9.aku ingin tidur

182 9 0
                                    

Setelah satu Minggu di rumah sakit , akhirnya Harumi kembali pulang ke rumah.perasaan nya campur aduk antara senang atau takut dia takut ayahnya marah kepada nya .

*Selama 1 Minggu di rumah sakit adinata tak pernah menjenguk Harumi.

Selama di perjalanan menuju rumah tatapan Harumi kosong menatap keluar kaca mobil.

"Mikirin apasih Harumi?."tanya ibunya

Namun tak ada balasan dari Harumi.

"Harummi...Arumi....nakk?"

"Ohhmm..apa buk?"

"Kamu mikirin apasih ,ada yang sakit?

"Nggak ada kok,Harumi cuman mikirin sekolah aja"

"Kamu itu baru sembuh Harumi ...jangan dulu memberatkan pikiran mu"

"Iyaa buk maaf"

Cklek

pintu rumah terbuka,suasana rumah sepi karena kak Kenzie dan sky masih sekolah dan ayahnya mungkin masih bekerja.

"Bi.." Azalea memanggil pembantunya

Tak lama kemudian wanita paruh baya menghampirinya

"Eh..non Harumi sudah pulang "

"Ada yang bisa saya bantu buk"

"Bibi tolong bawakan air putih dan makan ke kamar Harumi ya!"

"Oh baik Buk"

"Ayo kita ke kamar ,kamu masih perlu istirahat"ucap Azalea mengajak Harumi.

Cklek

Pintu kamar Harumi dibuka

"Harumi beristirahatlah ,ibu mau bersih bersih badan dulu kalau ada apa apa panggil ibu atau bi Ida yah"

Harumi tak menggubris ucapan ibunya,ia hanya diam dengan wajah yang kosong seperti.raganya memang disini tapi pikiran nya ada di hal lain.

"Nak.."Azalea menepuk pundak Harumi
Sontak membuat Harumi kaget.

"Apa buk"

"Kamu kenapa Harumi dari tadi ibu bicara pada mu..ada yang sakit?"

"Buk..ayah bakalan pulang jam berapa?"

"Ntahlah , memangnya kenapa?"

"Buk..ayah gak bakal marah kan sama Harumi?Harumi lagi lagi nyusahin kalian"

"Nggak bakal kok,kamu gak nyusahin nak jangan bicara gitu!"

"Harumi takut Buk"

Azalea menarik  Harumi kedalam pelukannya.
Dia hanya bisa menenangkan putrinya . Sebenarnya ia tak bisa menjamin kalau adinata tidak akan menyakiti Harumi lagi

SORE HARI.

Cklek

Pintu kamar Harumi terbuka .

Harumi yang kala itu sedang membaca buku di meja belajar nya.melihat dua saudaranya di ambang pintu kamar.

"Eh..kamu ini baru juga pulang sudah belajar lagi.."oceh Kenzie

"Iya ih.kak Harumi ini sangat gila belajar"

"Aku sudah melewatkan banyak materi tidak bisa aku melewatkan lebih banyak lagi.. yang ada nanti ayah marah ,aku belajar saja masih kena marah apalagi kalau aku hanya duduk diam tak belajar.ayah tak akan menerima alasan dari ku beda seperti kalian ...."

Jawaban Harumi hanya membuat mereka terdiam.

Tiba tiba buku yang di pegang Harumi jatuh,lagi lagi asma Harumi kambuh . membuat kedua saudaranya panik melihat Harumi ,sky segera mengambil revital inhaler yang ada di nakas samping kasur.lalu memberikannya kepada Harumi.
Namun bukan hanya asma nya saja yang kambuh tapi sakit kepala yang selalu membuat Harumi pingsan ikut kambuh.
Kenzie yang menyadari Harumi terlihat seperti menahan pusing langsung mengangkat nya ke atas ranjang.
Tapi syukurnya sakit kepala Harumi yang kali ini tidak sampai membuat Harumi kehilangan kesadarannya.

"Tuh kan..Harumi sudah ku bilang jangan dulu belajar,keras kepala banget sih kamu!!""

"Iya..kakak tuh bandel banget"sky ikut mengoceh

"Idih kamu juga bandel kali.."ucap Kenzie dengan nada bercanda kepada kedua adiknya

"Iyah..maaf.."lirih Harumi

"Ya sudah kamu istirahat aja dulu,awas kalau kamu belajar lagi ...

Tinggal sky dan Kenzie meninggalkan kamar Harumi.

PUKUL 19.00

Harumi sudah tertidur karena baru saja ia memakan obat.
Adinata masuk ke kamar Harumi ntah untuk apa.harumi yang menyadari keberadaan ayahnya tetatp berpura pura tidur "pasti ayah mencemaskanku"ucap Harumi berharap dalam hatinya.namun,nyatanya adinata malah meninggikan suaranya kepada Harumi yang terbaring di kasurnya.

"Heh...bangunn...kamu ini mentang mentang baru pulang dari rumah sakit,enak enak an tidur ini masih awal buat tidur bayi aja belum tidur jam segini...hehh"

Sontak hal itu membuat Harumi kaget dan membuka matanya dengan tangan yang bergetar akibat tersentak.

"Maaf ayah..tapi Harumi sangat ngantuk..."

"Kalau kamu udh pulang dari rumah sakit berarti kamu sehat.kalau sakit kenapa malah balik hahh..tau gak peringkat kamu turun , sekarang peringkat pertamanya aldevan.kamu ini malu malu in aja.."

*Disclaimer di sekolah Harumi ada peringkat bulanan per angkatan.
Biasa nya Harumi selalu peringkat pertama dia turun menjadi yang kedua ,dan satu lagi yang membuat adinata marah adalah karena yang mendapat peringkat pertamanya adalah keponakan nya sendiri atau sepupu Harumi sendiri .

"Sekarang kamu berdiri lalu belajar jangan tidur sebelum jam 10 malam tepat...."

"Maaf ayah..tap-pi Harumi mas-..

"Ahh gak ada tapi tapi an pokonya sekarang belajar awas aja kalo nggak nanti ayah kesini lagi ..."

Harumi hanya menunduk dengan sesak hati mendengar ucapan ayahnya.
"Iya yah..maaf..."

Adinata pergi meninggalkan kamar Harumi dan Harumi beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajar.

"Tak apa biasa nya juga aku tidur jam 1 dini hari ,ini mah cuman sampe jam 10 malam aja kok"ucap Harumi menguatkan dirinya.

Harumi memulai belajarnya membuka buku membaca , memahami lalu menulisnya.

Mata Harumi terasa sangat berat ia tak bisa berbohong kalau dirinya ingin tidur cepat malam itu.tapi dari pada dia di marahi ayahnya lebih dari tadi ia memaksakan diri untuk tidak menuruti keinginan tubuhnya.

Setelah pukul 10 tepat Harumi beranjak dari kursi belajarnya.ia keluar dari kamar nya untuk menemui ayahnya di ruang kerja dengan membawa buku yang penuh dengan catatan dan latihan soal sebagai bukti kalau dia sudah belajar.

Toktoktok
"Yah .. Harumi masuk ...

"Yah Harumi sudah belajar,Harumi boleh tidurkan ..."tanya Harumi

dengan membukakan catatan dibukunya kepada adinata

"Iyah bagus kalau gitu,awas aja ya kalau sampai bulan depan kamu gak bisa peringkat satu lagi...

"Iya yah Harumi bakal berusaha lebih keras.."padahal kalau aku peringkat satu pun ayah tak pernah mengapresiasinya,tapi sekalinya peringkatnya turun dia sangat marah"gumam Harumi berbicara dalam hati.

"Ya udah yah ..Harumi balik lagi ke kamar mau tidur .."selamat malam"ucap Harumi sambil meninggalkan ruang kerja ayahnya.

Sesampainya di kamar Harumi langsung merebahkan tubuhnya nya di kasur menutup matanya sambil berucap

"se menyusahkan,se aib itu kah aku sampai hanya kesalahan ku saja yang hanya bisa di lihat ayah?"

Bahkan masih di posisi sama Harumi tertidur pulas karena tubuhnya begitu lelah tak kuat menahan kantuk dari tadi.

Terkadang Harumi sangat membenci takdirnya ,kenapa dia harus memiliki ayah seperti itu kenapa dia berada di keluarga seperti ini.dia masih bisa bersyukur karena kedua saudara dan ibunya tidak seperti ayahnya mereka masih peduli kepada Harumi .tapi tetap saja kenapa mereka tidak bisa membela Harumi ketika sang ayah menyakitinya.

°•○●○•°

"Prestasi tidak pernah di apresiasi, kesalahan kecil selalu membuat mu marah.aku yakin itu hanya marah bukan benci kan?"
_HARUMI FREYA ARKATAMA _










Spring Girl Beauty||HARUMI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang