"Sedikit merasa kehilangan."
Evelyn De Axerlion
#####
Evelyn POV
Aku duduk di taman seorang diri. Jack ku minta berjaga agak jauh dan Emma, wanita itu diminta kepala pelayan membantu mereka menyiapkan beberapa persiapan ulang tahun kak Nick 2 minggu lagi.
Meski aku sudah berdamai dengan beberapa pelayan. Nyatanya masih ada yang tidak menyukaiku. Contohnya seperti kepala pelayan.
Emma adalah pelayan pribadiku, jadi dia dibebaskan dari segala tugas mansion dan fokus padaku. Tapi kepala pelayan berkeras memintanya membantu karena kekurangan orang.
Akhirnya aku memberi izin dengan syarat sebelum malam Emma harus kembali padaku. Aku tak ingin Emma kelelahan dan menemaniku seperti biasa.
Kevan telah pergi sejak malam tadi. Berangkat menuju entah kemana dengan tujuan menemukan penawar racun Apylisa. Semangat dan tekadnya kuat.
Pipiku memerah mengingat kevan kemarin malam. Lelaki itu menyatakan bahwa dia menyukainya.
Flashback on
"Aku menyukaimu."
Mataku melebar mendengar pengakuan Kevan. Tak disangka-sangka, dia menarik perhatian tabib muda ini dengan pertemanan mereka yang tidak sampai sebulan.
Elusan di kepala menyadarkan ku. "Tak apa. Tidak perlu dibalas. Aku meminta jawabannya 2 bulan ke depan."
Lidahku benar-benar kelu. Terlebih lagi senyumannya yang tak luntur membuatku salah tingkah.
Aku yakin pipiku saat ini memerah. Oh jangan lupa tanganku berkeringat dingin!! Aku mendengar kekehan kecil darinya.
"Kau terlihat menggemaskan dengan pipi tomat ini." Katanya sambil mencubit kuat pipiku.
"Aww! Sakit!!!" Jeritku.
"Ma-maaf. Aku terlalu gemas!!"
Dia mengelus pipiku pelan. Oh tuhan! Umurku baru 15 tahun, kenapa aku merasakan jantungku ingin berpindah dari tempatnya.
Aku menyingkirkan tangannya pelan dan sedikit beranjak kebelakang. "Men-menjauhlah." Pintaku.
Terlihat raut wajah Kevan muram. "Apakah kau membenciku? Apakah aku membuatmu tidak nyaman? Percayalah! Aku sungguh tidak mengharapkan balasan secepat ini. A-Aku hanya ingin kau tahu bahwa kau tak sendiri, ada aku." Jelasnya cepat.
Melihat tingkahnya ini membuatku tertawa kecil. "Tidak, bukan begitu. Hanya saja wajahku panas." Sambil menutupi wajah dengan kedua tanganku.
"Hei, apakah kau malu?" Godanya. Aku mendengar kekehan kecil.
"Tidak! Ha-hanya saja-"
"Sudah, tak perlu diperpanjang. Mari kita pulang. Aku takut kau masuk angin." Potongnya.
Dia menaruh mantel pada pundak ku dan menalinya rapat. Aku sontak memeluk erat lehernya saat merasa tubuhku seperti melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasy{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...