Jisoo masuk kedalam apartemen langsung di suguhi oleh aroma rotinya yang sangat wangi.
Ia langsung pergi menuju dapur karena ka tau kalau rosé pasti sedang berada di dapurnya.
"Wangi sekali... Apa kamu sedang membuat sesuatu?"
Jisoo yang muncul itu membuat rosé berbalik menatap nya, "ah, kamu sudah selesai?" rosé yang menaikkan sebelah alisnya.
"Sudah... Aku hanya memberi tugas saja pada mahasiswa ku... Hey... Apa ini croissant yang kamu buat?" jisoo melihat ada beberapa croissant yang berada di atas piring.
"Ya... Itu baru saja matang... Kamu ingin mencoba nya?" rosé melepas celemek yang ia pakai."Hmmm... Sangat wangi... Ini pasti enak..." jisoo yang mengambil croissant tetapi ia dengan cepat mengembalikan ke piring karena panas.
"Kenapa?" rosé yang menyirit menatap jisoo yang hanya cengengesan mendekati dirinya.
"Panas, kitten..." jisoo yang memeluk rosé dari samping, "tapi aku ingin mencobanya..." jisoo menaruh dagunya di pundak kiri rosé.
"Sebentar yaa... Sebentar lagi juga dingin.." ucap rosé melirik jisoo yang berada di samping nya.
Jisoo mengangguk lalu mencium leher mulus milik rosé, "aku rindu padamu, kitten..." jisoo yang menarik rosé kedekapan nya.
"Tapi kan... Aku hanya di rumah saja...dan lagi kamu kan tadi hanya pergi dua jam saja...." ucap rosé yang entah kenapa menahan nafas.
"ya aku tau... Tapi aku benar benar kangen padamu kitten.. Aku rasa aku tidak bisa jauh jauh dari kitten ku ini..." jisoo yang mengeratkan pelukannya.
"Pembohong..."
"Aku sedang tidak berbohong, kitten ku..." jisoo yang mencium kembali leher rosé, "kamu sangat wangi..." jisoo yang ngedusel dusel membuat rosé geli.
"Geli jisoo..." rosé yang memegang kedua pundak jisoo, "aku suka wangi mu..." jisoo yang menyembunyikan wajahnya.
Sedangkan rosé sendiri hanya pasrah di peluk oleh jisoo, ia membalas pelukan jisoo itu dengan perlahan karena entah kenapa jantung rosé sedikit berdegup kencang.
"Aku rasa croissant nya sudah bisa di makan..." rosé yang membuka suara, "coba suapin aku, kitten..." jisoo yang melonggarkan pelukannya.
Rosé mengangguk lalu mengambil satu croissant untuk jisoo, sedangkan jisoo sendiri membuka mulutnya saat rosé menyuapi croissant tersebut.
Croissant hangat itu benar benar enak, cream vanilla nya benar benar lumer di dalam mulut jisoo.
"Eum... Bagaimana? Enak tidak?" rosé yang menaikkan sebelah alisnya, "ini enak... Sangat enak.... Bagaimana bisa kamu membuat nya?" jisoo yang kembali mengunyah croissant tersebut.
"Eum... Aku membuat nya dengan resep yang pernah ibu ku buat.. Dan lagi karena ibu ku aku bisa buat roti yang lainnya..." rosé yang mengelap sudut bibir jisoo yang kanan karena ada sedikit cream di sana.
"Ini benar benar enak, kitten... Kamu pintar sekali... Baru kali ini aku benar benar merasakan croissant yang sangat enak..." pujian jisoo itu membuat kedua pipi rosé sedikit memerah.
Jisoo yang melihat hal tersebut terkekeh karena lucu, "lucu sekali jika kamu seperti itu.." jisoo yang mengecup bibir rosé dan tetap mendekap rosé.
"Tapi kitten.. Tetap saja bibir mu yang paling enak..." ucap jisoo yang tersenyum miring, "tapi kan bibir ku bukan makanan.." ucap rosé dengan polos membuat jisoo terkekeh.
"Bibir mu itu makananku sekarang..." jisoo yang kembali mengecup bibir rosé lalu memakan croissant yang rosé pegang.
Kedua tangan jisoo masuk kedalam sweater rosé, "ah ya kitten.... Besok para mahasiswa ku akan datang ke apartemen..." ucap jisoo menatap rosé.
"Apa yang akan kalian lakukan?" rosé yang sedikit memiringkan kepalanya, "ada kelas tambahan, kitten.." jisoo yang menggesekkan hidungnya ke hidung mancung rosé.
"Ouhh begitu... Eum... Berapa orang yang akan datang?" rosé yang bertanya, "hanya empat orang saja, kitten... Salah satu di antara nya itu yeri..." jisoo yang mengecup hidung rosé.
"Ouhhh siang apa sore?"
"Siang... Sebelum makan siang... Besok aku pulang bersama dengan mereka ke sini..."
"Yasudah.... Iya..."
"Tapi kitten... Ada satu hal yang ingin aku minta pada mu..." ucapan jisoo itu membuat rosé menyirit.
"Apa itu?"
"Besok berpura-pura lah menjadi istri ku ya?"
"E-eh... Kenapa begitu?" rosé yang sedikit terkejut mendengar permintaan jisoo itu.
"Ya biar mereka tidak mengira yang aneh aneh pada kita... Bisa kan, kitten?" jisoo yang lagi lagi mengecup bibir rosé.
"U-um... Baiklah..."
Voteeee guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?