Hawk
"Omong-omong soal keluarga Romano, ada sesuatu yang belum aku katakan kepadamu," ungkapku.
Kening Phoenix sedikit berkerut. "Oya? Apa itu?"
"Beberapa waktu lalu aku didatangi oleh perwakilan Dark MC."
"Dark MC?"
Aku mengangguk. "Sebuah klub motor dari Greentown."
"Ah," angguk Phoenix.
"Mau apa mereka menemuimu, Hawk?"
"Dark MC berencana pindah ke kota kita."
Kening Phoenix berkerut. "Tapi di sini sudah ada Shark MC dan Bright MC."
"Tepat sekali," anggukku.
"Rencana kedatangan mereka telah membuat keresahan tersendiri di antara dua klub motor yang telah ada di kota kita ini...,"
"Bahkan, bukan tidak mungkin akan terjadi pertarungan di antara mereka yang dapat membuat kegaduhan dan ketidaknyamanan warga Lovebirds Town," lanjutku.
"Mereka mendatangimu karena Biker Bar?" Phoenix menebak.
Aku mengangguk. "Tepat sekali. Dari dulu barku selalu diperebutkan. Lokasinya yang strategis dan berada tepat di tengah-tengah wilayah perbatasan kedua klub motor kota ini menjadi alasannya."
"Dan, Dark MC juga ingin membeli Biker Bar?" Lagi-lagi Phoenix menebak dengan akurat.
"Sebuah strategi perang untuk melakukan invasi. Masuk tepat di jantung wilayah musuh," kataku.
Dengan tampang masam, Phoenix mengangguk pelan. "Bila terjadi, keamanan Lovebirds Town akan terganggu."
"Pasti," anggukku.
Phoenix mengesah. "Apa yang membuat Dark MC ingin pindah ke sini?"
"Mereka sudah tidak nyaman berada di Greentown."
"Alasannya?"
"Keluarga Romano."
Kening Phoenix mengerut. "Keluarga Romano?"
Aku mengangguk. "Berdasarkan informasi yang kudapatkan, memang itulah alasannya."
"Bisakah kau memberiku penjelasan lebih jauh, Hawk?"
Aku mengangguk. "Di kota itu ada Matteo Romano."
Phoenix menyipitkan matanya. "Aku hanya mengenal satu Romano, dan itu adalah Antonio."
"Sekarang perkenalanmu dengan keluarga mereka akan bertambah, Beast. Matteo Romano adalah adik bungsu dari empat bersaudara. Luca, Gio, dan Tony," ungkapku.
"Kau mengenal mereka?"
Aku tertawa. "Sama sekali tidak. Aku baru tahu nama-nama mereka setelah Shark MC, Bright MC, dan Dark MC satu per satu mulai meminta waktuku."
"Lanjutkan penjelasanmu."
Aku mengangguk pelan. "Selama ini, Matteo Romano tidak dianggap sebagai ancaman...,"
"Kata mereka, lelaki itu tidak mau ikut campur, sepanjang bisnisnya tidak ada yang mengusik," ungkapku.
"Lantas apa yang berubah?"
"Matteo menikahi putri adopsi Luca. Pasangan itu kemudian menetap di Greentown...,"
"Dengar-dengar, Luca sangat mencintai putrinya itu. Sampai-sampai dia mengirimkan pasukannya di bawah komando Tony...,"
"Secara berkala mereka melakukan patroli, untuk memastikan kota itu aman bagi Angela Romano," terangku.
"Putrinya Luca?"
"Iya, Beast," anggukku.
"Itu membuat Dark MC merasa terganggu?"
Aku mengangguk. "Keberadaan mereka membuat Dark MC merasa selalu dihantui kecemasan. Mereka khawatir tanpa sengaja melakukan sesuatu yang membuat para Romano itu marah."
Aku masih lanjut berbicara. "Dark MC lebih takut kepada keluarga Romano dibanding penegak hukum...,"
"Terutama Luca Romano. Dia adalah yang paling berbahaya dari keempat bersaudara itu," ujarku.
Kening Phoenix berkerut. "Iyakah?"
Aku mengangguk. "Kawanmu, Antonio Romano, mungkin terlihat paling kejam, hanya karena dia memiliki latar belakang militer, dan mempunyai pasukan terlatih, ...,"
"Tapi, menurut Kirk, salah satu petinggi Dark MC, Luca adalah yang paling mengerikan," tambahku.
"Kenapa?"
"Tony adalah sang eksekutor. Tapi, Luca adalah si pemberi perintah. Lelaki itu tidak keberatan tampil di depan publik sebagai sosok yang ramah, hangat, dan kharismatik...,"
"Namun, di balik layar, Luca adalah sang pemain catur di keluarga itu. Dia yang mengatur segala sesuatunya. Perintahnya adalah kewajiban bagi adik-adiknya," ungkapku.
"Dan, Angela Romano adalah putri kesayangan Luca Romano?"
"Iya, Beast," anggukku.
"Shit. Pantas saja Dark MC ingin kabur dari kota itu."
"Kepindahan mereka ke sini, bisa menjadi awal petaka kota kita, Beast," aku mengingatkan.
Kakakku mengangguk. "Aku akan segera menghubungi Tony untuk membicarakan hal ini, selain juga perihal persoalan dirimu."
Aku mengangguk dengan perasaan lega. "Aku sangat menghargainya, Beast. Tolong kabari perkembangannya?"
"Tentu saja, Hawk. No worries."
Aku mengangguk pelan. "Kalau begitu, aku pamit."
Phoenix balas mengangguk. "Take care, Brother."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Hawk
RomanceSaat teman lamanya datang tanpa diundang untuk menawarkan putrinya, Hawk pada akhirnya mengambil keputusan. Dia menerima tawaran tersebut. Menurutnya itu adalah pilihan yang paling bijaksana, demi kebaikan gadis itu. Disclaimer! This is teaser versi...