Jisoo keluar kelas sembari memakai ranselnya, ia mengecek jam yang ia pakai.
13.19
"Jisoo.."
Suara seorang pria itu membuat jisoo menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya ia melihat siapa yang memanggilnya.
"D-dad?"
Gunggam jisoo yang terdiam menata pria yang berdiri tak jauh darinya, "siang jisoo... Apa kamu masih mengingat daddy?" Pria itu mendekati jisoo.
Seketika ekspresi wajah jisoo berubah menjadi datar, "apa mau anda?" Ucap jisoo tanpa ekspresi.
"Jangan terlalu formal jisoo.. Aku ayah mu..." Ucap daddy yang tersenyum tipis, "daddy macam apa kamu meninggalkan aku, yeri dan mommy..." Gunggam jisoo itu masih bisa di dengar oleh daddy.
"Maafkan aku, jisoo...." Daddy yang memasang wajah sedih, "aku tak punya banyak waktu, dad... Ada apa ingin menemui ku?" Jisoo yang mengalihkan pembicaraan.
"Kau terlihat seperti buru buru... Apa yang membuat mu terburu-buru?" Daddy yang bertanya.
"Ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan... Jika tidak ada sesuatu yang penting maka aku akan pergi sekarang..."
"Haishh.... Begini jisoo... Daddy datang untuk menemui mu karena daddy ingin menyerahkan seluruh perusahaan daddy pada mu..." Ucapan sang daddy itu membuat jisoo menyirit.
"Ada apa? Kamu tidak ingin anak selingkuhan mu itu yang mengelola?" Ucapan jisoo itu membuat daddy menyipitkan matanya.
"Jaga ucapan mu, jisoo.."
"Apa aku salah? Dia kan memang anak dari selingkuhan mu..." Jisoo yang memutar bola mata malas.
Sedangkan daddy hanya menghela nafas lalu kembali menatap jisoo, "jadi kamu mau tidak?" Daddy yang bertanya.
"Apa ada syarat nya?"
"Kamu harus menikah..."
"Hell no... Terima kasih tuan...jika syarat nya begitu kasihkan saja pada anak selingkuhan mu... Dia pasti pintar juga ngerebut suami orang..."
"Jisoo"
"Kenapa? Kan sifat ibu biasa turun ke anaknya... Jadi anak itu pasti pintar ngerebut suami orang..."
"Jisoo hentikan. Dia anak ku..." Daddy yang menatap tajam.
"Ya aku tau... Aku juga anak daddy marco..." Ucapan jisoo itu membuat daddy nya terdiam.
"Sudah lah... Aku pulang saja... Melelahkan berbicara dengan mu,tuan... Buang buang waktu ku saja... Aku permisi..."
Jisoo yang pergi meninggalkan daddy yang itu yang terdiam menatap jisoo yang semakin menjauh.
"Apa dia sangat benci pada ku?"
🐈🐈
Jisoo keluar dari mobilnya sembari menghela nafas panjang, ia benar benar lelah setelah berhadapan dengan sang daddy nya tanpa janjian.
"Datang seperti tak berdosa..."
Jisoo yang masuk kedalam lift lalu memencet tombol lantai unit apartment nya yang berada di lantai lima.
Setelah sampai jisoo langsung pergi menuju unit nya, ia masuk begitu saja ke unit lalu mendudukkan diri di sofa panjang sembari bersandar dan memejamkan matanya.
"Cape nya..."
Tiba tiba jisoo merasakan sebuah tangan memijat pelipis nya membuat jisoo membuka matanya.
"Hai? Udah selesai ngajar nya?"
Sedetik kemudian jisoo ingat kalau dia tak sendirian di unit tersebut. Jisoo tersenyum menatap rosé yang memijat pelipis nya.
"Sudah... Semua sudah selesai.."
Jisoo yang mengangguk dan tetap menatap sang kitten, "um... Begitu ya..." Rosé yang hanya ikut mengangguk saja.
"Kemari kitten...." Jisoo yang menepuk nepuk pahanya menyuruh rosé agar duduk di pangkuannya.
Rosé hanya menuruti perkataan jisoo, ia duduk di pangkuan jisoo. Setelah jisoo memeluknya sembari menyembunyikan wajahnya di leher rosé.
"Kamu.... Cape?" Rosé yang bertanya sembari perlahan mengelus kepala jisoo, "rasa cape ku hilang begitu saja saat aku memeluk mu, kitten..." Jisoo yang mengeratkan pelukannya.
"Eh, bagaimana bisa?" Rosé yang bertanya dengan polos membuat jisoo terkekeh, "tentu saja bisa... Karena aku memeluk mu..." Jisoo yang mencium leher rosé.
"Bisa gitu ya..."
Jisoo hanya terkekeh saja mendengar perkataan polos rosé, "unitnya terlihat bersih... Apa kamu membersihkan nya?" Jisoo yang melihat sekeliling.
Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu hanya menyengir, "kamu hebat..ini sangat bersih... Terima kasih..." Pujian jisoo itu membuat kedua pipi rosé memerah.
Jisoo yang melihat rosé itu kembali terkekeh karena gemas, "pipi mu merah... Kamu terlihat lucu..." Jisoo yang mengecup bibir rosé.
Sedangkan rosé hanya diam menahan salting nya, "kamu udah makan siang, kitten?" Jisoo yang bertanya.
"Belum... Aku tadi baru selesai jemur kain..." Rosé yang menggeleng, "bahkan kamu sampai jemur kain.." Jisoo yang tersenyum sembari menggeleng.
"Sebagai imbalan karena kamu beres beres unit... Bagaimana kalau kita makan di luar... Kamu mau?" Ucapan jisoo itu membuat rosé tersenyum lebar.
"Mauuuuuu...."
"Yasudah... Kalau begitu ganti baju mu kitten..."
Vote guyssss
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?