Harry POV
Entah kenapa, aku terbangun pada pukul 6 pagi ini.
Setelah mandi, pun aku melangkah keluar dan menuju taman belakang yang terdapat di Villa ini.
Tak banyak yang aku lakukan.
Hanya menghirup udara segar, mendengar kicauan burung, serta merasakan hembusan embun yang telah menghembus ke sekujur tubuhku.
"Dad sudah bangun rupanya." Sahut anak gadisku yang tak lain ialah Flaviandra.
"Iya, Sayang." Balasku sambil memberikannya tempat untuk duduk di ayunan ini.
"Bagaimana perasaan Dad setelah bertunangan dengan Tante Selena?"
"Tentu saja, senang. Bagaikan langit yang merindukan bulan, begitulah yang Daddy rasakan saat ini."
"Ugh, Dad lebay." Balasnya dengan mimik wajah yang lucu, spontan aku tertawa kecil.
"But Dad-" kata Fla lagi. Sementara aku hanya diam, dan lebih memilih menunggu Fla untuk melanjutkan perkataannya.
"Ah, tidak jadi. Hehe."
"Kok tidak jadi sih? Come on Fla. Masa kamu mau sih liat Daddymu yang hot ini mati karena penasaran sih."
"Biarkan saja, wlee." Balas Fla dengan menjulurkan lidahnya, lalu berlari ke dalam Villa.
Dasar anak itu.
Sudah besar, tapi kelakuannya masih seperti anak kecil. Ckckck.Tiba-tiba perutku berbunyi.
Oh ya aku lupa, bahwa dari semalam aku belum makan.Oleh karena itu, aku lekas masuk ke dalam Villa, dan pergi menuju dapur.
Baru saja kaki ku ingin menapakki lantai dapur, Suara Selena menghentikanku.
Yap, dia ada di dapur juga.
Apakah dia sedang memasak?
Kalau memang seperti itu, aku sangat senang. Haha.
Karena memang aku sedang lapar.Rasanya dari sini, aku ingin sekali memeluknya dari belakang.
Tapi sepertinya niatku, ku batalkan saat itu juga.
Karena ternyata Selena bukannya lagi memasak, tetapi sedang menghubungi seseorang di balik ponselnya.
Huh. Kalau begini caranya, dengan terpaksa aku harus memesan delivery.
'Yeah. Sudah berhasil. Tinggal langkah selanjutnya saja.'
'........'
'Haha bagus. Tapi, single yang aku keluarkan bagaimana? Apa? Terjual habis? Astaga! Sudah lama aku merindukan ini.'
'........'
'Yeah, persetan untuk kau. Tentu saja aku akan melakukan segala cara'
'..........'
'Kau pikir aku enak menunggu? Sudahlah, Sayang. Sampai jumpa'
Kira-kira, begitulah percakapan Selena dan seseorang yang tak ku ketahui itu.
"Darling." Sahutku, dan membuat Selena sedikit terkejut.
For your information saja, Selena sangat suka di panggil Darling. Katanya lebih keren dan terkesan seksi.
Entahlah, tapi aku hanya bisa menurutinya saja.
"Yes, Darl?"
"Kamu sedang menghubungi siapa?"
"Ooo-oh, tadi itu Venny, Darling."
Pun aku mengangguk, "Baiklah. Kamu sudah sarapan? Sepertinya kita akan delivery saja, bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy Styles
ФанфикPerhatian!! Cerita ini sebagian di private. Apabila ingin membacanya silahkan follow akun saya terlebih dahulu. Rated (17+). ********** Menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Semenjak istriku meninggal beberapa tahun yang lalu, aku di haruskan untuk m...