Part 41. Verification

2.4K 120 12
                                        

Notes 1:

Multimedia di atas adalah murni quotes yang di buat author sendiri. Bagus gak?

Kayaknya aku cocok bikin acara Feli Teguh Golden Ways!!
*brb takut di marahin om mario teguh* *peace ✌✌*

***************

Kendall POV

Setelah ke toilet, ku langkahkan kaki menuju Starbucks.

Enak-nya kalau panas panas begini minum minuman yang dingin. Oleh karena itu aku memesan kepada sang Barista,
"Ice macchiato caramel-nya 1 ya, mbak."

Sang Barista pun tersenyum ramah, "Baik. Ada yang ingin di pesankan lagi, mungkin?"

"Mmmh, sama Misto Coffee-nya boleh deh mbak."

"Berapa mbak?" Tanya Barista itu lagi dengan ramah.

"Satu saja."

"Baik. 1 Ice machiato caramel, di tambah 1 Misto Coffe-nya, semua jadi Rp. 75.000. Dan ada yang mau di tambah lagi?"

"Tidak mbak, itu saja."

"Baiklah. Ini nomor meja-nya. Mohong tunggu sebentar." Ucap Mbak itu lagi sambil tersenyum.

Pun aku membalas senyumannya, lalu mulai mencari tempat duduk sembaring aku menunggu.

Tiba-tiba saja ada satu pesan masuk.

From: Calum Hood
To: Kendall

Fla ada bersamaku. Jadi tolong bawakan mobilnya ya, Ken. Thanks.

Reply: Calum
Oke, hood.

"Ini mbak pesanannya."

"Oh, oke. Makasih ya, Mbak."

"Sama-sama."

Pun aku mulai meneguk Ice Macchiato caramel. Sementara Misto Coffee ini untuk Harry. Well, karena memang mungkin Fla ada urusan dengam Calum, lebih baik aku ke apartement Harry.

Karena Fla sempat berkata, bahwa dia ingin masalah ini cepat selesai.

Untung saja kunci mobil Fla selalu ia titipkan ke tas-ku. Kalau tidak, percuma saja ia menyuruhku untuk membawa mobilnya.

Sesampainya di tempat parkir, Coffee milik Harry aku taruh di kursi belakang bersamaan juga dengan tas-ku.

Memakai seatbelt, ku putar kunci mobil, lalu menyalakan mesin. Tak butuh waktu lama, pun aku mulai menjalankan mobil ini, dan pergi ke tempat yang menjadi tujuanku.

Jalanan yang ramai dan macet, kini menjadi pemandangan sementaraku. Lampu-lampu taman yang berada di tepi jalan sudah mulai di nyalakan.

Banyak para pejalan kaki yang mulai berhamburan. Bahkan para pesepeda pun juga tak kalah menghamburnya di sore hari ini.

Selang beberapa menit, akhirnya jalan sudah menjadi senggang. Otomatis aku mempercepat lajuku.

Harvest Apartement kini telah terlihat di depan mata. Sambil mencari tempat parkir yang berada di bassement, aku mulai mematikan radio.

Sesudah mendapatkan, aku pun memarkir mobil Fla dengan sangat hati-hati.

Mematikan mesin mobil, ku ambil minuman dan juga tas yang berada di jok belakang. Membuka pintu, lalu menguncinya dengan tombol otomatis.

Kini aku mulai berjalan ke lantai dimana Harry tinggal. Lift pun terbuka. Aku dengan segera berjalan sedikit, dan menemukan pintu Sang pemilik Apartement yaitu Harry.

My Hot Daddy StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang