Author POV
Setelah bernazar yang ternyata cukup aneh, Flaviandra akhirnya memutuskan untuk menghubungi Calum terlebih dahulu.
Di raihnya benda persegi panjang yang berada di atas nakas, kemudian mulai mencari nama yang ingin di hubunginya di kontak.
Ada nada sambung panjang yang terdengar disana. Pada nada sambung keempat, Calum akhirnya menjawab.
"Ada apa? Kau mengganggu tidur tampanku, tau."
"And i don't care." Balas Fla sambil memainkan kaki-nya ke langit-langit.
"Aish. Aku tutup ya."
"Ehh jangan-jangan!" Sahut Fla lagi. Dan ia mulai memposisikan dirinya untuk menyender ke arah kasur.
"Calum, kau kan sahabat aku." Nada Fla kini berubah menjadi sedikit pelan dan manja, "Oleh karena itu sebagai sahabat yang baik, kau harus membantu teman yang sedang mengalami kesusahan. Bukan begitu?"
"Terus?" Tanya Calum tak sabaran. Sudah biasa baginya apabila Fla bertingkah seperti ini. Apa lagi kalau bukan ada maunya?
"Terus, kau besok temani aku ya ke Cafe Fannable pada jam 7 malam. Bisa kan?"
"Jadi kau menghubungiku malam-malam begini, hanya untuk meminta tolong agar aku menemani besok ke Cafe?" Sarkastik Calum mampu membuat Fla terkekeh kecil, "Baiklah aku akan menemanimu. Sudah ya, aku ngantuk sekali demi Tuhan."
"Tapi janji ya kau akan menemaniku besok?"
"Iya, aku janji."
"Apapun yang terjadi, kau harus menemaniku ya. Apapun itu."
"Iya, bawel. Sudah ah, aku ngantuk sekali. Besok aku ada off air di radio jam 6 pagi. Dan demi Tuhan, sekarang sudah jam 1 pagi Fla."
Fla pun memanyunkan bibirnya karena jengkel. Tapi dalam hati Fla bersyukur karena besok Calum akan menemaninya.
Hahaaha.
Entah bagaimana pendapat publik nanti. Tapi, who's care?"Iya-iya maaf. Yasudah sana tidur. Terimakasih, bye!" Kata Fla menghakiri pembicaraan.
Pun setelah menaruh ponselnya kembali ke atas nakas, Fla mulai menarik selimutnya sampai dagu.
Beberapa kali ia mencoba memejamkan mata, tapi tak kunjung kantuk juga.
Oleh karena itu yang bisa ia lakukan hanya menatap langit-langit kamarnya.
Entah kenapa, tiba-tiba pikiran Fla kembali mengingat akan perbincangan Daddy-nya tadi malam.
Yang mengenai Selena, tentu saja.
Yap. Akhir-akhir ini Fla merasakan sesuatu yang aneh terhadap Calon mama-nya itu.
Entah mungkin firasat atau hanya perasaan saja, Fla memang tidak menyukai Selena.
Dalam hati ia berdoa, agar Tuhan menunjukkan bukti padanya kalau memang Selena itu adalah yang terbaik untuk Daddy-nya atau tidak.
Tapi, yasudahlah.
Toh kalau memang waktunya, maka dengan sendirinya akan terungkap, batin Fla dalam hati.Karena rasa kantuknya belum datang juga, Fla akhirnya memutuskan untuk memainkan ponselnya sebentar.
Siapa tau saja dengan begitu, kantuknya akan kunjung tiba.
Tangan Fla kini bergerak menuju instagram. Ia hanya meng-scroll down beberapa foto yang berada di berandanya.
Yang paling atas tentu saja ada beberapa foto temannya yang baru saja di post.
Tapi diantara itu, ada foto Barbara palvin, model baru di UK tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy Styles
ФанфикPerhatian!! Cerita ini sebagian di private. Apabila ingin membacanya silahkan follow akun saya terlebih dahulu. Rated (17+). ********** Menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Semenjak istriku meninggal beberapa tahun yang lalu, aku di haruskan untuk m...