Selama di perjalanan Harumi hanya menyandarkan kepalanya di bahu Aruna sekarang keringat dingin mulai membasahi pelipisnya mata Harumi juga terpejam dengan tangan mengepal kuat menyalurkan rasa Sakitnya sampai kuku kukunya memutih.
"Mi bertahan sebentar lagi sampe"ucap Ganeeta di kursi depan
"Pak tolong cepetan temen saya kesakitan"pinta Ganeeta pada sopir taxi
"Mi pliss jangan penjamin mata "Aruna kalut dalam kecemasan
"Mi respon dong"
"Hmm"Harumi hanya membalas dengan deheman
Uhuk
Uhuk
Harumi terbatuk tak henti menambah parah rasa sesaknya,tapi untung mereka sedikit lagi sampai di rumah sakit.
***
Kini Ganeeta dan Aruna tengah menunggu Harumi yang tengah di periksa di ruang UGD, mereka begitu khawatir dan takut di dalam persahabatan Mereka Harumi lah yang paling sering membuat mereka menangis bukan karena suatu yang menyakitkan tapi kesehatan Harumi lah.
Namun Harumi paling tidak suka di kasihani apalagi karena penyakitnya, menurutnya kasihani dari orang lain hanya akan membuatnya lemah.Di tengah keheningan itu seseorang memanggil mereka dengan langkah kaki mendekati.
"Na,neet!"
Ganeeta mendongak melihat pemilik suara.
"Kenapa kalian ada di sini,?"
"Dimana Harumi?"
"Lagi di tanganin dokter tri"balas Ganeeta dengan nada sendu
"Hah!?kenapa lagi kok bisa"
"Dia tadinya kekeh gak mau check up hari ini,tapi tadi di ulang tahun Hana tiba-tiba kambuh"tutur Ganeeta Aruna masih diam tak menyahut sama sekali.
"Udah kasih tau orang tuanya belum?"
"Belum tri kita udah keburu panik duluan,oke deh biar gue kasih tau dulu orang tuanya"
"Tante Lea jangan om nata "sahut Aruna diangguki mengerti oleh Ganeeta
"Eh kenapa Lo di sini tri,?"
"Gue lagi nganter buna check kandungan,"
"Sekarang dimana Tante Aini ?"
"Lagi antri tebus obat , masih lama keknya terus gue tinggal ke toilet dulu gak sengaja lihat kalian disini"
"Kalo gitu gue balik dulu ya , kasihan buna sendiri nanti kesini lagi sama buna"tutur Trika sambil melangkah pergi
"Na jangan murung gitu lah percaya deh Harumi gak bakal kenapa-kenapa"ucap Ganeeta sambil mengelus punggung Aruna
"Tapi gue khawatir neet tadi dia bilang sakit gak kaya biasa"
Tak lama pintu ruangan terbuka dan keluar lah seorang pria dengan jas putih,Aruna dan Ganeeta lantas berdiri menghampiri dokter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Girl Beauty||HARUMI [END]
Casuale"Maaf jika hidup dan mati harumi tidak pernah membuat kalian bahagia" "Hidup harus tetap berjalan tanpa gue,naa" _jangan benci gue karena kalah dengan takdir. ⚠️Dilarang keras melakukan plagiat cerita ini murni hasil pemikiran author!!! 🥇'1 in home...