PRANGGG!
Sebuah suara seperti pecahan kaca itu membuat jisoo terkejut dan langsung pergi menuju ke dapur.
"Hey apa yang kamu lakukan?"
Jisoo melihat rosé terdiam sembari mengigit kuku jari nya, "m-maafkan Aku...." Cicitnya saat jisoo mendekati nya.
Jisoo melihat sebuah gelas jatuh tepat di depan rosé, "t-tadi tidak sengaja tersenggol oleh ku... Maaf..." Ucap rosé dengan suara kecil.
Bukannya menjawab, jisoo malah mengangkat rosé duduk di meja bar dapur membuat rosé terkejut.
"Apa kaki mu terkena pecahan nya?" Tanya jisoo yang memeriksa kaki rosé, "kaki ku tak apa... Tapi...gelasnya..." Ucap rosé yang melihat pecahan gelas itu.
"Sudah tak apa... Kamu duduk di sini dulu... Jangan bergerak, biar aku yang bersihkan..." Ucap jisoo menatap rosé.
"Tidak usah.. Biar aku saja yang membersihkan nya..." Ucap rosé yang hendak turun tetapi jisoo malah mendudukkan nya kembali.
"Dengar perkataan ku, kitten... Atau kamu mau aku hukum?" Ucapan jisoo itu membuat rosé meneguk saliva nya.
"Baiklah..." Ucap rosé dengan wajah yang merengut, "sudah jangan merengut..." Jisoo membuka kulkas lalu mengambil satu bungkus ice cream untuk rosé.
"Untukku?"
"Iya, kamu diam saja di situ... Habiskan ice cream mu..." Ucap jisoo yang mengambil sapu.
Sedangkan rosé hanya mengangguk patuh saja sembari memakan ice cream nya. Jisoo sendiri membersihkan pecahan gelas tadi.
"Nah sudah... Lain kali berhati hati lah, kitten... Jika tidak kaki mu akan terluka..." Jisoo yang menatap rosé.
"Iyaa... Maafkan aku... Aku tidak sengaja menjatuhkan nya..."
"Iya iya..."
"Eum kamu mau?" Rosé yang melihat jisoo menatap nya, ia menyodorkan ice cream nya pada jisoo.
"Tidak usah... Kamu makan lah... " jisoo yang menggeleng sembari tersenyum, "pelan pelan makannya... Lihat... Kamu seperti anak kecil..." Jisoo melihat noda ice cream ada di dua sudut bibir rosé.
"Eh, dimana?"
"Sini biar aku bersihkan..."
Bukannya mengambil tisu, jisoo malah mendekatkan wajahnya membuat rosé sedikit gugup.
"K-kamu mau apa?"
Jisoo menjilati sudut bibir rosé membuat rosé sedikit terkejut, lalu setelahnya jisoo mengecup bibir rosé.
Rosé yang mendapat serangan itu hanya bisa terdiam, "kenapa kamu selalu mencium ku?" Pertanyaan polos rosé itu membuat jisoo terkekeh.
"Kamu tau, kitten..." Jisoo tidak memundurkan wajahnya, bahkan kini ia menatap bibir rosé.
"Karena bibir mu itu manis... Dan aku suka..." Ucap jisoo sebelum mencium kembali bibir rosé.
"Ah ya kitten... Apa belakang mu masih sakit?" Jisoo yang bertanya, "tidak.. " rosé yang menggeleng dengan polos membuat jisoo tersenyum.
"Kamu mau kita bermain main lagi?" Jisoo yang bertanya sembari mengelus pelan paha rosé.
"Main apa?" Rosé yang sedikit gugup karena jisoo mengelus pahanya. "Kamu mau? Aku yakin ini tidak akan sakit...." Jisoo yang mengecup bibir rosé.
"A-apa itu seperti kemarin?" Rosé yang memegang kedua bahu jisoo karena jisoo semakin mendekatkan wajahnya.
"Yeah... Tapi ini tidak akan sakit... Ya walau sakit sedikit... Mau?" Tangan kanan jisoo masuk kedalam sweater yang rosé pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
عاطفيةtersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?