mengerti mengapa Kevan melepaskan gelang itu kemarin. Hanya ingin menjaga nama baiknya. Otomatis, senyum terbit wajahnya.

  "Menurutmu kapan aku tidak bisa menggunakan kakiku?" Tanya Evelyn mengalihkan topik pembicaraan.

  Kevan berfikir keras. "Biasanya, orang yang terkena racun ini hanya akan merasakan sakit ketika tengah malam, tapi mungkin kau sedikit berbeda dikarenakan tubuhmu sejak awal pernah kekurangan cairan."

  "Namun, aku tidak bisa memprediksi kapan kakimu akan lumpuh, itu tergantung seberapa kuatnya racun itu menyerah dirimu yang lemah."

  "Jadi kau pernah memiliki pasien racun Apylisa sebelumnya?" Tanya Evelyn penasaran.

  "Iya. Saat terjadi pemberontakan 3 tahun yang lalu." Jawab Kevan santai tapi ada sedikit nada bangga didalamnya.

  "Kau masih muda saat itu! Kau sangat Hebat!" Seru Evelyn.

  Gadis itu memperkirakan umur Kevan 16 tahun saat pemberontakan terjadi di kerajaan WillBrave yang di komando oleh adik tiri raja dari selir keempat, Calvin De Williams.

  "Aku menemani ayahku saat itu dan kami mendapati sekitar 5 orang yang terkena racun Apylisa. Kebanyakan dari mati setelah beberapa bulan, ada juga beberapa tahun. Cuma ada satu yang mati setelah beberapa hari." Katanya.

(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang