Aruna Maheswari alsava namanya dia adalah salah satu sahabat Harumi mereka sudah saling mengenal selama 4 tahun.
Hari pertama Harumi masuk sekolah SMP, Harumi orang yang mudah bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan baru jadi cukup mudah ia memiliki teman. Namun, saat awal masuk di kelas 7 perhatian Harumi tertuju kepada aruna gadis pendiam berambut dark brown pendek sebahu. Harumi selalu memperhatikan aruna.
"Nama kamu Aruna ya?kenalin aku Harumi, kita bisa berteman kan? "
"Iya aku Aruna, tentu saja sekarang kita berteman"Aruna terlihat sangat senang menerima tawaran berteman Harumi.
Sejak saat itu Harumi dan Aruna selalu bersama. Disana ada harumi disana juga pasti ada Aruna.
Sikap Aruna sebelum dan sesudah Harumi mengenal nya sangatlah berbeda yang awalnya iya kira Aruna orang yang pendiam ternyata dia sangat ekstrovert, malahan sekarang malah Harumi yang terlihat lebih pendiam. Aruna itu orang yang kesabarannya setipis tisu namun sangat perhatian dia akan tau perubahan ekspresi sekecil apapun pada Harumi ataupun orang-orang di sekitarnya.
Aruna pernah marah besar kepada Harumi karena ia menyembunyikan penyakit asmanya.
Saat itu mapel olahraga pertama di semester 1 kelas 7. Pertama kalinya kelas mereka masuk mapel olahraga setelah melewat kan 3 kali pertemuan karena gurunya sakit.
Kala itu di sekolah Harumi tidak ada orang yang tau penyakit Harumi, menjadikan itu sebuah kesempatan untuk Harumi ikut mapel olahraga pertama kali dalam hidupnya. Harumi sangat senang dan ingin merasakan bagaimanasih mapel olahraga favorit anak sekolah itu? Apakah semenyenangkan matematika, pikir Harumi.
Mapel olahraga saat itu materinya adalah lari estafet, Harumi sangat antusias mengikutinya. Sampai akhirnya giliran Harumi yang berlari semua orang meneriaki Harumi memberi semangat.
"Ayo..Harumi...lebih cepat... semangat Harumi"
Teriakan teman teman Harumi, membuat Harumi sangat bahagia saat itu. Tapi kebahagiaannya tak berlangsung lama baru setengah jalan sesak luar biasa melanda Harumi membuat Harumi berhenti berlari. Sorakan teman temannya sekejap tak terdengar pandangan nya kabur Harumi pingsan saat itu membuat semua orang panik. Terutama Aruna ia langsung berlari menghampiri sahabatnya yang sudah tak sadarkan diri."Harumii...Harumi...bangunn..."teriak Aruna
Harumi segera di larikan kerumah sakit terdekat oleh sekolah, Aruna ikut mengantar Harumi ke rumah sakit.
Drtttttt
Drtttttt
Drtttttt
Suara ponsel adinata berbunyi, adinata mengangkat telepon dengan nomor tak dikenal itu.
Nomor tidak dikenal
Hallo dengan bapak
Adinata ?
*Tanya orang disebrangIya,dengan saya sendiri
Bapak kami dari pihak
Sekolah ingin mengabarkan
Tadi Harumi pingsan saat
Mapel olahraga, sekarang
Kami membawanya ke rumah sakitOh baik saya akan segera
Kesana terimakasih sudah
Mengabari"Anak itu selalu membuat ku susah,dia curi curi kesempatan dari ku..."gumam adinata kesal sambil buru buru pergi ke rumah sakit dengan mobilnya.
Di rumah sakit aruna dan wali kelas Harumi menunggu di depan ruangan Harumi.
Cklek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Girl Beauty||HARUMI [END]
Diversos"Maaf jika hidup dan mati harumi tidak pernah membuat kalian bahagia" "Hidup harus tetap berjalan tanpa gue,naa" _jangan benci gue karena kalah dengan takdir. ⚠️Dilarang keras melakukan plagiat cerita ini murni hasil pemikiran author!!! 🥇'1 in home...