75. Tujuh Tahun Tanpa Kalya

2.6K 460 121
                                    

Siaaaang!
.
.
.

Jerry pikir, status dudanya akan berakhir tujuh tahun lalu, ketika dirinya bertemu dengan sosok wanita berdarah Sunda yang sudah sempat dilamarnya di depan keluarga besar. Nyatanya, dia malah melanjutkan status dudanya dengan penuh kesakitan. Tujuh tahun berlalu pasca batalnya pernikahan kedua Jerry. Lelaki itu belum bisa atau bahkan tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri yang sudah menyakiti banyak orang karena keegoisan dan kebodohannya, terutama Kalya Maheswari, korban utama dari kejahatannya. Tujuh tahun, sudah tujuh tahun berlalu, Jerry belum bisa melupakan wanita itu. Dia masih sangat ingat bagaimana sosok Kalya, wanita cantik, periang, penuh kasih sayang, pintar, keibuan, semua bentuk positif ada pada Kalya, kemudian masa-masa bersama mereka. Tiap momennya masih tertanam jelas dalam ingatan Jerry. Awal pertemuan keduanya di rumah Jerry dengan Kalya sebagai guru les, lalu mereka yang makan bersama di warung nasi pecel, kebiasaan mereka yang saling bertukar kabar, hingga momen terakhir Kalya di KBRI yang membuat keberanian Jerry lenyap dan kehilangan rasa pantas untuk bersanding kembali dengan Kalya. Andai, entah untuk yang keberapa kali Jerry berandai, jika saja dia tidak membuat kesalahan, momennya dan Kalya tidak akan berhenti sampai di sana.

Lagi, penyesalan selalu datang belakangan.

Kini Jerry hidup dalam lembah penyesalan. Selama apapun waktu yang sudah dilewatinya, Jerry tetap terkurung di sana. Meski begitu, cintanya pada Kalya dan rindunya pada wanita itu tak berkurang sedikit pun, Jerry justru semakin dihantam rindu yang menggebu. Dia benar-benar kehilangan kabar mengenai Kalya tiga tahun belakangan ini. Sebelum itu, biasanya Jerry masih sedikit-sedikit mengetahui kabar Kalya dari kedua putrinya, tapi sudah tiga tahun Aya dan Ansha hilang kontak dengan Kalya. Kedua putri Jerry sudah mencoba mendatangi rumah Kalya, tapi keluarga Kalya seakan menutupi bagaimana Kalya, mereka hanya mengatakan Kalya baik-baik saja. Ansha, di tahun pertamanya putus kontak dengan Kalya banyak uring-uringan. Padahal saat itu Ansha ingin membagikan kabar baik bahwa dirinya berhasil lulus menjadi seorang sarjana komputer, pun dengan Aya yang ingin memberitahu bahwa dirinya berhasil menyelesaikan pendidikan dokter setelah menyembuhkan diri sendiri dan kini dalam masa koas. Tapi semua kabar baik itu belum sampai pada Kalya, karena Aya dan Ansha tidak tahu harus ke mana dan bagaimana caranya menyampaikan sementara nomor ponsel, akun media sosial Kalya, semuanya mendadak tidak aktif.

Jerry, apalagi lelaki itu, bukannya dia tidak ingin berjuang kembali untuk mendapatkan Kalya, dia sangat ingin, semangatnya menggebu-gebu, tapi Jerry tak ingin Kalya terluka lagi dan mungkin saja di suatu tempat di belahan bumi ini yang entah di mana, Kalya sudah menemukan kebahagiaannya.

“Mama gimana ya Pa kabarnya?”

Jerry yang tengah duduk di teras rumah, menikmati kopi paginya sebelum berangkat bekerja sambil melihat foto-foto Kalya yang sengaja dicetaknya dan mengumpulkannya menjadi satu album, tersenyum tipis mendengar pertanyaan Ansha. “Gak tau, tapi Papa bener-bener berharap hilangnya Kalya itu karena dia terlalu sibuk sama kebahagiaannya.”

Ansha menghela napas panjang. “Aku tau itu hak Mama buat pergi tiba-tiba, apalagi aku juga pernah nyakitin dia walau Mama bilang marahnya cuma ke Papa. Tapi aku masih keberatan sama Mama yang tiba-tiba gak bisa dihubungin. Padahal Mama pernah janji sama aku bakal kasih aku hadiah kalau aku berhasil lulus ujian, sekarang bahkan aku udah kerja lho Pa, tapi Mama malah hilang kabar.”

“Udah kerja masih suka ngambek.” Jerry mencibir.

“Suka-suka. Udah ah, aku mau berangkat ke kantor dulu.”

“Gak sekalian Papa anter?”

“Gak, udah pesen gojek. Lagian macet kalau naik mobil. Dah Pa!”

Jerry tersenyum melihat Ansha yang berlari kecil menuju ojeknya. Tak Jerry sangka, putri kecilnya sudah dewasa. Ansha, di masa sekolahnya adalah seorang yang pemalas, berubah ketika masuk dunia perkuliahan. Ansha menjadi anak yang aktif, bahkan dari sebelum lulus dia sudah bekerja meski secara online di beberapa perusahaan yang dari pengalaman-pengalaman semasa kuliahnya tersebut, berhasil membawa Ansha diterima di sebuah perusahaan start up yang besar begitu lulus kuliah. Satu dari banyak alasannya berubah menjadi sosok seperti ini adalah Kalya, guru lesnya yang menjadi panutannya.

BAD JERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang