ELEANOR

11.9K 743 6
                                    

"Tanpa melakukan apapun dia berhasil membuatmu tertawa, berkebalikan dengan aku dan sialnya aku merasa iri.'

Evelyn De Axerlion

#####
  

"Ini siapa?"

  Bukan, bukan aku yang bertanya, tapi gadis itu. Kak Nick segera membawa gadis itu ke belakang punggungnya. Menghalangi pandangannya dariku.

  "Dia pembawa sial, adik. Jadi kamu jangan berdekatan sama dia." Sahut kak Nick sambil mengelus tangan kecil itu.

  Deg

  Hatiku seperti ditusuk-tusuk dengan jarum tak kasat mata. Terlebih lagi kak Nick memanggilnya dengan panggilan 'adik'. Panggilan yang aku rindu dan harapkan.

  "Siapa dia?" Giliran aku yang bertanya.

  "Dia? Dia adikku." Jawab kak Nick enteng.

  Tiba-tiba, tangan kecil itu terhulur dihadapannya. Gadis itu tidak lagi berada dibelakang punggung kak Nick.

  "Perkenalkan, aku Eleanor."

  "Eleanor De Axerlion, adik. Itu nama lengkap kamu sekarang." Sela kak Nick.

  Aku membulatkan mata, terkejut. "Apa maksudnya? Kenapa kakak sematkan nama keluarga kita di belakang namanya?" Tanyaku emosi tiba-tiba.

  "Keluarga kita? Aku koreksi, nama keluargaku. Aku tidak menganggapmu keluargaku, camkan itu." Balas kak Nick dengan senyum sinis andalannya.

  "Tapi kak, ayah tak_"

  "Saya mengakuinya." Potong seseorang.

  Aku menoleh kebelakang, ayah menghampiri kami, bukan, tepatnya menghampiri Eleanor lalu mengusap pelan kepalanya.

  Mana mungkin aku tidak kaget dengan sikap ayah yang lembut terhadap orang lain, terlebih lagi yang baru di kenal.

  "Apa kamu bahagia disini?" Tanya ayah pada Eleanor.

  Gadis itu mengangguk antusias. "Iya ayah. Sangat bahagia."

  "Baguslah." Balas ayah sambil tersenyum tipis.

  "Emm ayah." Panggil Eleanor ragu.

  "Ada apa heem? Katakan pada kakak kalau kamu takut menanyakan pada ayah." Sahut kak Nick.

  "Mana ibu?"

  Deg

  Semua terdiam. Bahkan ksatria penjaga dan pelayan terdiam. Pertanyaan Eleanor membuat ayah melirikku benci.

  "Ibu sudah tiada, sayang. Maafkan ayah karena tidak bisa menjaga ibumu dengan baik." Bisik ayah sambil memeluk Eleanor erat.

  Kak Nick memandangku tajam. "Lihat! Gara-gara kamu, Eleanor tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu!"

  "Maksud kakak apa?! Untuk apa gadis yang tidak diketahui asal usulnya harus mendapatkan kasih sayang ibu!" Marahku.

  Aku tidak tahan saat mereka memperlakukan Eleanor berbeda dengan memperlakukanku. Padahal Eleanor bukan siapa-siapa.

  "Berani kamu menaikkan suara didepan saya!" Bentak ayah.

  "Eleanor adalah anak istri saya yang terpisah. Oleh karena jangan sampai saya mendengar kamu menyakitinya! Atau bahkan mendekatinya!"

  Segera ayah menarik Eleanor pergi diikuti kak Nick dan pelayan juga beberapa kesatria.

  Aku terduduk lemas. Jadi ibu melahirkan kembar? Kenapa aku tidak tahu hal ini? Pantas saja wajahnya agak mirip ibu.

(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang