pisau

197 8 0
                                    

Happy reading
Tandain ya klo ada typo🙆

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

🦋

Dibawah malam yang indah,dibawah bintang.Maudy sedang merebahkan badannya di kasur king fizenya yang empuk.Ia menatap bintang bintang luar yang sangat indah dan seperti bintang kecil yang lengkap dengan keluarganya.Maudy sedikit iri dengan bintang bintang itu yang bisa kumpul dengan keluarga kecilnya.

"Andai gw hidup seperti bintang, andai gw hidup seperti burung yang terbang bersama, andai gw hidup seperti daun daun yang tumbuh di satu pohon dengan waktu yang sama" gumam Maudy sembari masih melihat bintang bintang di luar.

Maudy ingat waktu ia masih umur 7 tahun ia di antarkan sekolah bersama papa mama nya. Diantar sampai bener bener masuk kelas.

Maudy gak nyangka sekarang dia udah sebesar ini,Maudy dulu yang apa apa selalu bergantung bersama keluarganya.Sekarang ia hidup dengan mandiri,tapi Maudy bersyukur dengan takdir.Maudy banyak di ajarkan tentang kerasnya kehidupan dan kejamnya dunia.

Tokk tokkk....

"WOIIII KEBOOO, BUKA DONG CAPE NIH GWW"

"UDAH 1 ABAD GW DISINI NAJONG"

Ucap Alex dengan teriak teriak sambil menggedor gedor pintu kamar maudy.sang penghuni kamar merasa terganggu dengan kebisingan yang Alex cipatakan di luar sana.

"WOI MAUDY GW DOBRAK JUGA LAMA LAMA NIH PINTU"

"Ck!IYAAA SABARRRR BANG-ke" Maudy memelankan kalimat terakhirnya supaya tidak terdengar oleh Alex. Kalau Alex mendengar pasti dia akan mengamuk seperti singa kelaparan.

Ceklek..

"dari Mane aja si lu? Cape gw nunggu disini, gw disini kayak anna nungguin putri tidur bangun"

"Elsa kali bukan putri tidur"

"Elsa? Kecantikan buat lu,gak cocok" mendengar ledekan dari Alex, Maudy berdecak kesal dan menatap Alex dengan pandangan sebel.

"Gw ada sesuatu buat lu" Alex menyodorkan kan kotak paket berwarna hitam."nih buat lu, tpi gw gak tau dari siapa soalnya gak ada nama pengirimnya"

Maudy menerima kotak itu dan membolak balikkan kotak hitam, Maudy harap ia menemukan nama pengirim dari kotak misterius ini.

"Ngapain lu liatin gitu? Gw dah cari hasilnya nihil. Jadi percuma"

"Buka aja gak si?" Ucap Maudy yang sudah siap membuka kotak itu.Alex sangat memperhatikan proses Maudy membuka kotak misterius itu.

Maudy mulai membuka satu persatu kotak yang menutupi isi yang ada di dalamnya.semua penutup telah terbuka sempurna yang membuat dua pasang mata membulat sempurna.

"Pisau? Buat apa ngirim pisau?" Alex mengangkat bahu nya menandakan ia tak tau.Banyak pertanyaan yang singgah di kepala Maudy, Apa maksud dari sang pengirim.

Beberapa menit Maudy mengamati pisau itu.Maudy menemukan secarik kertas putih yang terlilit di pegangan pisaunya.

-------------------------------------------
"Masih gw pantau belom gw mainin"

#SepasangPembenci

-------------------------------------------

"Sepasang? Gw yakin ini gak satu orang, pasti lebih. Gw harap lu bisa lebih hati hati lagi sih Dy" ucap Alex yang menatap Maudy intens.

"Emang Lo yakin kalo pengirim ini dua orang?"

CLBK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang