²⁹ -Benang merah

45.9K 3.2K 26
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen.
Ada typo tandain yaa,
Jgn lupa follow akun author
xexevitrex
෴෴෴⁠ 


Diperjalanan pulang, Putri Amoure lagi-lagi tidak bersuara. Wajahnya juga terlihat bagaikan orang yang berfikir keras. Duke Leysen yang melihat hal tersebut tau, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Duke Leysen. Putri Amoure menatap manik biru milik Duke Leysen. Ia menggeleng, "Tidak, aku tidak apa." Duke Leysen mengangguk menanggapi ucapan Putri Amoure.

"Besok aku akan mulai bertugas." Kini Putri Amoure yang menatap Duke Leysen. "Ya?"

"Aku akan melakukan titah kaisar mulai besok. Malam ini aku sudah berangkat," Putri Amoure terdiam, secepat itu?

"Hey, apa kau baik baik saja?" Tanya Duke Leysen saat lagi dan lagi melihat Putri Amoure terdiam. "Aku baik-baik saja. Tetapi, kenapa secepat itu? Aku pikir kau akan berangkat beberapa hari, atau minggu, atau bahkan beberapa bulan lagi?" Duke Leysen terkekeh pelan.

"Lebih cepat itu lebih baik,"

🌸💗🌸💗🌸

Pangeran Allan berdecak kesal saat hari ini, ia akan segera pergi menuju Pasukan kesatria hitam. Dengan langkah ogah-ogahan pria itu berjalan menuju kereta kuda.

"Selamat bersenang senang kakak!" Seru Putri Hana dengan senyum manis yang lebar. Pangeran Allan menatap adiknya tajam.

"Jangan emosi Allan, kau tidak boleh emosi disaat ayah ada di hadapanmu," Gumam Pria itu mengingatkan dirinya sendiri.

"Oh, tentu saja aku akan bersenang senang! Dan aku harap, kau tidak akan merindukan aku," Putri Hana tersenyum, "Tentu saja, aku akan merindukan mu, Kakak." Jawabnya dengan murung namun nada suaranya terdengar sinis.

"Sudah cukup, Putriku. Biarkan kakakmu melanjutkan ilmunya menjadi bagian dari kesatria hitam," Lerai Permaisuri dengan tutur kata lembutnya.

Ingin Pangeran Allan berdecak akan hal itu. Namun sayangnya, pria itu masih memikirkan sang ayah, kaisar.

Pangeran Allan mendekat kearah kaisar. "Ayah, aku pergi. Jagalah dirimu baik-baik. Setelah aku kembali, izinkan aku pergi menemui kakakku Amoure di kekaisaran timur," Kaisar menepuk puncak kepala anaknya.

Sedari dulu, Pangeran Allan lah yang selalu membela Putri Amoure dari macam macam tuduhan tidak berdasar. Apapun itu, Putra ketiganya inilah yang selalu melindungi Putri pertamanya.

"Aku akan mengizinkanmu, setelah kau berhasil menjadi hebat dan dapat melindungi kekaisaran ini dengan tanganmu sendiri," Pangeran Allan tersenyum.

"Aku berjanji. Aku akan segera menemui kakakku, dan aku juga akan menjaga kekaisaran ini dengan segenap jiwaku," jawab Pangeran Allan dengan mantap.

Mendengar ucapan Putranya kaisar merasa bangga. Ia senang, "Aku memegang ucapanmu," Pangeran Allan tertawa pelan lalu mengangguk pasti.

"Kalau begitu, aku pergi. Ohiya, jangan lupa sampaikan salamku kepada kakak kedua dan kakak pertama," Setelah mengatakan hal itu, tidak ada keraguan di setiap langkah Pangeran Allan. Kaki kekar panjangnya terus melangkah sampai tiba dipintu kereta kuda.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang