Author POV
Rupanya hari sudah menjelang pagi. Terbukti dari sinar mentari yang mulai merambat di sekitar tempat tidurnya.
Mengucek matanya sebentar, serta mengembalikan alam bawah sadar sesaat, akhirnya Fla mulai membuka selimut yang semula menutupi tubuhnya.
Di lihatnya Kendall yang berada di sampingnya saat ini. Rupanya ia masih tertidur pulas.
Karena tak mau membangunkan Kendall, Fla akhirnya terpaksa pergi ke ruang tamu sendiri walau harus berjalan dengan kaki yang masih terasa perih itu.
Sambil berjalan keluar kamar, Fla sempat melirik sekilas ke arah jam yang berada di dinding.
Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi.Untung saja hari ini ia tidak kegiatan.
Ngomong-ngomong perut Fla kini terasa lapar. Padahal semalam ia menghabiskan burger yang seharusnya menjadi jatah Kendall.
Karena memang tidak ada bahan makanan, oleh karena itu Fla memutuskan untuk delivery terlebih dahulu. Baru setelah itu mungkin ia akan berbelanja di supermarket terdekat.
Sesudah ia menghubungi restaurant bubur ayam, Fla akhirnya sudah duduk manis di sofa.
Sofa yang berada di apartement ini memang sudah ada dari dulunya. Istilahnya, ia mendapatkan apartement ini sudah lengkap dengan peralatan yang di butuhkan.
Ngomong-ngomong soal sofa. Sofa yang sedang di duduki ini sangat panjang.
Oleh karena itu Flaviandra berani duduk di atas sofa tersebut, walau ada Calum yang masih tidur juga disana.
Selimut yang Calum kenakan sudah jatuh ke lantai. Oleh karena itu Fla berinisiatif untuk mengenakannya lagi ke Calum.
Pada saat Fla sudah selesai menempatkan selimut sampai ke dagu Calum, tangannya di tarik.
Tak hanya itu.
Tangan Calum juga menarik pinggang Fla, hingga membuat Fla tertidur di atas tubuh Calum.
"Cal...lepaskan." Ucap Fla dengan pelan, takut Kendall jadi bangun karenanya.
"Tidak mau." Jawab Calum yang masih menutup matanya.
"Kau gila ya? Nanti ka-" ucap Fla yang perkataannya terhenti itu.
Kenapa?
Karena Calum makin memeluknya, dan membuat wajah Fla menjadi terbenam di pundak Calum.
"Sssstt. Biarkan seperti ini dulu. Lagian, kamu harus balas budi karena aku tidur di sofa ini. Asal kau tau saja, badanku pegal-pegal tau." Kata Calum pada Fla.
"Tapfi kfan sfyapa syuruh kamfu tifdur di sofa." Balas Fla dengan tidak jelas. Tentu saja tidak jelas. Karena Calum masih membekapnya.
Walaupun begitu, Flaviandra akhirnya pasrah dan tetap membenamkan wajah beserta bibir mungilnya di pundak Calum.
Tapi, bukan Fla namanya kalau tidak jahil. Nyatanya, ia sekarang hendak menggigit pundak Calum.
Calum pun refleks menjatuhkan Flaviandra ke lantai bawah. Otomatis, Fla jatuh dari sofa.
"Auuuuwwwww, shit. Sakit Calum!!!" Teriak Flaviandra pada Calum.
Sementara Calum terlihat sedang mengusapi pundaknya yang di gigit oleh Fla tadi, "Siapa suruh gigit pundakku? Kalau mau tuh gigit disini." Balas Calum sambil menunjuk arah bibirnya. Sementara Fla melotot tajam pada Calum.
Tak lama, bel pun berbunyi.
Fla akhirnya membuka pintu, lalu menerima pesanan yang tadi ia telah pesankan.
"Cal, bangunkan Kendall dong. Kita akan sarapan bersama." Pinta Fla sambil membawa bungkusan yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy Styles
FanfictionPerhatian!! Cerita ini sebagian di private. Apabila ingin membacanya silahkan follow akun saya terlebih dahulu. Rated (17+). ********** Menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Semenjak istriku meninggal beberapa tahun yang lalu, aku di haruskan untuk m...
