Spring Girl Beauty||HARUMI [END]

40.Terlambat🍃🌸

"Maaf dan terimakasih"

○•°☆~🌸~☆°•○

"saya ada kabar baik, ada orang baik yang mau menolong kedua putra anda, sebelum berpulang beliau mewasiatkan ini"

"beneran dok? Apa semuanya sudah cocok?"tanya adinata ada raut kebahagiaan terpancar disana.

dokter aksa mengangguk dengan senyuman tipis tampak begitu berat.
bagaimana tidak baru saja ia gagal menyelamatkan nyawa pasien nya di tambah pesan singkat yang ia terima membuat hatinya terenyuh.

"saya ingin bertemu keluarga orang baik itu dok, saya ingin mengucapkan terimakasih"ucap azalea

"setelah operasi selesai, kalian bisa bertemu"ucap dokter aksa.

azalea mengangguk dengan mata berkaca-kaca penuh haru dan rasa syukur.

"sebentar lagi dunia ku akan kembali baik-baik saja"batin adinata

'siapapun kamu aku sangat berterimakasih, terimakasih sudah menyelamatkan dua putraku'batin azalea

><

"operasi berjalan dengan baik dan berhasil, kita hanya menunggu pasien stabil untuk di pindahkan ke ruang rawat"ucap dokter aksa

"syukurlah, terimakasih banyak dokter kalau begitu saya ingin bertemu dengan keluarga orang baik yang menyelamatkan nyawa putra saya"ucap azalea

"iya dokter saya ingin mengucapkan banyak terimakasih "ucap adinata

"cukup bercermin kalian akan tau dia"ucap dokter aksa sontak membuat keduanya kebingungan.

"maksud dokter?"azalea tampak masih belum mengerti dengan ucapan dokter aksa

"orang di belakang kalian akan menjawab semuanya"ucap dokter aksa
spontan adinata dan azalea berbalik, menemukan keempat sahabat putrinya yang tampak kacau melangkah menghampiri mereka.

azalea membungkam mulutnya ia tak mau berfikir negatif tapi pikiran itu juga tak bisa ia singkirkan.

"Aruna?"lirih azalea memanggil sahabat dekat putrinya.

"saya turut berduka cita atas berpulangnya anggota keluarga dan sahabat kalian, saya permisi"ucap dokter aksa lalu melenggang pergi.

"sahabat kita udah pulang tan, dia udah gak sakit lagi sekarang"aruna memaksakan tersenyum walau begitu terlihat menyakitkan.

"Aruna jangan bercanda ya?bilang ini pasti akal-akal anak itu buat dapet perhatian kita kan?!!"respon adinata benar-benar di luar dugaan mereka.

"h--harumi gak perlu perhatian kalian lagi om d--dia tahu kalau gak akan dapat perhatian kalian, khusus om nata!"ucap aruna bergetar

"h--harumi s-sakit om harumi tak kalah sakit seperti kedua putra kalian, harumi juga butuh kalian. Sahabat kita juga butuh kalian orangtuanya--"ucap ganeeta

"om harus tahu harumi sangat sangattttt sayang sama om, bahkan disisa hidupnya pun ia ingin membuat om bahagia dengan menyelamatkan dua putra kesayangan om"

"Harumi berpulang dengan mengembalikan Dunia kalian berdua"ucap Qiran

kini Azalea sudah terlihat hancur bagaimanapun ia seorang ibu yang kehilangan anaknya. Sedangkan, adinata menundukkan kepala dengan tangan mengepal kuat hatinya sakit penuh penyesalan---bayangan saat dirinya menghukum harumi tanpa ampun terus terlintas di pikiran bagaimana suara tangis harumi kala itu terasa memenuhi pendengarannya.

"KALIAN GAGAL MENJADI ORANG TUA UNTUK HARUMIII!!!KENAPA MENUNDUK OM NATA?BUKANNYA OM TIDAK PERNAH MENERIMA HARUMII?HARUSNYA KALIAN BAHAGIAA!ANAK YANG KALIAN ANGGAP MENYUSAHKAN ITU UDAH GAK ADA SEKARANG---"ucap aruna meninggikan nada bicaranya,yang sedari tadi sangat ingin dia keluarkan.

"Tolong antar saya menemui putri saya"lirih adinata diirinngi isakan

"UNTUK APA?ANDA SUDAH TERLAMBAT !"balas aruna menggebu-gebu ia masih tak terima dengan ini, ia hancur kesekian kalinya tuhan mengambil sesuatu berharga darinya.

><

Dua pasang Langkah begitu terburu-buru memasuki ruangan yang amat hening dengan cucuran air mata yang sudah membasahi pipi keduanya. Mereka di hadapkan pada keterlambatan berujung penyesalan, raga yang tak pernah mereka pedulikan itu kini sudah tertutup helai kain, semakin membuat keduanya tertampar penyesalan begitu hebat.

tangannya yang bergetar bergerak membuka kain putih yang menutupi raga yang di tinggal atmanya, dapat di lihat jelas wajah yang terlihat damai dengan mata terpejam sempurna juga senyuman tipis terpatri di wajah cantiknya.

"Nak ini a--yah m–aafkan ayah gagal menjadi ayah yang baik untuk harumi,kenapa gak menunggu ayah nak–harumi putri ayah sangat ingin merasakan pelukan ayah kan?sekarang ayah sudah peluk harumi–tapi ayah terlambat nak maafkan ayah sudah menyia-nyiakan kamu—harumi putri ayah satu-satunya ayah bangga sama harumi ayah sangat sayang harumi–ayah gagal nak ayah gagal, ayah gak pernah pantas untuk menjadi ayah dari seorang berhati sangat baik seperti kamu—semua ini salah ayahh maaf ayah menjadi luka pertama untuk kamu---maaf untuk semua sakitnya--maaf ayah terlambat mendekap hangat kamu nak--tunggu ayah nanti saat kita bertemu--kamu boleh menghukum ayah--atau sekarangpun hukum saja ayah nakk--harumi putri ayah,ayah sangat bangga dan beruntung memiliki kamu"

"maafkan ibu nak,ibu bukan ibu yang baik ,ibu gagal menjadi ibu buat harumi,maaf untuk setiap ucapan ibu yang menyakiti kamu--ibu gak mau harumi pergi ibu mau harumi ada di sini--ibu mau dengar suara putri kesayangan ibu---ayo panggil ibu nak–ibu rindu–"

suara tangis penyesalan mengisi sepi yang ada.

"selamat beristirahat putri ayah, terimakasih untuk apa yang sudah kamu beri dan maaf untuk setiap sakit yang ayah sudah torehkan"

><

"maaf ayah terlambat mendekap hangat tubuh mu, di saat sudah tak ada lagi balasan serupa yang bisa ayah dapat dari mu"

"ibu menyesali setiap kata menyakitkan yang terlontar untuk mu nak, bisakah kembali dan lupakan semuanya?. Ibu belum sanggup jika harus kehilangan kamu"

Penyesalan selalu terasa di akhir, seusuatu akan terasa lebih berharga saat sudah tidak ada itulah mengapa kita harus selalu bersyukur, menghargai setiap apa yang kita miliki. Jangan sampai hanya karena tidak mengharapkan apa yang sudah tuhan beri kita menyia-nyiakannya kita menghancurkannya. Setiap anak adalah anugerah maka berikanlah kasih sayang kepada mereka dengan tidak ada pembeda.

▪︎°•☆•°▪︎

Hallo ...haiii prenn👋

sorry for late update and thanks for reading♡

lov u all♡

babye👋👋🌷