1. Hari Pertama

605 14 6
                                    

"Ok Chacha, semangat, ini hari pertama kamu. Semangat kerjanya, lakuin yang terbaik," ucap Chacha pada dirinya sendiri sembari menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari pertama perempuan itu bekerja dan hari ini juga hari pertama perempuan itu hidup sendiri. Ya … sejak SMP memang Chacha sudah nge-kost sih, tapi selalu ada teman. Asli inilah Chacha hidup sendiri. Perempuan itu berjalan menuju kantornya, beruntung sekali kost perempuan itu tepat di samping tempat kerjanya sehingga ia tak perlu mengeluarkan uang untuk ongkos. Pun, uang kost perempuan itu terbilang cukup murah sehingga ia bisa menabung lebih banyak.

[Selamat pagi Mbak, saya sudah di kantor Mbak.]

[Baik, mohon tunggu di lantai satu ya.]

Chacha duduk celingak-celinguk sembari menunggu HRD yang baru saja ia kirimi pesan. Butuh waktu sekitar 10 menit sampai akhirnya HRD tersebut datang.

"Halo Mbak, saya Kim Chacha."

"Halo Chacha, Kim Sihyeon. Kalo gitu ini tolong kamu tanda tangani dulu ya, abis itu kita buat sidik jari untuk absensi," ucap Sihyeon dan Chacha pun menurut. Setelah itu Sihyeon membawa Chacha ke tempat kerjanya kemudian mengajak perempuan itu berkeliling dan memperkenalkanya pada setiap orang.

"Nah, ini Pak Sangyeon, CEO kita."

"Halo Pak," sapa Chaca ramah.

"Gila, masih muda banget," batin Chacha.

"Halo Chacha, panggil Mas aja deh, saya juga nggak setua itu. Gini-gini saya masih jomblo loh."

"Ehheheh iya Pak."

"Loh? Saya bilang apa tadi?"

"Ehehe iya Mas."

"Kalo gitu kita permisi ya Mas," ucap Sihyeon hendak membawa Chacha pergi dari tempat sang CEO.

"Eh? Gue nggak dikenalin?" tanya seorang pria yang membuat Sihyeon langsung menunjukkan wajah julid.

"Ngapain? Lo juga bukan siapa-siapa," ucap Sihyeon masih dengan wajah julidnya, Chacha hanya diam dengan situasi tersebut.

"Ganteng," batin Chacha, mata Chacha memang paling tak bisa melihat yang tampan sedikit saja, tapi wajar nggak sih? Siapa coba yang nggak terpana sama cowok ganteng, toh juga Chacha nggak auto ngereog atau centil kok.

"Memang iya Juy, lo bukan siapa-siapa di sini," ucap Sangyeon diakhiri canda tawa.

"Kalo gitu kita permisi ya Mas," ucap Sihyeon kemudian membawa Chacha pergi.

"Tumben lo pengen kenalan sama orang baru?" tanya Sangyeon pada pria yang bernama Juyeon tersebut.

"Siapa tau jodoh," jawab Juyeon asal namun dengan wajah yang tampak putus asa membuat Sangyeon tertawa.

"Seorang Juyeon? Jodoh?" Lagi-lagi Sangyeon tertawa seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Kali ini gue serius Bang, eh tapi nggak serius-serius banget sih," ucap Juyeon, pria itu memang usianya dua tahun lebih muda dari Sangyeon.

"Kenapa? Udah ditanyain lagi?" tanya Sangyeon dan Juyeon mengangguk lesu.

"Padahal umur gue juga baru segini."

"Ya … mungkin om sama tante takut aja gitu, kalo lo terus asik sama kerjaan nanti nggak ada niat cari pasangan."

"Lo aja belum nikah ngapain gue yang diburu-buruin coba? Aneh."

"Dih, gue udah tunangan ya."

"Ah iya juga," ucap Juyeon, wajah pria itu semakin lesu menyadari kenyataan yang ada.

Istri Bayaran || The Boyz Lee Juyeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang