³⁰ -Victoria

41.4K 3.1K 10
                                    

HAPPY READING🌸
Jangan lupa Vote dan komen.
Follow :
xexevitrex
෴෴


Siang ini, seorang pria tampan dengan baju layaknya rakyat biasa tak lupa dengan tudung kayu yang menutupi setengah wajahnya. Tatapan matanya yang tajam memperhatikan sekeliling secara sekilas.

Bibir tipis yang berwarna merah alami tersenyum tipis, kaki panjang yang sudah berbalut dengan celana lusuh itu melangkahkan kakinya menuju ketempat yang ia tuju.

Pria itu memasuki sebuah kedai toko yang didalamnya terdapat seorang wanita cantik, dengan riasannya yang tajam dan anggun.

Wanita berumur kisaran dua puluh tahun itu menyesap cerutu yang ada ditangannya dengan gerakkan anggun. Kakinya dilipat membuatnya terlihat elegan.

"Ah akhirnya aku datang juga," Ucap wanita tersebut sembari tersenyum menggoda pada sosok pria didepannya.

"Yah, jadi informasi apa yang kau bawakan Lady?" Tanya Pria berbadan besar didepannya. Wanita cantik itu terkekeh pelan.

"Kenapa terburu-buru sekali tuan?" Pria didepan wanita itu terkekeh pelan mendengar jawaban wanita didepannya.

"Lady Victoria Blorter, lebih baik anda jangan bermain-main dengan Raja Aron. Kalau tidak——" pria itu menjeda ucapannya.

Tangan besarnya mengelus pelan tengkyk leher putih Lady Victoria yang memiliki belahan kerah yang rendah. Walaupun sekarang tengah musim dingin, wanita itu tetap menggunakan pakaian tipis dan sedikit terbuka. Victoria hanya diam tanpa menolak ataupun membantah apa yang dilakukan pria didepannya.

"Leher putih mulus ini harus ditebas dengan pedang dingin dan tajam milikku," Ucapnya dengan nada yang tenang namun mengancam.

Victoria merasa tercekik karena usapan yang diberikan pria itu berubah menjadi sebuah cekikan. "A-apa yang kau lakukan!" Tanya Victoria dengan suara tercekal.

"Dasar jalang sialan! Kau berniat ingin menjadi selir raja namun kau memberikan informasi palsu! Dasar sialan!" Tidak ada lagi tatapan tenang yang diberikan. Kini hanya ada tatapan tajam yang mematikan.

Duke Leysen yang duduk didekat keduanya menaikkan alisnya. "Ini pesanan anda tuan," Duke Leysen mengangkat kepalanya. Ia menganggukkan kepalanya, lalu menundukkan lagi. "Terimakasih."

"T-tentu tuan," Ucap pelayan itu dengan gugup. Pasalnya pria yang ia layani sangat tampan. Oh sial, ia sangat beruntung hari ini dapat bertemu pria tampan!

Duke Leysen mengambil alat makan, ia lalu memakan makannya dengan tenang sembari memasang kuping baik-baik.

"Apa maksudmu hugh?" Victoria meraup oksigen sepuas-puasnya saat pria itu melepaskan cekikan dileher putih miliknya.

"Cih! Apa yang kau ucapkan bulan lalu tidak terjadi, apa kau ingin menipu Yang mulia raja hugh?!" Victoria mengeritkan alisnya. Apa yang dimaksud utusan raja ini?

"Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak berani menipu yang mulia raja!" Seru Victoria dengan tatapan bingungnya. Pria 'utusan' raja itu terkekeh sinis.

"Baiklah terserah apa maumu saja. Namun aku harap, pertemuan kali ini akan mendapatkan hasil yang raja inginkan. Jika tidak, kau paham sendiri kan?" Victoria menganggukkan kepalanya.

Back to the Past?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang