37.kabar buruk!

283 8 2
                                    

" jangan dulu pergi "

"Kalian gak tahu ya tadi pagi non harumi di bawa kerumah sakit"ucap pak dody,penjaga rumah.

"Lho bapak jangan bercanda ya,harumi kemarin gakpapa kok"ucap aruna tidak terima.

"Kenapa saya bercanda?saya bicara serius tadi pagi bi idah nemuin non harumi udah gak sadarkan diri di kamarnya"jelas pak dody.

"Rumah sakit mana pak kalau boleh tahu"tanya ganeeta.

"Rumah sakit yang sama dengan tuan muda"

><

Dari kejauhan mereka dapat lihat bi idah yang duduk di bangku depan ICU.

"Bibi harumi gimana sekarang?"tanya qirani langsung

Bi idah tidak menjawab tapi bi idah malah memberikan amplop berisikan surat.

Qirani menerimanya dan mulai membaca setiap tulisan dalam kertas itu.

"Gak ini gak mungkin!pasti ini salah ini bukan punya harumi kan?"ucap qirani dengan tangan bergetar.

Aruna mengambil alih kertas itu dan mulai membacanya.

Aruna menutup mulutnya dan menggelengkan kepala setelah beres membaca apa yang tertulis disana begitupun ganeeta dan trika.

"Bi---bibi harumi sekarang gimana bi?"tanya aruna dengan mata yang mulai memanas menahan tangis.

"Non harumi kritis tadi juga detak jantung non harumi melemah sempat henti juga"

Degh

"Terus dimana orangtua harumi bi!"ucap ganeeta dengan nada tinggi sampai trika turun tangan menenangkan.

"Adek sky juga sekarang kondisinya drop---"

"T--tapi harumi juga butuh mereka sekarang bi!apa gak bisa salah satu dari mereka ada di sini untuk harumi"ucap ganeeta

Bi idah bungkam tak lagi mengeluarkan sepatah kata sejujurnya ia juga shock dengan kabar buruk ini.

Flashback on

"Non harumi?udah pagi non gak sekolah?"bi idah terus memanggil dari luar kamar.

Merasa ada yang aneh karena sudah sekitar 30 menit bi idah disana harumi tak kunjung menjawab.

Cklek

Bi idah terpaksa masuk ke kamar yang ternyata tidak di kunci.

Netranya menangkap sang empunya kamar yang masih terbaring di kasur dengan mata tertutup sempurna.

"Non harumi sakit?gak masuk sekolah hari ini non?"tanya bi idah tangannya bergerak menyentuh kening gadis itu.

Seketika dingin menyapa permukaan kulit bi idah.

Bi idah mulai panik pikiran buruk mulai menghantui pikirannya.

"Non---harumi jangan bercanda--ayo bangun non harus sekolahkan?"

Bi idah mulai mengguncangkan tubuh itu namun tak ada sama sekali reaksi.

Spring Girl Beauty||HARUMI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang