Minhyung menggebrak meja dengan keras membuat mereka semua terkejut dan sedikit takut menatap dirinya.
"Apa yang telah kalian lakukan pada rosé, hah!?"
Minhyung menggeram menatap ketiga wanita yang berada di hadapannya, para prajurit nya sama sekali tidak mendapati rosé berada di kota.
"Jawab aku, jessica!"
"Sayang jangan marah marah... Nanti sakit mu kambuh..." ucap jessica yang menatap minhyung.
"Ck, jangan mengalihkan pembicaraan, jess... Dimana anak ku?!" minhyung yang benar benar geram.
"Jika kalian tidak ingin menceritakan apa yang terjadi selama aku tidur, aku akan mengusir kalian semua dari Kerajaan ku."
Ucapan minhyung itu pula membuat ketiganya menatap dirinya, mau tak mau haerin menceritakan semuanya.
Minhyung yang mendengar cerita haerin itu benar benar marah pada mereka, ia kembali menggebrak meja nya.
"Kalian benar benar keterlaluan! Tega sekali kalian mengutuknya menjadi kucing dan membuangnya ke dunia manusia."
Geraman minhyung itu kembali membuat ketiganya menunduk kembali, "jika sudah begini bagaimana cara mencarinya!? Dunia manusia itu luas... Ck.. Agh!" minhyung menatap mereka dengan emosi yang menggebu gebu.
"B-baginda... Tenang lah.... Kita masih bisa mencari putri rosé di sana..." seorang penasehat raja menenangkan minhyung.
"Bagaimana huh!? Aku juga benar benar kecewa padamu... Pada kalian semua... Semua yang ada di Kerajaan mau pun di kota ini... Keparat kalian semua!"
Sang penasehat itu kembali menunduk karena nyalinya kembali menciut, "kau bilang kita bisa menemukan rosé kan!? Bagaimana caranya!?" minhyung menatap tajam sang penasehat.
"A-aku tau tempat dimana putri rosé berada, baginda... Sebelum tuan putri di ambil oleh seseorang ia masih bisa di lacak... Tetapi kalau sekarang... Aku tidak tau di mana putri berada..." penasehat yang kembali menunduk.
"Ck, kalau begitu datang lah ketempat terakhir dia berada.... Jangan kembali sebelum kalian membawanya pulang... Jika kalian menemukan nya katakan padanya kalau aku sakit..."
"Baik baginda..."
🐈🐈
"Jisoo geliii..."
Rosé yang menahan kepala jisoo agar tidak menggesek gesek kan hidungnya ke leher milik dirinya.
"Aku suka, kittennn..."
"Tapi geliii..."
"Yasudah yasudah iya.. Aku berhenti..." jisoo yang mengeratkan pelukannya sembari menyembunyikan wajahnya di leher rosé.
"Ngomong ngomong kitten... Aku jadi kepengen dessert buatan mu.." ucap jisoo menaruh dagunya di bahu kanan rosé.
"Tapi semua buahnya sudah habis jisoo... Bagaimana bisa aku membuat nya untuk mu?" rosé yang bersandar di dada jisoo.
"Yasudah... Kalau begitu ayo kita beli buahnya..."
"Kalau gitu sekalian kita beli bahan makanan lainnya... Daging dan ayam juga sudah habis..."
"Ayoo.."
🐈🐈
Jisoo memegang troli yang berisi pisang, mangga dan juga anggur sementara rosé sedang memilih pack strawberry yang masih segar.
Rosé mengambil dua pack strawberry lalu di masukkan nya kedalam troli, "lalu setelah ini apa lagi yang kita cari kitten?" jisoo yang bertanya.
"Ayo kita cari daging... Sama ayam juga.."
Jisoo hanya mengangguk, tangan kirinya mendorong troli sedangkan tangan kanannya menggandeng tangan rosé agar rosé tidak jauh jauh darinya.
"Jisoo... Eum..."
Jisoo menyirit menatap rosé, "kenapa kitten? Kenapa kamu memanggil ku?" jisoo menarik pinggang rosé.
"Aku mau ice cream... Boleh?" rosé menunjuk kulkas ice cream yang ada di depan sana membuat jisoo tersenyum.
"Ice cream di rumah sudah habis ya?"
"Sudahh..."
"Yasudah.. Ambil lah ice cream yang kamu mau... Biar aku ke tempat daging dulu..."
"Okeyy..."
Rosé langsung ngacir menuju kulkas ice cream, sedangkan jisoo yang melihat rosé itu hanya terkekeh saja.
Rosé sibuk memilih ice cream yang ia mau, ia mengambil dua kotak ice berukuran sedang. Saat ia sedang memilih ice cream yang berada di dalam cup, ia tak sengaja melihat empat orang lelaki yang entah muncul dari mana.
Rosé melotot melihat siapa keempat lelaki itu, ia langsung pergi dari sana menuju tempat jisoo berada.
"Ck, apa yang mereka lakukan di sini, apa mereka sedang mencari ku?"
Di vote aja dulu jan bek cakap
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Roman d'amourtersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?