bab 29

1.8K 246 21
                                    

Rosé memasuki Kerajaan sembari menghela nafas pelan, sudah lima bulan lamanya ia tidak menginjakkan kakinya di Kerajaan.

Jihoon dan haruto membuka pintu ruang utama membuat semua orang yang ada di dalamnya serentak menoleh ke rosé yang masuk.

"Rosé.."

Serentak mereka menatap rosé yang memasang wajah datar mendekati mereka.

"Ayah? Bukankah ayah sedang sakit?" rosé menatap minhyung yang berdiri dari duduknya.

"Ayah sudah sembuh karena kamu kembali ke Kerajaan, rosé..." minhyung yang tersenyum menatap rosé.

"Eum... Lalu ada apa ayah menyuruh ku kembali? Bukan kah kalian semua tidak menganggap ku disini?" rosé melirik kedua saudara tirinya yang menunduk.

"Tidak rosé.. Jangan berkata seperti itu... Kamu masa depannya Kerajaan ini... Mereka semua sudah berubah... Maafkan kami semua karena berlaku seperti itu...." ucap minhyung yang mendekati rosé.

"Masa depan Kerajaan?"

"Ya... Sudah saatnya kamu naik tahta rosé..."

🐈🐈

Jisoo memijat mijat kepalanya yang terasa sangat sakit, ia bersandar di kursi kebesarannya.

Entah kenapa empat harian ini ia benar benar tidak nafsu makan dan malas melakukan segala hal.

Bahkan ia baru baru saja mengundurkan diri menjadi dosen. Pintu ruangan di ketuk dari luar membuat jisoo menatap pintu tersebut.

"Masuk"

Ucapan jisoo itu membuat karyawan nya masuk, "tuan.. Ada seseorang yang ingin berbicara dengan mu... Boleh aku mengizinkan nya masuk?" ucap sang karyawan.

"Ya, suruh saja masuk"

Jisoo yang langsung mengiyakan karena setelah selesai ia mau langsung pulang kerumah mommy nya untuk beristirahat.

"Baik, tuan.."

Karyawan itu pergi dari ruangan jisoo, tak lama pintu kembali terbuka memunculkan seseorang yang sudah lama tidak mendatangi jisoo, jaekyung ayah kandung jisoo.

"Dad?"

Jisoo yang reflek berdiri melihat jaekyung, "apa kabar mu anakku?" jaekyung yang tersenyum menatap jisoo.

"Aku baik... Ada apa dengan mu? Kenapa kamu mendatangi ku lagi? Menawari ku soal warisan itu lagi? Maaf dad aku tak ingin menikah..." ucap jisoo yang langsung to the point membuat jaekyung menghela nafas.

"Kenapa jisoo? Ayo lah ikuti perkataan daddy untuk kali ini saja... Setelahnya terserah padamu jisoo.."

"Tidak dad... Terima kasih... Aku memiliki gadis lain yang harus ku nikahi nanti nya.. Warisan itu berikan ajaa pada anak tersayang mu... Aku tak butuh..." jisoo yang membereskan barang barangnya.

"Aku ada urusan lain... Permisi.. Ah ya... Jangan pernah menjumpai ku lagi karena aku tidak mau menjumpai mu..."

🐈🐈

Jisoo dengan muka yang sedikit pucat dan datar itu keluar dari mobilnya, ia masuk kedalam rumah orang tuanya.

Hari ini dia berniat untuk menginap lagi, sudah dua harian ini ia menginap dan enggan untuk kembali ke apartemen nya.

"Mom dad... Jisoo pulang..."

"Aigoo jisoo... Ada apa dengan mu? Kenapa kamu terlihat pucat sekali..." ucap Tiffany yang mendekati jisoo.

Jisoo sendiri hanya tersenyum kikuk saja, tiba tiba saja perut sakit membuat jisoo meremas perutnya.

"Jisoo apa yang terjadi dengan mu?" Tiffany melihat jisoo yang memegang kepalanya juga.

"Aku tidak apa apa mom... Hanya sakit kepala biasa saja... Jisoo masuk kamar dulu ya?"

Namun baru saja melangkah pergi menuju kamar, jisoo tiba tiba saja pingsan membuat Tiffany panik.

"MARCO, LISA, YERI KEMARILAH.. JISOO PINGSAN.."

🐈🐈

"Ck, makan lah kak jiii... Kau tidak ingat perkataan dokter tadi!? Badan mu butuh tenaga..."

Yeri merengut menatap jisoo yang sedari tadi menolak untuk makan, "ck, aku tidak mau yeri-aa..." jisoo yang menutup mulutnya.

Sedangkan lisa hanya menghela nafas, "apa perlu aku panggil rosé kemari?" ucapan lisa itu membuat jisoo terdiam.

"Bagaimana bisa kamu memanggilnya? Pelacak ku saja sudah error dan tidak bisa melacak keberadaan nya lagi..."

Ucapan jisoo itu membuat keduanya terdiam sembari saling tatap tatapan, "sudah lah... Biarkan dia hidup di dunianya... Jangan berharap dia akan kembali... Karena itu mustahil dan tidak akan pernah terjadi.." jisoo menatap jendela ruangan yang ia tempati itu.

"Kenapa aku menjadi kasihan padanya..." gunggam yeri yang masih bisa didengar oleh lisa sendiri.

"Sudah lah jangan bersedih ayo makan dulu... Jika kau tidak mau makan bagaimana bisa kamu akan bekerja?"

"Ck, aku bilang aku tidak mauuu..."

"Kau ini bandal sekali... Yeri ayo bantu aku... Kau menyuapi nya sedangkan aku menahan tangannya..."

"Ay ay captainn..."

"Yak yak... Jangan memaksa ku!"

















Voteeee.

MY KITTEN -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang