5

871 72 6
                                    

Hawk

Sejak pagi aku sudah disibukkan dengan rutinitas di Biker Bar. Di jam makan siang, aku memutuskan untuk menemui salah satu kenalan baik.

Tujuanku adalah mencarikan Pigeon pekerjaan sesuai minatnya.

"Kau ingin aku memberi bantuan pekerjaan?" Linda bertanya.

Perempuan berusia 52 tahun itu adalah pemilik Linda's Salt & Pepper. Sebuah kedai makan yang buka 24 jam sehari di kota ini.

"Iya. Seperti yang tadi kukatakan...nama gadis itu adalah Pigeon. Dia baru lulus sekolah. Tapi, sudah berpengalaman bekerja paruh waktu sebagai seorang pelayan di sebuah kedai makan, sejak usianya 16 tahun," balasku.

"Katamu dia tinggal bersamamu?" Dia bertanya dengan penuh selidik.

"Yup," kataku.

Kami masih berbicara di ruang kantor perempuan berambut cokelat gelap itu.

"Apakah your Mom tahu mengenai hal ini?"

Astaga!

"Ini tidak ada urusannya dengan my Mom, Linda," aku memprotes.

Linda memang memiliki hubungan yang cukup akrab dengan Mom.

"Berapa usia gadis itu, Hawk?" Linda bertanya, mengabaikan protesku.

"Delapan belas tahun, kurasa."

Duduk di balik meja kerjanya, perempuan yang rambutnya dihiasi bando hitam-putih polkadot itu, terlihat kaget.

"Tidakkah dia terlalu muda untukmu, Hawk?" Linda memekik.

Astaga!

"Antara aku dan Pigeon tidak ada hubungan khusus," ujarku.

"Tapi gadis itu tinggal di rumahmu?"

"Untuk saat ini," anggukku.

"Dan kau datang ke sini, meminta bantuanku untuk mempekerjakannya?"

"Iya," anggukku lagi.

Linda menatapku dengan tatapan menyelidik. Dia kemudian menyeringai.

Lalu, perempuan berbibir tipis itu, mengisap rokok menyala, yang sejak tadi terselip di jarinya.

"Ini menarik," gumamnya, sambil mengembuskan asap rokok dari mulutnya.

Tak ingin berbasa-basi lebih lama lagi, aku memutuskan untuk mengakhiri pertemuan ini. "Kau mau mempekerjakannya atau tidak?"

Dengan santai Linda mematikan rokoknya di atas asbak. "Suruh gadis itu datang menemuiku ke sini, besok jam 10 pagi."

Aku mengangguk pelan. "Terima kasih, Linda. Aku menghargainya."

"Asal kau tahu. Ini kulakukan, karena hubungan baikku dengan your Mom," balasnya, santai.

Aku mengangkat dagu sedikit sambil melihat wajah oval perempuan berkulit putih itu. "Aku tetap menghargai keputusanmu."

Aku berdiri dari kursi di hadapan meja kerja Linda yang sejak tadi kududuki. "Akan kusampaikan pesanmu pada Pigeon."

Linda berdiri. "Jam sepuluh pagi, Hawk."

"Aku mendengarmu, Linda," balasku.

Dia mengangguk puas dengan responsku.

"Aku pamit," ucapku.

Linda mengangguk. "Biar aku mengantarmu keluar."

***

Dari Linda Salt & Pepper, aku berangkat ke Hello-Goodbye Lounge Bar & Club. Orang-orang di kota ini biasa menyebutnya dengan HG saja.

Loving HawkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang