Part 28. Redrose VS Whiterose

2.2K 124 8
                                        

Grayson POV

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Masih ada satu jam lagi untuk mempersiapkan kejutan ini.

Well, entah mendapatkan dukungan darimana. Aku berani untuk melakukannya hari ini juga.

Ah, ya. Kalian pasti bingung.

Jadi begini ceritanya.
Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, tentang aku membuat Fla menangis.

Disitu aku baru menyadari, bahwa sudah seharusnya aku tidak membuat seperti itu pada Fla.

Apa lagi aku tau, bahwa dia memang tidak kuat apabila di bentak. Dia memang mengeluarkan mata pada saat itu, tapi bukan berarti bahwa dia cengeng. Bukan sama sekali!

Aku tau.
Menunjukkan tangisan di depan seseorang bukan berarti bahwa kita lemah, melainkan menangis adalah wujud ekspresi dari sesuatu yang tak bisa di ungkapkan lewat kata-kata.

Menangis adalah cara dimana kita bisa mengeluarkan uapan kekesalan yang berada di dalam diri kita. Dan termasuk Flaviandra, tentunya.

Bodoh memang. Karena sejujurnya, aku yang membuatnya menangis.

Dan hari ini.
Tepat pada tanggal 02 April,
Aku akan membuatnya menangis karena bahagia.

Banggalah, jika seorang pria membuat perempuannya menangis, menangis karena bahagia lebih tepatnya.

Oleh karena itu dengan kekuatan hati, serta mengalahkan ego yang sudah lama menambat di pikiran, aku mulai menyiapkan segala sesuatu yang di perlukan.

Sederhana saja.
Tapi ku harap, semoga Fla suka.

***************

Author POV

"Terimakasih, atas kesediannya. Aku rasa, kau adalah salah satu bintang terbaik dan terbijak." Kata Hellen dengan tersenyum, sambil menjabat tangan Fla.

"Ah, sama-sama Ms. Maaf ya, aku mohon pamit undur diri sekarang juga. Sampai jumpa di lain waktu, Ms."

Mengecek di jam tangan milik Fla sendiri, rupanya jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Sebelum dia pergi ke tempat Grayson berada, Fla memesan beef burger dulu di MCD khusus drive thru.

Setelah selesai membawa makanannya, pun Fla keluar dari mobil, dan menyuruh supirnya untuk pulang ke apartement, karena dia akan pulang bersama temannya.

Dan dengan begitu, mobil Fla kini sudah menjauh dari arah padangannya.

Dirinya sedang menunggu Grayson. Karena sebelumnya, Fla sudah berjanji mau bertemu dengannya.

Tak lama, mobil Pajero Sport berwarna putih sudah terlihat.
Ternyata mobil tersebut ialah mobil kepunyaan Grayson.

Grayson pun turun dari mobilnya, lalu membukakan pintu untuk Fla.

Setelah Fla sudah benar-benar masuk, kini saatnya bagi Grayson untuk masuk juga ke dalam mobil di bagian kemudi.

"Kita mau kemana?" Tanya Fla sesaat Grayson sudah menjalankan mobilnya.

"Ke apartemenku." Fla terlihat terkejut, dan Grayson tau apa penyebabnya, "Tenang saja. Aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Lihat saja nanti disana, oke?" Ucao Grayson lagi sambil tersenyum manis.

Sementara Fla hanya mengedarkan pandangannya ke arah jalan raya di malam hari ini.

Sesampainya di apartement milik Grayson, pun ia dengan segera membukakan pintu untuk Fla.

Mengunci pintu mobil, Grayson kini meraih pinggul Fla, dan membawanya ke lift untuk pergi ke lantai 8.

Sesampainya di lantai 8, Grayson mulai mengeluarkan kartu apartementnya.

Dan tak lama, terbukalah pintu apartement tersebut.

Banyak balon-balon berbentuk hati dari dalam sana. Belum lagi aroma bunga mawar yang di taruh di gelas kecil, terjejer rapih membentuk suatu jalan panjang yang berada di depan mata Fla sekarang ini.

Grayson kini mulai berlari ke sudut utama yang menjadi akhir dari perjalanan di tengah bunga mawar merah tersebut.

Di tangan Grayson, ia menggenggam sebuah buket mawar yang cukup besar, serta balon hati yang berwarnakan abu-abu, warna kesukaan Fla tentunya.

Fla terkejut dengan ini semua. Tapi entah kenapa, jauh di dalam lubuk hatinya, ia merasa sangat senang.

Karena masih terkejut, Fla sampai-sampai hanya diam di tempat, dan bukannya melanjutkan perjalanannya.

Melihat itu, Grayson dengan segera menuntun Fla ke tengah-tengah.

Rupanya, setelah lampu di terangkan, sudah ada sahabat dari Fla disana.

Yakni, Claire, Kendall. Sementara sahabat Grayson yaitu Michael clifford, Ashton, yang juga menjadi sahabat dari Calum pun datang.

Ashton sedang mengabadikan momen ini lewat ponselnya. Sementara Claire, dia sedang tertawa bersama Kendall.

Kini tiba saatnya bagi Grayson untuk mengatakan sesuatu yang menurutnya di rasakan penting.

"Flaviadra, maafkan aku selama ini yang tidak peka. Yang mungkin juga selama ini hanya mementingkan kehendakku saja. Oleh karena itu, pada malam ini juga, aku akan menyatakannya padamu.

Aku mencintaimu, menyukaimu, Would you be mine?" Ucap Grayson sambil memandangi Flaviandra dengan lembut.

Tanpa sadar, Flaviandra menganggukkan kepalanya.
Dan itu membuat Grayson tersenyum senang.

Di dekatkannyalah wajah Gray ke arah Fla. Lalu di detik itu juga, Grayson mencium bibir manis gadisnya, sambil merengkuh pinggangnya dengan erat.

Semua yang berada di dalam sana pun bersorak gembira. Bahkan dari mereka ada yang berkata, semoga salah satu dari mereka cepat menyusul.

Tapi tanpa mereka sadari.
Ada seorang pria yang di lupakan kehadirannya.

Seseorang yang juga selama ini menyukai Gadis yang sudah resmi menjadi milik Grayson.

Seseorang itu membawa setangkai bunga mawar putih, yang langsung di buangnya ke tempat sampah, karena merasa harapannya pupus sudah.

Seseorang itu hanya bisa mengintip dari balik pintu, tanpa berani masuk ke dalam.

Michael Clifford, yang notabenenya ingin mengambil ponsel yang tertinggal di dalam mobilnya pun segera beranjak keluar dari Apartement Grayson.

Sesaat dia membuka pintu, Michael melihat seorang pria tersebut lalu tersenyum, "Kenapa tidak segera masuk ke dalam, Calum?"

My Hot Daddy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang