Happy reading readers!
_______________________
"Ayah!" Ele berteriak memanggil ayahnya.
"Nenek!" Teriak Nick.
Nick meninggalkan Baron Eldermort yang di bawanya dan berlari menghampiri Elizabeth, neneknya yang sedang mengangkat tubuh Eleanor dengan sihirnya. Membuat kurungan seperti sangkar burung versi besar.
"Lepaskan Ele!"
Tapi sebelum Nick benar-benar menghampiri Elizabeth, tangannya dicekal lebih dulu oleh Orion dan menariknya mundur.
"Lepaskan aku, kakek! Ele masih sakit!" Teriak Nick marah.
"Diam! Jangan membela penyihir hitam itu di depanku!" Bentak Orion.
Nick membulatkan mata tak percaya. "Apa yang kakek katakan?! Ayah, mengapa ayah diam lihat ini semua?! Bahkan ayah tidak tahu bahwa yang merawat ayah ketika sakit adalah Ele!"
Gellen hanya diam menyaksikan. Begitu juga Elizabeth. Dia tiba di ruang tengah itu dengan Eleanor dalam sangkar sihirnya.
"Ayah sempat bangun dan dia datang menyuntikkan jarum berisi racun." Jawab Duke Alex.
"Maksud ayah?!" Tanya Nick kebingungan. "Ele adikku, anak ayah!"
"Tidak, dia bukan cucuku." Bantah Elizabeth. "Dia anak dari pria bangsat itu."
Wanita tua itu menuding kearah Eldermort yang menatap mereka dengan raut wajah yang pucat.
"Apa maksud nenek? Kakak, ayah, bisakah kalian menjelaskan ini padaku?"
Nick menatap mereka berdua yang hanya terdiam tanpa berusaha melarang tingkah neneknya. Seakan-akan hanya dia yang tidak tahu apapun. Seperti orang bodoh.
Tapi sebelumnya salah satu dari mereka menjawab, tawa dari Eleanor terdengar lebih dulu.
Gadis itu menunjukkan seringai sinis pada Axerlion. Lalu tatapan jatuh pada lelaki yang terduduk dengan wajah babak belur di lantai.
Eleanor menatapnya nanar. Sedetik kemudian, dia kembali mendongak. Tidak ada raut pucat seperti orang sakit.
"Kalian bodoh. Terutama kau." Kata Eleanor sambil menunjuk Nick. "Bodoh seperti adikmu."
Nick berdesis geram. "Apa maksudmu, Ele? Kau juga adikku, maka kau juga bodoh?"
"Tidak. Karena aku bukan adikmu, bodoh." Ejek Eleanor.
Tidak, dia tidak akan menutupi apapun setelah ini. Melihat lelaki kesayangannya terduduk tak berdaya membuat Eleanor ingin menghentikan segalanya.
"Siapa kau? Apa rencanamu? Bahkan kau memakai sihir pada keluarga anakku?"
Kini giliran Elizabeth bertanya pada sosok yang sedang menyeringai sinis. Eleanor mendongak hingga tatapannya menatap pada netra sang penyihir putih terakhir.
"Aku? Eleanor. Rencanaku? Menghancurkan keluarga mu tentu saja!" Jawab Eleanor santai.
"Aku tidak mengenalmu sama sekali bahkan tidak pernah berurusan denganmu." Sahut Duke Alex menggeram marah.
Tawa Eleanor menggelegar lagi. Gadis itu seperti orang gila dengan gaun tidur di tubuhnya. Tak lupa rambut kusut akibat tarikan Elizabeth dikamarnya tadi.
"Kau salah, AYAH. Kau berurusan tanpa sengaja denganku." Jawabnya menekan panggilan ayah pada Duke Alex.
"Tidak usah mengulur waktu!" Bentak Orion melihat mereka seperti dipermainkan oleh Eleanor.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasy{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...