Part 6. Protective from Dad

6.2K 300 4
                                    

Katakan author ini labil. Wkwk

Kenapa?

Nyatanya, walau di part 5 belum menembus 20 vote, tapi auhor tetep nge publish part selanjutnya wkwk.

Oleh karena itu, hargai perjuangan author ya. Mudah kok, yaitu dengan cara Vote dan comment.

Author sendiri kalau baca cerita yang lainnya, selalu ninggalin vote dan comment.Hehe.

Bukannya maksa. Ya kalian apresiasiin untuk kami, yaitu lwt vomment pasti bs dong? Hehe

Yaudah, itu aja cuap-cuapku dulu.

Enjoy bacanya ya readers {}

************

Harry POV

Ting...Tong...
Ting...Tong...

Uh, Demi Tuhan.

Siapa sih yang datang di pagi buta seperti ini?

Oke, sebenarnya ini bukan pagi buta. Karena jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Tapi tetap saja. Bagiku kalau hari libur itu harus bangun siang. Dan bisa-bisanya ada tamu di pagi hari ini.

Dengan langkah gontai, aku menghampiri pintu lalu membukanya.

Terdapat sosok perempuan di depanku. Ya, dia adalah Selena.

Padahal, tadi aku sempat kesal karena kedatangan seseorang di pagi hari ini. Tapi, setelah ku tau itu ternyata Selena, batinku merasa kegirangan. Aneh.

"Good morning, Mr.Styles."

"Uhm, um, Good morning Mrs.Gomez." jawabku dengan terbata-bata.

Astaga, ada apa denganmu Harry? Mengapa suaramu terdengar seperti orang kikuk?

Damn it!

"Apakah aku mengganggumu?" Tanyanya sambil tersenyum.

"Tentu saja tidak." Balasku ramah.

"Oh ya, Mom menyuruhku untuk memberikanmu dan juga Flavi bubur ayam ini. Semoga kalian suka." Katanya lagi yang masih tersenyum, hingga membuat deretan dari giginya yang putih pun terlihat.

"Thanks, kami pasti suka." Kataku yang membalas senyumnya, "Kau sudah makan?" Tanyaku padanya, ia pun menggeleng kepalanya.

"Kalau begitu, mengapa tak sekalian sarapan dengan kami? Lagipula, bubur ini sepertinya terlihat banyak. Takut tak habis nantinya, hehe." Pun aku tertawa renyah, " Ayo masuk, Selena."

Kemudian, Selena ku suruh untuk menunggu di dapur. Sementara aku, kini pergi ke lantai atas, tempat dimana kamar Kelena berada.

Ku ketuk pintu, namun tak ada jawaban. Akhirnya, aku memutuskan untuk langsung masuk ke kamarnya.

"Good morning, my gurl. Hows your sleep?" Tanyaku sambil menyibakkan selimut yang masih di kenakannya itu.

"Bad, because i have a nightmare. Lebih tepatnya, mimpi buruk itu menjadi kenyataan."

"Maksudnya?" Kataku yang masih tak mengerti akan ucapan Flavi tersebut.

"Yeah, mimpi burukku menjadi kenyataan. Yaitu, ketika Dad membangunkanku pada jam segini. Demi Tuhan, iam still sleepy Dad." Pekik Flavi sambil mengucek matanya.

"Oh, my gurl. Forgive me, pleased." Pun aku memasang muka semelas mungkin. Sementara Flavi hanya memutar bola matanya jengah.

"Okay, Dad aku ampuni.

By the way, ada apa Dad? Kenapa Dad membangunkanku?"

"Oh astaga, Dad lupa." Aku memukul keningku karena saking bodohnya, "Dibawah ada Tante Selena. Dia membawakan kita sarapan. Ayo lekas turun."

My Hot Daddy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang