"cuaca langit aja bisa berubah apalagi manusia dengan sikapnya"
Someone.Bi idah berjalan menuju ke kamar
Harumi, pasalnya sekarang sudah pukul 6 pagi namun anak majikannya itu belum terlihat apalagi hari ini masih hari Rabu harusnya Harumi bersekolah.'tok tok tok
Bi idah mengetuk pintu kamar Harumi beberapa kali
"Non udah bangun? sekarang udah pagi,non gak sekolah?"bi idah terus melontarkan pertanyaan namun tak ada balasan dari dalam kamar.
Ada sekitar 5 menit bi idah terus memanggil manggil Harumi, namun nihil tak ada balasan sedikit pun
Rumah pagi ini sangat sepi. Azalea, adinata dan sky masih belum pulang dari rumah sakit sedangkan Kenzie sudah pergi keluar dari tadi pagi entah mau kemana.
Merasa ada yang tidak beres bi idah terpaksa masuk ke kamar Harumi yang ternyata sedari tadi tidak dikunci.
Betapa terkejutnya wanita paruh baya itu ketika baru saja memasuki kamar,csudah banyak tisu bercak darah berserakan dilantai. Sedangkan gadis yang sedari tadi ia panggil panggil terlihat meringkuk dengan selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Astaghfirullah"
Bi idah melangkah cemas menghampiri Harumi yang terbalut selimut.
Bi idah menepuk nepuk tubuh Harumi dan menyingkirkan selimut yang menutupi sekujur tubuh gadis itu.
Wajah pucat dengan mata yang tertutup adalah pemandangan pertama yang bi idah lihat dari seorang harumi.
"Non Harumi kenapa?"panik bi idah
"Kepala Harumi sakit banget bi,Harumi juga sesak"lirih Harumi berujar kecil dengan netra yang senantiasa memejam
"Astaga,kenapa gak panggil bibi dari semalem!?"
Harumi tersenyum kecil.
"Bi tolong ambilin inhaler Harumi"pintanya
Dengan cepat bi idah mencari cari inhaler itu di laci nakas.
"Ini non!-"
Bi idah memberikannya ke tangan Harumi.
Lalu dengan cepat gadis itu menghirupnya dalam dalam.
Matanya mulai terbuka meskipun sayu."Makasih bi"
"Iya,kenapa non Harumi bisa kaya gini?!"
"Gak tau bi,dari kemarin malam Harumi sakit kepala sampai gak bisa tidur terus Harumi juga mimisan.mau bangunin bibi tapi Harumi gak tega bibi pasti cape kerja seharian"jelas Harumi terus terang seraya mengulas senyum kecil.
"Gak bakal ngerepotin non kan ini udah kerja bibi.non Harumi jangan sungkan kalau ada apa apa,jangan kaya gini lagi"
"Non lebih baik sekarang periksa aja ya kerumah sakit,non juga demam gini!"
"Gak mau bi ,gapapa cuman demam paling juga karena kecapekan aja kemarin"
"Kak Kenzie kemana bi?ayah sama ibu belum pulang?"
"Den Kenzie tadi keluar kalau ibu sama bapak belum pulang non"
"Bi boleh minta tolong telponin ibu gak?"
Bi idah mengangguk lalu beralih merogoh ponsel dari saku dasternya
Tak lama panggilan terhubung
"Iya ada apa bi idah?"
"Maaf bu ini non Harumi lagi sakit--
"Sakit apalagi?--
"Demam--
![](https://img.wattpad.com/cover/350234617-288-k542313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Girl Beauty||HARUMI [END]
Random"Maaf jika hidup dan mati harumi tidak pernah membuat kalian bahagia" "Hidup harus tetap berjalan tanpa gue,naa" _jangan benci gue karena kalah dengan takdir. ⚠️Dilarang keras melakukan plagiat cerita ini murni hasil pemikiran author!!! 🥇'1 in home...