"Ohhh... Jadi begituuu..."
Serentak lisa dan yeri yang mendengar cerita jisoo itu, "woahh kamu cantik sekali tauu... Pantas saja kakakku tidak mau melepaskan mu.." Ucapan yeri hanya di balas cengiran oleh rosé.
"Ah ya... Perkenalkan... Aku yeri... Dan ini lisa... Kakakku juga..." Yeri menunjuk lisa yang berada di samping nya.
"Hey apa kamu benar kucing yang kemarin?" Lisa yang mendekati rosé membuat jisoo menyipitkan matanya.
"Jangan terlalu dekat dengan kitten ku, lilis..." Jisoo yang menarik rosé kedekapannya.
"Huh dasar... Tahu saja mana yang cantik..." Lisa yang memutar bola mata malas, sedangkan rosé hanya terkekeh saja.
"Kak.. Kamu ga di apa apain kak jisoo selama tinggal bareng?" Ucapan yeri itu membuat rosé dan jisoo saling melirik.
"Ti.. Dak... Kenapa?"
"Ya takutnya kamu sudah di bikin tidak polos lagi dengan dia... Dia kan gila..." Ucapan yeri itu membuat jisoo memelototi nya.
"Yak!"
"Aku hanya bercandaa~~~"
"Jisoo... Kau punya kucing satu lagi tidak?" Pertanyaan lisa itu membuat jisoo menyirit, "tidak... Kenapa?kitten ku kan hanya satu..." Jisoo yang memeluk rosé.
"Ck... Aku juga mau seperti itu...kenapa kucing kucing ku di rumah tidak berubah juga seperti rosé..." Lisa yang cemberut.
"Kucing mu itu kan kucing biasa semua... Kau ini.." Jisoo yang menggeleng, "ya aku juga mauu..." Ucapan lisa membuat jisoo menepuk jidatnya.
"Kau ini aneh aneh saja kak... Mana bisa kucing mu berubah seperti kak rosé..." Ucap yeri yang merengut.
"Bisa saja... Mana tau satu di antara mereka ada juga yang berasal dari Kerajaan seperti rosé..." Lisa yang memulai perdebatan, jadilah kedua saudara itu saling berdebat.
Rosé yang sedikit resah dengan posisi duduk nya itu sedikit menggeliat, "kenapa, kitten? Sakit duduk nya?" Bisikan jisoo di angguki rosé.
"Duduk di pangkuan ku, kitten..." Jisoo yang menarik rosé agar duduk di pangkuan nya, "masih sakit seperti tadi ya?" Jisoo yang mengelus perut rosé.
"Sedikit.. Bawah aku sama kaki aku aja yang sakit... Perutnya udah engga..." Rosé yang menatap jisoo.
"Yaudah nanti malem aku pijat kaki kamu mau?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya, "mau..." Rosé yang mengangguk.
"Bisik bisik apa itu?"
Ucapan yeri itu membuat keduanya menoleh, "ih kalian kenapa romantis sekali... Apa kalian pacaran?" Ucapan lisa membuat rosé menyirit.
"Apa itu pacaran?"
"Loh kamu tidak tau, kak? Pacar tau tidak?" Ucapan yeri di gelengi rosé, "pacar itu seperti kekasih... Kalian itu terlihat seperti kekasih tauu...." Ucapan yeri membuat rosé menyirit.
"Haish... Kami tidak pacaran.... Aku memangku nya karena dia susah duduk..." Ucapan jisoo itu membuat kedua adiknya menyipitkan matanya.
Sadar kalau dia salah ngomong, jisoo langsung mengalihkan pandangannya karena takut di tatap keduanya.
"Kalian habis ngapain, hmmmmm?" Yeri yang mendekati keduanya, "kami tidak ngapa ngapain... Why?" Jisoo yang berbicara.
"Dia bukan pacar ku.... Kenapa kalian berpikir seperti itu?" Kini rosé yang berbicara di angguki oleh jisoo.
"Nah.. Tuh..."
"Bohong.... Tadi saja kalian kepergok ciuman tadi..." Ucapan lisa itu membuat keduanya gelagapan.
"Ee... Ya itu...."
"Iya iya... Dia memang pacar ku... Apa kalian puas?" Ucapan jisoo itu membuat rosé menyirit menatapnya.
"Kakak kita udah punya pacar!" Serentak kedua adik jisoo itu membuat jisoo menepuk jidatnya.
"Kalau begitu pajak jadiannya..." Yeri yang tersenyum lebar menatap keduanya, jisoo memutar bola mata malas laku memberikan handphonenya pada yeri.
"Jangan makanan yang mahal... Jika tidak aku tidak akan mengizinkan kalian masuk lagi ke apartemen ku..." Ujar jisoo.
"Siappp..." Serentak keduanya, "di iyakan saja, kitten daripada kita di tanya terus terusan..." Bisik jisoo pada rosé.
"Tapi kan..."
"Shut... Ikuti saja, sayang..."
(Jujur sebenarnya gue lagi bingung....)
Btw vote guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?