Setelah makan malam, Orion meminta istri dan Duke Alex berkumpul diruang kerja miliknya. Juga ada James dan Zero, orang kepercayaan Orion untuk mengirimi surat pada putranya.
"Kau mengatakan kami tidak pernah mengirimi surat bukan?" Tanya Orion memulai perbincangan.
Duke Alex mengangguk. "Iya, karena itu aku khawatir ada sesuatu yang terjadi. Jadi, aku memutuskan untuk datang tanpa kabar terlebih dahulu." Jawabnya.
Orion tampak berpikir keras, begitu juga dengan istrinya. Mereka berdua tidak pernah luput mengirim surat setiap 2 hari sekali, meski hanya untuk mengabari dan menanyakan hal yang tidak terlalu penting.
Begitu juga Duke Alex, lelaki itu tak pernah absen mengirimi orang tuanya surat tentang keadaan duchy, anak barunya, keluarga dan sebagainya.
"Ada yang aneh. Bagaimana bisa hal itu terjadi?" Gumam Orion. "Zero, apa kau memastikan bahwa surat itu tiba di kediaman Duke Axerlion?"
"Saya bersumpah, Tuan. Bahkan ada pelayan yang biasanya menunggu surat dari tuan untuk diberikan pada Duke Alex." Kata Zero.
"Pelayan?" Kini perhatian Duke Alex tertuju pada Zero. Biasanya surat dari orang tuanya akan langsung di berikan pada James.
"Izin menjawab, Tuan." Pinta Zero yang diangguki Orion. "Pelayan perempuan. Dia berkata bahwa Tuan James memintanya menunggu saya untuk mengambil surat dari Tuan Orion karena Tuan James sibuk mengerjakan tugas dengan anda."
"Pelayan perempuan? Apakah begitu James? Kau memerintahkan seseorang mengambil surat itu?" Tanya Duke Alex.
James segera berlutut seperti ksatria yang mengambil sumpah. "Saya bersumpah tidak, Tuan. Segala surat dari Tuan Orion bersifat rahasia. Jadi saya tidak mengambil resiko."
"Bangunlah." Kata Duke Alex. Dia mempercayai James. Lelaki itu sangat setia padanya.
"Sepertinya ada pelayan di kediamanmu yang berkhianat." Kata Elizabeth memecah keheningan yang sempat melingkupi mereka.
"Sepertinya iya, ibu. Aku harus membasminya setelah kembali." jawabnya dingin.
"Seperti apa ciri-ciri pelayan wanita itu?" Tanya Duke Alex pada Zero.
"Rambut pendek berwarna coklat, mata hitam, kulit tembaga, tidak terlalu tinggi dan memiliki tanda lahir berwarna hitam agak kecil di pergelangan tangan kirinya." Jelas Zero.
Lelaki ini memiliki ingatan tajam sehingga tidak sulit baginya mengingat hal-hal baik yang kecil ataupun besar. Karena itu Orion mengambilnya sebagai orang kepercayaan.
"Maaf menyela Duke Alex, tuan Orion." Sela James. "Bukankah ciri-ciri itu seperti pelayan pribadi nona Eleanor."
Duke Alex juga berpikir sama seperti James. Ciri-ciri pelayan seperti itu hanya ada pada Kelly, pelayan pribadi Eleanor.
"Eleanor? Siapa gadis itu?" Tanya Elizabeth. Dia merasakan hal yang aneh saat nama Eleanor disebut.
"Eleanor, dia putriku yang terpisah saat lahir. Jika ibu tidak lupa, istriku hamil kembar." Jawab Duke Alex.
Sontak kedua orang tua itu kaget. "Apa maksudmu, nak?" Tanya Orion.
"Putri keduamu telah mati sejak bayi." Kata Elizabeth.
Iya, dia tidak lupa bahwa mediang menantunya hamil kembar. Tapi bayi kedua itu tidak dapat diselamatkan.
"Apa maksud ibu? Jelas-jelas Eleanor putriku. Mantan pelayan pribadi istriku lah yang membawanya kembali." Sanggah Duke Alex kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅
Fantasy{Warning! Masih tahap revisi dan banyak typo berterbangan!} Hal yang Evelyn inginkan hanya kasih sayang keluarga. Tidak begitu sulit kedengarannya, tapi mustahil di kehidupan gadis 15 tahun ini. Evelyn De Axerlion dituduh sebagai dalang dari pembu...