bab 27

1.8K 229 40
                                    

Minhyung menatap tajam seluruh rakyat nya, ia benar benar marah setelah mendengar ulang cerita dari panglima yoonji.

"Kalian semua benar benar keparat... Bisa bisanya kalian mengasingkan rosé tanpa ada kesalahannya..."

"Lihat... Rosé jadi susah di cari gara gara kelakuan kalian yang sangat sangat tidak terhormat... Kalian lupa siapa rosé di sini huh?!" minhyung yang bersedikap dada.

Tak ada satu pun orang yang berbicara, semua diam dan hening karena mereka sebenarnya takut pada minhyung.

🐈🐈

Rosé dan jisoo yang sedang melempar candaan itu berhenti tertawa saat mendengar ada yang mengetuk pintu dari luar unit.

"Sebentar biar aku yang melihat, kitten..."

Jisoo yang mengecup bibir rosé lalu pergi menuju pintu apartemen, jisoo membuka pintu tersebut mendapati empat lelaki yang berdiri menatapnya.

"Ada apa ya?" jisoo yang menyirit, "permisi nona... Kami hanya ingin bertanya apa kamu ada melihat seekor kucing ini?" seseorang menujukkan sebuah poster.

Poster itu membuat jisoo terkejut karena tau siapa yang mereka cari, membuat jisoo kembali menatap mereka.

"Siapa chu?"

Rosé yang nyamperin jisoo membuat keempat lelaki tadi yang mendengar suara tak asing itu nyelonong masuk ke dalam membuat jisoo berdecak kesal.

"Hey, apa apaan kalian ini!?"

Rosé terkejut dan terdiam saat melihat keempat lelaki itu, "t-tuan putri..." serentak keempatnya yang menunduk di depan rosé.

Rosé hanya diam saja menatap mereka, ia tidak membalas perkataan mereka tadi. Sedangkan jisoo menutup pintu unit sembari merengut mengawasi keempatnya.

"Ada apa kalian kemari?" ucap rosé dengan ekspresi datar yang tidak pernah ia tunjukkan pada jisoo, jisoo yang melihat itu sedikit terkejut.

"Kami ingin menjemput mu untuk pulang, putri..." ucap salah satu dari mereka. "Buat apa?bukan kah kalian semua membenci ku?" rosé yang bersedikap dada.

Keempat lelaki itu yang mendengar perkataan rosé meneguk susah saliva nya, "pulang lah kalian... Aku tak ingin kembali... Berikan tahta ku pada haerin saja..." ucapan rosé itu serentak membuat keempatnya menatap dirinya.

"Tidak... Kami tidak bisa pulang jika kami tidak membawa mu pulang..."

"Kenapa?"

"Karena ini perintah langsung dari raja.." ucapan si pria ber-rambut cepak itu membuat rosé dan jisoo terkejut.

Keduanya saling tatap tatapan, "apa maksudnya? Ayah kan masih tertidur..." rosé yang menyirit.

"Baginda raja sudah bangun dari tidurnya, putri.... Dia yang menyuruh kami membawa mu pulang... Baginda raja sedang sakit saat tau kamu tidak ada di Kerajaan.." ucapan prajuritnya itu membuat rosé terdiam.

"Lalu jika aku pulang apa semua orang akan berubah? Apa semua orang akan menganggapku?" ucapan rosé itu kembali membuat keempatnya terdiam.

"Bahkan kalian saja... Huh... Aku tau kalian di suruh oleh perajurit lain untuk tidak menghormati ku..." rosé yang menghela nafas.

Sebenarnya keempat prajurit ini sangat menghormati rosé tetapi mereka di paksa oleh yang lainnya untuk tidak menghormati rosé.

"Sudah lah... Duduk terlebih lah kalian... Akuau berbicara sebentar pada kekasih ku..." rosé yang menarik jisoo pergi ke dapur.

Sedangkan keempatnya menyirit mendengar perkataan rosé tadi, "gadis tadi kekasih nya tuan putri?" salah satu dari mereka.

"Tapi... Tidak mungkin kan..." si pria ber-rambut cepak itu menebak apa isi pikiran para teman temannya.

Sedangkan di sisi lain jisoo menatap lekat rosé yang berada di sebrang, "kitten... Kamu..." jisoo yang kembali terdiam membuat rosé menghela nafas.

"Maafkan aku, jisoo.... Aku rasa memang aku harus pulang..." rosé yang menatap lekat jisoo, "jangan bercanda ya, kitten... Kamu bilang kamu mau tinggal bersamaku..." jisoo menarik pinggang rosé.

"Ayah ku sakit, jisoo... Bagaimana bisa aku tidak melihat nya?" rosé mengelus rahang jisoo.

Jisoo yang tidak bisa berkata kata itu hanya diam menatap rosé tetapi matanya sudah memerah.

"Maafkan aku, chuu..."

Jisoo memejamkan matanya lalu pergi begitu saja meninggalkan rosé, ia masuk kedalam kamar nya membuat rosé menghela nafas.

Rosé membawa sebuah nampan yang berisikan air lemon dan juga mochi coklat. "Ini... Aku tau kalian lelah mencariku..." rosé yang menaruh nampan tersebut di meja.

"E-eh untuk kami?"

"Ya makan lah..."

Keempatnya langsung melahap mochi tersebut sedangkan rosé hanya diam menatap mereka.

"Um... Nona... Boleh aku bertanya?" celetuk salah satu yang membuat rosé tersadar dari lamunannya.

"Ya ada apa, hoon?"

"Apa kekasih mu itu.... Seorang gadis?" ucapan jihoon itu membuat ketiga temannya memelototi nya.

"Ck, kenapa kau menanyakan hal itu, bodoh..." bisik haruto yang menyenggol kaki jihoon.

Rosé yang mendengar pertanyaan jihoon itu hanya tersenyum, "dia bukan gadis tulen, jihoon... Kau tau maksud ku kan?" rosé menaikkan sebelah alisnya membuat keempatnya langsung tau apa yang di maksud rosé.

"A-ah begitu ya..."






















Jangan pada marah marah uy...
Vote aja dulu
Sampai jumpa bulan depan👋👋👋

MY KITTEN -THE END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang