"Aku lapar~~~"
Rosé yang turun dari sofa lalu berjalan mendekati kasur jisoo, di sana masih terdapat jisoo yang masih tertidur pulas karena hari ini ia tidak memiliki jadwal mengajar.
Rosé naik ke kasur jisoo lalu memijat mijat baju kiri jisoo tetapi jisoo sama sekali tidak terusik. "Apa dia tidur mati?" Rosé yang kini menepuk pipi jisoo.
"Ah dia benar benar tidur mati..." Ucap rosé karena jisoo sama sekali tidak terusik, ia naik ke atas tubuh jisoo lalu duduk di perut nya.
"Jadi aku harus menunggu nya berapa lama?" Rosé yang menggerakkan ekornya ke sana kemari.
Namun ekornya tidak sengaja menyentuh sesuatu membuat rosé menoleh ke belakang, "kok tadi kayak ada...." Ucapan rosé terhenti saat melihat sesuatu yang tegak dari balik selimut.
"TUNGGU, ITU APA!? TIDAK MUNGKIN KAN?"
Rosé yang syok itu mundur ke belakang sehingga ia menabrak wajah jisoo, "hm? Kamu kenapa kitten?" Jisoo yang terbangun sembari terduduk.
Jisoo mengucek ngucek matanya lalu menyipitkan matanya menatap jam weaker yang menunjukkan pukul 09.09
"Kamu sudah lapar ya?" Jisoo yang mengelus kepala rosé sedangkan yang di elus masih syok dengan apa yang ia lihat.
Tapi kan dia gadis... Bagaimana bisa kalau itu beneran?, batin rosé yang menatap wajah jisoo yang tegas.
"Ayo sarapan... Sepertinya kamu lapar..." Jisoo yang menggendong kucing nya keluar kamar sembari membawa handphone nya.
Jisoo menaruh sang kitten di bawah karena ia akan menyiapkan sarapan untuknya dan untuk kucing nya.
"Ini makan lah..." Jisoo yang menaruh piring kecil di depan rosé setelahnya ia menyeduh kopi untuknya.
Setelah selesai jisoo langsung pergi ke ruang tamu karena ia akan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
🐈🐈
"Huaaahhhhh... Aku muakkkkk..."
Jisoo yang mengucek ngucek matanya karena ia muak menatap leptop seharian, dari pagi sampai malam kembali pekerjaan nya tidak selesai selesai.
Sedang rosé hanya diam saja menatap jisoo yang ricuh sendiri, "kasihan sekali dirimu.... Untung saja aku hanya seekor kucing..." Rosé yang menggeleng pelan.
Baru saja berkata seperti itu, tiba tiba tubuh nya bersinar membuat jisoo maupun dirinya terkejut.
"Tunggu apa ini malam purnama?"
"Apa yang----
Perkataan jisoo terhenti karena ia terkejut melihat kucing nya yang berada di sofa sebrang nya itu berubah menjadi seorang gadis cantik.
"Auch.... Kenapa kepala ku jadi sakit?" Rosé yang memegang kepalanya, rosé menoleh ke jisoo yang masih membeku.
"Eum... Hai?"
Bukannya menjawab jisoo malah pingsan sangking shock nya membuat rosé menepuk jidatnya sembari menggeleng.
"Kenapa harus pingsan coba..."
🐈🐈
Jisoo sedikit terusik sehingga ia memegang kepalanya yang sakit sembari menyipitkan matanya.
"Hey sudah bangun?maafkan aku karena mengagetkan mu..."
Jisoo menoleh mendapati gadis yang ia lihat sebelum ia pingsan, jisoo yang kaget itu reflek bergeser ke samping.
"S-siapa kamu?""Aku akan memberi tahu nama ku tapi tenang lah terlebih dahulu... Aku tidak akan menyakiti mu..." Rosé yang merangkak mendekati jisoo.
"Eung..." Jisoo yang meneguk saliva dengan susah payah karena ia tak sengaja melihat paha gadis itu.
"Ah, ya baiklah baiklah..." Jisoo yang mengambil bantal sofa lalu menutupi bagian selangkangannya.
"Aku roséanne... Kamu bisa memanggilku rosé... Aku bukan dari duniamu..." Ucapan rosé membuat jisoo menyirit.
"Lalu? Kamu darimana?" Jisoo yang menaikkan sebelah alisnya, "Aku jauh dari luar dunia mu... Aku ada di sini karena aku di buang dari Kerajaan ku dan juga aku di.. Kutuk..." Rosé yang menaikkan kedua alisnya.
"Tunggu apa? Di kutuk?" Jisoo yang menyatukan kedua alisnya, "yeah... Ibu tiri ku dan saudara tiri ku yang mengutuk ku menjadi kucing..." Rosé yang semakin mendekati jisoo.
"Jadi... Kitten ku selama ini kucing jadi jadian?" Jisoo yang menghadap ke rosé, "e-ya.... Bisa di bilang seperti itu..." Rosé yang mengangguk kecil.
"Tapi ku mohon jangan membuangku...." Rosé yang naik ke tubuh jisoo membuat jisoo sedikit kaget.
"Membuang mu?" Jisoo yang duduk dengan bagus sehingga rosé berada di pangkuannya.
"Yeah... Aku takut kamu membuang ku karena sudah melihat wujud asli ku..." Rosé yang menunduk membuat jisoo tersenyum.
"Tenang lah, kitten... Aku tidak akan membuang mu.." Ucapan jisoo itu membuat rosé menatap dirinya.
"Benarkah?"
"Sangat rugi rasanya kalau aku membuang kitten ku yang cantik ini.." Ucapan jisoo membawa rosé terkekeh.
"Terima kasih eum..." Rosé yang lupa dengan nama jisoo.
"Aku jisoo... Kim jisoo..." Jisoo yang memperkenalkan dirinya, "ji... Soo?" Rosé yang mengeja nama jisoo.
"Yeah... Jisoo, kitten..."
"Jisoo..."
"Nahh... Good..."
Vote guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?