bab 30

2K 254 21
                                    

Rosé menatap langit biru yang sangat cerah. Ia kini sedang berada di balkon Kerajaan, termenung entah apa yang ia pikirkan.

Sudah enam bulan lamanya ia menjabat sebagai ratu di Kerajaan tersebut, begitu pula banyak hal yang berubah.

Tiba tiba haerin dan juga hyejoo datang nyamperin rosé membuat rosé sadar dari lamunannya.

"Ada apa?" rosé menaikkan sebelah alisnya menatap keduanya, dengan segala keberanian yang keduanya kumpulkan itu mereka berkata,"rosé maafkan kami... Kami benar benar minta maaf..." ucap haerin dan hyejoo yang menuntuk membuat rosé terkejut.

Karena pasalnya kedua orang tersebut tidak pernah sama sekali menghormati dirinya, "kami benar benar minta maaf atas perlakuan kami pada mu rosé... Kamu boleh menghukum kami..." ucap hyejoo yang masih menunduk.

"Lakukan sesuka mu rosé... Beri hukuman apa saja yang pantas atas tindakan yang pernah kamu lakukan pada mu..." kini haerin yang berbicara.

Rosé yang mendengar perkataan keduanya hanya menghela nafas lalu tersenyum, "angkat lah kepala kalian... Aku sudah memaafkan kalian..." ucapan rosé itu membuat keduanya serentak menatap dirinya.

"Aku tidak akan menghukum kalian... Karena kalian juga saudara ku..." mendengar hal itu haerin dan hyejoo memeluk rosé membuat rosé terkejut.

Namun tak lama ia membalas pelukan keduanya, "kamu benar benar baik sekali rosé... Aku benar benar merasa bersalah padamu..." ucap haerin.

Rosé yang mendengar ini hanya tersenyum. Mereka melepaskan pelukan mereka setelah puas.

"Ngomong ngomong apa yang kamu lakukan di luar rosé?" hyejoo yang bertanya, "aku hanya ingin menghirup udara segar.." rosé yang berbohong karena sebenarnya ia sedang memikirkan jisoo.

"Ouhh... Tapi kenapa wajahmu terlihat murung?" ucapan haerin itu membuat rosé sedikit gelagapan.

"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?"

"Tidak kok... Hehehe..."

"Benarkah? Kamu tidak sedang berbohong kan?" hyejoo menyipitkan matanya sembari memegang kedua bahu rosé.

"Aku.. Eum.."

Rosé yang kembali menatap langit tersebut membuat haerin menyirit, "ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu rosé?" haerin yang bertanya.

"Hey... Aku baru sadar jika kamu memakai kalung..." hyejoo menatap kalung yang menggantung di leher rosé membuat rosé ikut melihat kalung tersebut.

"Ah iya... Ini aku di kasih seseorang.." ucap rosé yang tersenyum, "seseorang?" hyejoo sedikit memiringkan kepalanya.

"Ya... Dia sangat baik.... Baik, pengertian dan juga... Perhatian..." ucap rosé yang menatap lekat kalung tersebut membuat kedua saudarinya terdiam.

"Tapi ya... Kita berdua tidak bisa bersama karena dunia kita yang berbeda..." rosé menghela nafas lalu kembali membiarkan kalung tersebut menggantung di lehernya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan itu dia?" ucapan haerin membuat rosé tertegun, "eum, bagaimana kamu tau?" rosé yang sedikit menyirit.

"Dari cara mu berbicara.... Aku tau jika yang sedang kamu pikirkan sekarang itu dirinya..." ucapan haerin itu membuat rosé terdiam.

"Ya... Akhir akhir ini aku selalu memikirkan nya.." ucap rosé yang menatap taman kerajaan.

"Apa lelaki itu tampan sehingga membuat mu tertarik??" ucapan hyejoo itu membuat rosé terkekeh, hyejoo ini sebenarnya masih anak kecil hanya saja badannya tumbuh dengan cepat. (Umurnya sekitar enam belas tahun, sedangkan haerin hanya satu tahun lebih tua dari rosé)

"Dia bukan pria..."

Ucapan rosé itu membuat hyejoo dan haerin menyirit, "lalu.. Dia gadis? Astaga rosé kamu menyukai seorang gadis?" haerin yang kini memegang pundak rosé.

"Yak yak dengar kan aku dulu.. Jangan salah paham.. Dia bukan pure seorang gadis... Dia interseks jika kamu tau..."

"Eehhh... Interseks?"

"Ya... Atasnya saja yang gadis bawahnya tidak..dia memiliki junior seperti pria..." ucapan rosé itu membuat haerin menyipitkan matanya.

"Hey bagaimana kamu tau?" rosé yang mendengar perkataan haerin itu sedikit gelagapan.

"Y-ya dia pernah memberitahu ku... Jangan berpikiran yang aneh aneh..."

"Ya mana tau kan..."

"Jadi... Tunggu apa selama di dunia manusia kamu tinggal bersama nya?" hyejoo yang bertanya.

"Yeah.... Selama di sana aku tinggal bersama nya..." rosé yang memasang wajah masam membuat haerin sedikit iba.

"Dan kamu masih mencintai nya?" haerin menaikkan sebelah alisnya sedangkan rosé yang mendengar itu terdiam sejenak.

"Aku... Sangat mencintai nya... Tapi sudah ku bilang... Kami tidak bisa bersama..."

Namun sedetik kemudian setelah mengatakan hal itu, rosé mendapatkan ide briliant sehingga ia tersenyum menatap haerin yang menyirit.

"Ada apa rosé?"

"Bagaimana jika kamu saja yang menjadi ratu?"

"Hah? Tunggu, apa?"

"Kak... Gantikan aku... Kumohon..." ucapan rosé itu membuat haerin menyirit, "kamu mau aku... Yang menggantikan posisi mu sebagai ratu?" ucapan haerin di angguki rosé.

"Kumohon biarkan aku kembali..."

"Tapi... Bagaimana dengan ayah?"

"Aku akan berbicara padanya.. Aku hanya ingin kamu mengatakan iya atau tidak.."

Haerin menghela nafas sembari tersenyum menatap rosé, "baiklah... Kamu pantas mendapatkan duniamu..." ucapan haerin itu membuat rosé memeluknya.

"Terima kasih, haerin..."

"Hey hey kalian jika berpelukan itu ajak aku juga dong..."


















Vote

MY KITTEN -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang