Tak hanya Juyeon, yang lain juga refleks menoleh saat mendengar suara seorang perempuan memanggil nama Juyeon.
"Eh Eunseo cantik, it's been a long time." Alih-alih Juyeon, justru Sunwoo yang menjawab panggilan perempuan yang tak lain adalah Eunseo. Pria itu langsung menggandeng Eunseo.
"Apa sih, lepas ah," ucap Eunseo dan langsung menghempaskan tangan Sunwoo.
"Idih, ogah juga gue sama cewek gila kayak lo," cibir Sunwoo dengan nada suara dan tatapan julid.
"Hy Juy, it's been a long time," ucap Eunseo, ia ingin memeluk Juyeon namun Juyeon dengan cepat memeluk Chacha sehingga aksi Eunseo terhenti. Perempuan itu menatap Juyeon dengan tatapan tak percaya sedangkan yang lain tersenyum melihat pemandangan itu. Sudah menjadi hal biasa Eunseo menunjukkan perasaannya pada Juyeon secara ugal-ugalan, tapi pria itu tak pernah menerima Eunseo terlepas dari mereka yang sudah lama kenal satu sama lain. Padahal ya, Eunseo itu cantik, pintar, banyak bisanya. Ya … walaupun lumayan barbar sih, mungkin itu alasan Juyeon tak menyukai Eunseo. Lantas apa kabar Chacha? Whop jelas terkejut parah, jantung perempuan itu auto sprint saat Juyeon memeluknya, apalagi aroma tubuh pria itu sungguh memabukkan. Rasanya Chacha akan gila dengan semua ini.
"Jangan aneh-aneh, cewek gue nggak suka. Kenalin, Chacha, cewek gue," ucap Juyeon setelah melepas pelukannya.
"Chacha," ucap Chacha sembari mengulurkan tangan.
"Eunseo," ucap Eunseo masih dengan tatapan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dan lihat.
"Sejak kapan lo pacaran? Kok gue baru tau?" tanya Eunseo, dari nada suaranya jelas perempuan itu tak terima kenyataan yang baru saja ia dengar.
"Baru satu bulan, belum ada yang tau kok, ini pertama kali gue kenalin cewek gue," ucap Juyeon dan yang lain mengangguk mengiyakan ucapan Juyeon.
"Eh tapi kalaupun lo sekarang jadi pacarnya Juyeon gue nggak bakal berubah. Jadi nggak usah heran kalo gue sama Juyeon mesra-mesraan ya," ucap Eunseo penuh percaya diri.
"Dih pede amat, kayak pernah aja mesra sama Bang Juyeon, lo aja yang nempel nggak jelas terus," cibir Sunwoo, Chacha mah tidak peduli, yang penting ia melakukan pekerjaannya dengan baik dan gajinya lancar.
"Sembarangan lo," ucap Eunseo namun Sunwoo tak peduli dan malah menunjukkan wajah menyebalkan.
"Udah ah jangan ribut terus, kita di sini buat party," ucap Hyunjae selaku pemilik pesta.
"Gimana kalo kita main drink or dare aja?" tanya Changmin.
"Boleh tuh," ucap Younghoon dan yang lain mengangguk setuju. Mereka ada sembilan orang sedangkan bangku hanya ada delapan untuk satu meja dan Eunseo dengan cepat duduk di samping Juyeon
"Lo ambil bangku lagi sana Cha," ucap Eunseo, ekspresi perempuan itu tampak kesenangan saat ia merasa dirinya berhasil mengerjai Chacha apalagi saat perempuan itu hendak berjalan mengambil bangku. Namun ekspresi Eunseo auto berubah kesal saat Juyeon menarik tangan Chacha hingga perempuan itu duduk di pangkuannya.
"Nggak usah, kita gini aja," ucap Juyeon, pria itu kemudian meletakkan dagunya di pundak Chacha. Pipi Chacha memerah dan panas karena aksi Juyeon, jantung perempuan itu berdetak kencang membuat Chacha lelah sendiri.
"Ya ampun Lee Juyeon, ini aku udah berusaha jaga perasaan tapi kenapa kamu malah gini sih? Memangnya mau tanggung jawab kalo aku suka sama kamu? Ish ada-ada aja deh." Chacha berusaha tampak biasa saja padahal dalam hati ia sudah menggerutu karena tingkah Juyeon.
"Heh! Hargai yang jomblo dong," protes Eunseo, maksud ingin mengerjai tapi kenapa malah ia yang kena sendiri sih? Yang lain sontak tersenyum melihat hal itu. Tampaknya Juyeon benar-benar sudah lelah dengan Eunseo dan ingin menegaskan fakta bahwa ia tak menyukai gadis itu dan ingin Eunseo berhenti dengan segala tingkahnya.
"Ok kita mulai ya," ucap Changmin dan putaran pertama langsung pada Juyeon dan Chacha.
"Pertama Juyeon, kalo next kena lagi Chacha," ucap Hyunjae dan yang lain mengangguk setuju.
"Dare lah, ya kali drink," ucap Sunwoo.
"Drink aja Ju, nggak usah aneh-aneh," ucap Eunseo.
"Dare lah, ya kali seorang Juyeon drink," ucap Hyunjae ikut memanas-manasi.
"Ok dare."
"Cium Chacha." Hyunjae, Younghoon, Sunwoo dan Changmin kompak mengatakan hal tersebut karena mereka benar-benar penasaran dengan hubungan tiba-tiba Juyeon. Setelah ini Juyeon harus memberi penjelasan pada teman-temannya itu. Sangyeon dan Eunbi sang tunangan hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah teman-temannya itu sedangkan Eunseo semakin kesal dengan apa yang tengah ia saksikan.
"Jangan iri ya lo pada," ucap Juyeon kemudian menangkup wajah Chacha, sebelum mencium perempuan itu ia sempat berbisik.
"Maaf ya, nanti kita ngobrol," bisik Juyeon pelan kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir Chacha dan memainkannya dengan sungguh lembut. Yang lain heboh melihat momen manis itu. Chacha hanya diam, ia membiarkan Juyeon melakukan apa yang ia mau, Chacha hanya meremat baju Juyeon untuk menyalurkan gejolak yang tengah ia rasakan. Rasa ini benar-benar gila, Chacha tak bisa menjelaskannya. Jujur saja, ini kali pertama untuk Chacha.
"Dasar cewek sialan, gue nggak bakal biarin lo ngambil Juyeon gitu aja. Gue udah kenal Juyeon dari lama dan gue juga udah lama suka sama dia, jadi gue yang pantas buat Juyeon," batin Eunseo, perempuan itu mengepalkan tangan di bawah meja menahan emosi.
Permainan pun berlanjut dan setelah beberapa putaran botol kembali pada Chacha dan Juyeon yang artinya kali ini Chacha yang dapat.
"Drink," ucap Chacha sehingga Sunwoo langsung menuangkan satu gelas minuman.
"One shot ya," ucap Younghoon dan Chacha mengangguk.
"Nggak usah dipaksa, kalo nggak kuat nggak usah," bisik Juyeon dengan sungguh lembut. Ah Chacha rasanya bisa gila dengan segala pesona pria itu. Pada Juyeon pun ia hanya mengangguk kemudian menegak habis minuman itu dalam sekali teguk seolah itu adalah air putih.
"Wah …" Hyunjae bertepuk tangan penuh kekaguman, pasalnya Chacha tak menunjukkan reaksi apa-apa setelah minum membuat orang-orang berpikir, apakah ia sekuat itu minum? Sebenarnya tidak juga sih, Chacha hanya lumayan bisa minum. Beberapa kali minum perempuan itu belum pernah mabuk.
Mereka pun terus bermain hingga tengah malam dan memutuskan untuk pulang setelah semua tamu undangan Hyunjae tidak ada lagi. Untung besok hari sabtu jadi tak masalah kalaupun tidur sampai siang. Pun mereka tak ada yang mabuk sih, tak tahu kalau setelah ini muncul efek minumannya.
"Juyeon, antar gue pulang ya … gue nggak bisa bawa mobil lagi," pinta Eunseo dengan wajah memelas berharap Juyeon mau mengantarnya pulang.
"Lo pulang bareng kita, ayo," ucap Sangyeon, belum sempat Eunseo memprotes pria itu sudah langsung membawanya.
"Kita duluan ya," ucap Sangyeon dan Eunbi dengan Eunseo yang misuh-misuh karena ditarik paksa oleh Sangyeon. Ia tak bisa melawan pada sepupunya itu, kalau berani melawan bisa-bisa semua fasilitas yang Eunseo punya ditarik oleh orang tuanya. Sangyeon dan Eunseo adalah sepupu, ibu mereka bersaudara dan orang tua Eunseo mempercayakan perempuan itu pada Sangyeon sehingga ia tak bisa macam-macam pada pria tersebut.
"Kalo gitu kita pulang ya," ucap Juyeon.
"Ok, hati-hati di jalan," ucap Hyunjae, dan Juyeon bersama yang lain pun pergi dari rumah tersebut.
"Gue yakin banget lo nggak bakal kecelakaan di jalan Bang, tapi hati-hati kecelakaan di apartemen ya," ucap Sunwoo dengan ekspresi usil.
"Nggak papa sih, tante pasti auto senang karena dengan gitu kalian auto nikah," timpal Younghoon. Sepertinya Chacha harus terbiasa dengan keusilan teman-teman Juyeon ini, untung Chacha dibayar. Eh tunggu, apakah Chacha harus meminta biaya tambahan karena tingkah usil teman-teman Juyeon? Sepertinya ide yang bagus.
"Ada-ada aja, udah ya kita duluan," ucap Juyeon.
"Ayo semua," ucap Chacha dan mereka mengangguk.
"See you cantik," ucap Sunwoo, Chacha hanya tersenyum menanggapi hal tersebut.
"Ayo," ucap Juyeon, ia membukakan pintu untuk Chacha dan mereka pun berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bayaran || The Boyz Lee Juyeon
FanfictionJuyeon butuh Pacar, Chacha butuh uang. Best deal, bukan? Eh tapi kok malah nikah?