Jisoo menarik rosé polos itu masuk ke dalam kamar nya, setelah menutup pintu jisoo langsung membuka sweater nya sehingga rosé bisa melihat lekuk tubuhnya yang hanya di tutupi dengan spot bra.
"Jangan takut... Apa ini menjadi yang pertama bagi mu?" Jisoo yang mendekati rosé.
"Y-ya..."
"Kalau begitu berbalik lah, kitten..."
Sedangkan rosé hanya menurut saja, ia berbalik. "Kucing yang penurut..." Gunggam jisoo yang membuka gesper nya.
Rosé meremas seprai kasur dengan kedua tangannya saat jisoo membuka celana pendek nya.
"Aku mulai ya..."
Sesuatu yang besar dan panjang memaksa masuk kedalam lubang belakang rosé membuat rosé meremas kuat seprai kasur.
"Sakit ya? Tahan sebentar ya, sayang..." Jisoo yang semakin menekan junior membuat rosé mengeluh kesakitan.
"Ugh... S-sakit... Sh"
"Tahan, kitten.... Tempat mu sempit..." Jisoo yang semakin mendorong junior nya masuk kedalam.
Rosé melemas saat jisoo berhasil menerobos masuk kedalam lubang milik nya.
Air mata keluar dari sudut mata rosé bersama dengan suara senggukan membuat jisoo mendekap nya.
"Maafkan aku... Sakit ya?" Jisoo yang menyeka air mata rosé, "kasar..." Rosé yang kembali meremas seprai kasur.
"Maaf ya... Aku gerakin pelan pelan ya biar ga sakit..." Jisoo yang bergerak perlahan membuat rosé kembali memejamkan matanya.
"Sudah jangan nangis... Maafkan aku..." Jisoo yang mencium pipi kanan rosé, setelah tangan kanannya masuk kedalam sweater yang rosé pakai.
"Nghh..." Rosé yang melenguh saat jisoo meremas payudara kanan nya, "keluarin aja... Jangan di tahan..." Ucap jisoo yang terus bergerak.
"Ahh... Ahh... Ahh..."
Desahan kecil itu membuat jisoo yang berada di belakang itu tersenyum, "bagus.. Terus lah mendesah..." Kedua tangan jisoo yang kini meremas kedua payudara rosé.
"Ngh... Jihh... Ahhh... Shhh...."
Rasa sakit yang tadinya rosé rasakan kini berubah menjadi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.
"Ahh... Ahh... Shhh.... Mnghh..."
"Ugh..."
"Ahh... Ahh... Ahh... Jihh... Ahh.."
"Panggil aku daddy, kitten..." Jisoo yang semakin dalam memasukkan junior nya.
"D-daddyhhh.... Ahhh..."
"Ahh... Ya, teruslah seperti itu, kitten..."
"Ahh... Nghh... Shhh.... Ahh... Ahh.. Daddyhh.."
"Shh.... Shit... Ugh..."
Lama kelamaan gerakan semakin cepat di buat jisoo membuat rosé desah semakin tidak terkendali.
"Ahh.. Nghh... Daddyhh... P-pelanhh... "
"Tahan sayang.... Ahh..."
"Akuhh.... Ahh...sshhhh..." Ucap rosé yang merasa kalau perutnya menegang.
Berasa akan ada yang keluar, jisoo cepat cepat mencabut junior nya dari dalam sehingga cairannya menyembur di luar.
Rosé yang sudah lemas itu menjatuhkan tubuhnya di kasur saat ia naik ke kasur. Ia menutup mukanya dengan bantal membuat jisoo menyirit.
"Kitten?" Jisoo yang ikut naik ke kasur setelah selesai membersihkan cairannya dan juga memakai celananya.
Ia menarik selimut agar menutupi bawahannya rosé, saat jisoo ingin menyentuh rosé, tiba tiba rosé memunggungi nya.
"Kitten, kamu marah pada ku?" Jisoo yang menaikkan kedua alisnya, tidak ada jawaban membuat jisoo menghela nafas.
"Sakit ya?" Lagi lagi pertanyaan jisoo tak di ubris rosé membuat jisoo mengangkatnya ke pangkuan nya.
"Kitten, dengar kan aku..." Ucap jisoo yang menahan rosé saat rosé hendak berbaring lagi.
"Tidak mau... Kamu kasar..." Rosé yang membuang muka, terlihat sudut matanya mengeluarkan air mata.
"Hey, maafkan aku, baby..." Jisoo yang menarik pinggang rosé, "hey... Look at me..." Jisoo yang memegang dagu rosé agar menatap dirinya.
"Sakit ya... Maafkan aku... Aku ga tau kalau itu bakal sakit banget sama kamu..." Jisoo yang mengelus perut rosé.
"Kamu mau marah sama aku, silahkan kitten... Tapi jangan menangis lagi..." Jisoo yang menghapus jejak air mata rosé.
"Kitten?" Jisoo menatap rosé yang menunduk, namun tiba tiba rosé memeluk dirinya membuat ia terkejut lalu setelahnya membalas pelukannya.
"Marah padaku?" Jisoo yang mengelus lembut punggung rosé, sedangkan rosé hanya mengangguk saja.
"Maafkan aku... Tapi untuk kedepannya jika kamu melakukan kesalahan atau kamu nakal aku akan menghukum mu... Hukumannya seperti tadi... Tapi tadi bukan hukuman ya..." Ucapan jisoo membuat rosé menatapnya.
"Tapi aku kan tidak nakal..." Ucapan rosé itu membuat jisoo terkekeh gemas lalu mengecup bibir rosé.
"Jika kamu nakal, kitten... Aku juga tau kalau kitten ku tidak nakal..." Jisoo yang menghapus jejak air mata rosé.
"Sudah jangan nangis... Tidur lah... Nanti makan malam aku akan membangunkan mu... Masakan tadi biar aku yang bereskan.. Kamu istirahat saja....kitten ku pasti cape..."
"Tidak apa?"
"Gapapa kitten... Sudah istirahat lah.."
Udah kan?
PUAS!? 🗿🗿
VOTE LA
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?