Part 1. For my daughter

21.8K 618 49
                                    

Harry POV

"Fla, ini sudah mau jam 7. Cepat sarapan dan lekas berangkat. Hari ini Daddy yang akan mengantarmu ke sekolah." teriakku kepada Flaviandra
-anakku- dari dapur dengan kencang.

Terdengar suara gemuruh di lantai 2. Sepertinya anakku itu sedang terburu-buru, hingga dia menjatuhkan beberapa barang disana.

Tak lama kemudian, munculah Fla dan menduduki kursi meja makan.

Dia pun memakan roti selai kacang dengan begitu lahapnya. Aku berinisiatif untuk memasukkan bekal yang aku buat tadi, lalu menaruh ke dalam tas miliknya itu.

"Dad!" pekik Fla dengan kencang.

"What?" tanyaku bingung.

"Aku tidak mau membawa bekal. Aku ini bukan anak kecil lagi, Dad" kata Fla yang masih mengunyah rotinya itu.

"Tidak. Kau harus membawanya. Lagipula kamu ini kan memang masih kecil."

"Uhh, Dad. Please, umurku sudah menginjak 11 tahun dalam bulan April ini. Pokoknya aku tidak mau membawa bekal itu. Titik." aku pun hanya menghela nafas pelan. Biar bagaimanapun juga anakku harus membawa bekal ini agar ia tak kelaparan.

Yah, walaupun di sekolahnya terdapat kantin. Tapi tetap saja, aku menginginkan Fla untuk memakan makanan yang lebih bergizi.

"Kalau kamu tidak mau, maka Dad akan membatalkan pesta ulangtahunmu itu." tegasku pada Fla. Anakku itu pun langsung menunduk kepalanya dengan lemah.

"Baiklah." katanya menyerah. Aku pun langsung melengkungkan bibir tanda membentuk senyuman.

Sementara itu, Flavi sedang bersiap-siap memakai hoodie abu-abunya. Nike air max berwarnakan pink itu juga sudah ia pakai rupanya.

Sebelum benar-benar pergi. Aku pun mulai mengambil jaket beserta beany hat di dalam kamar. Itu semua karena hari ini akan ada pemotretan.

Setelah di rasa semuanya sudah siap, Aku dan juga Fla segera melangkah menuju halaman rumah tempat mobil di parkir.

**********

"Jangan lupa kirim pesan, jika kamu sudah pulang sekolah. Hari ini kita akan pergi ke Boutique untuk membeli gaunmu."

"Okey, Dad." kata Fla sambil membuka pintu mobil, lalu menutupnya saat itu juga.

"Wait. Fla!" teriakku yang langsung menghentikan langkahnya.

Anakku itu langsung melangkah maju lagi ke arah mobilku.

"What?"

"Kiss, Daddy." kataku dengan menunjukkan telunjukku ke arah pipi.

"C'mon, Dad. Iam not kids again. Iam Eleven years old, now." jawabnya sambil memutar bola matanya kesal.

"Not officially, btw."

"But almost. Dad, aku sudah telat. Aku pergi dulu." kata Fla yang hendak membalikan badan.

Tapi sebelum dia sempat membalikkan badan, aku sudah menggumam,

"Batalkan pesta. Batalkan gaun. Dan Batalkan undangan untuk Uncle Zayn. Well, Kamu kan tau sekarang Uncle Zayn tidak bersama 1D lagi. Otomatis akan sangat susah jika mengundangnya nanti." aku pun mulai mengambil kacamata hitam di atas dasbord, lalu mengenakannya saat itu juga"Itu semua terserahmu." baru saja hendak menjalankan mobil, teriakan Fla menghentikanku.

"Okay Dad, you won." katanya yang langsung mencium pipiku.

"Hahaha. Daddy always won, right? Sampai jumpa. Dad akan menjemputmu pukul 2 siang nanti." kataku sambil melambaikan tangan ke arahnya.

My Hot Daddy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang