"Bagaimana? Enak tidak?"
Rosé menatap jisoo yang memakai cheesecake buatannya.
"Semua yang kamu buat benar benar enak, kitten..." jisoo yang kembali memakan cheesecake tersebut.Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu tersenyum, ia menatap lekat rosé yang berada di depannya. Entah kenapa ia takut jika ia meninggalkan jisoo.
"Kenapa kitten? Kenapa menatapku seperti itu, hm?" jisoo yang menatap rosé membuat rosé sadar dari lamunannya.
"Tidak apa... Ngomong ngomong besok kamu akan mengajar?"
"Ya... Aku akan mengajar... Hanya dua jam saja... Kamu mau ikut?" jisoo yang memakan satu cheesecake lagi.
"Emang aku boleh ikut?" rosé yang bertanya balik pada jisoo, "tentu saja... Asal kamu tidak menyentuh orang lain tanpa seizin ku.." ucap jisoo yang menarik pinggang rosé.
"Iya daddyyy..." rosé yang mengalungkan kedua tangan nya ke leher jisoo, "kenapa kitten ku sekarang pintar menggoda, hm?" jisoo yang mengecup bibir rosé.
Rosé yang mendengar itu hanya terkekeh saja, jisoo menghabiskan seluruh cheesecake nya lalu menyerang bibir rosé dengan kecupan.
"Chuu... Ihhh..."
Rosé yang menahan dada jisoo, "aku lebih suka jika kamu memanggil ku seperti itu, kitten..." jisoo yang tersenyum miring.
"Apa lagi saat mendesah di atas ku.."
Ucapan jisoo itu membuat rosé menggeplak kepalanya, "kenapa kamu selalu mesum sih?" rosé yang merengut.
"Karena kamu selalu memancing ku..."
"Tapi aku tidak pernah menggoda mu..."
"Tapi bagi ku kamu selalu saja menggodaku..." jisoo yang menggigit leher rosé, "Chu ihhh..." rosé yang merengut.
"Hahaha... Maafkan aku, kitten..."
🐈🐈
"Tetap disini dan jangan kemana mana, okey?"
Jisoo menyuruh rosé menunggu di kantin kampus, jisoo memberikan kartu ATM nya pada rosé membuat rosé menyirit.
"Jika kamu mah sesuatu pakai lah kartunya... Pin nya tanggal lahir ku.... 0301."
"Eh..."
"Yasudah aku pergi dulu ya, kitten... Sampai jumpa nanti..." jisoo yang mengecup bibir rosé lalu pergi dari sana meninggalkan rosé.
Sedangkan rosé hanya mengangguk kecil saja, ia menatap black card yang ada di tangannya.
"Yasudah deh..."
🐈🐈
Saat jisoo keluar dari kantor fakultas, ia hampir saja menabrak tzuyu karena tzuyu tiba tiba saja menghadangnya.
"Ck, apa tzuyu?"
Jisoo menatap datar tzuyu yang ada di depannya, "jisoo... Kenapa kamu selalu menghindari ku? Tidak bisakah kamu menerima ku untuk kali ini sajaa?" tzuyu memegang kedua bahu jisoo membuat jisoo melepaskan tangan jisoo.
"Sudah berapa kali ku bilang pada mu... Aku tidak mau..."
"Kenapa jisoo? Apa aku kurang menarik???"
"Ya... Dan satu hal lagi yang harus kau ketahui... Aku sudah memiliki istri.." ucapan jisoo itu membuat tzuyu terdiam.
"Permisi.."
Jisoo langsung berlalu pergi meninggalkan tzuyu yang hanya terdiam. Jisoo mengecek handphone nya, melihat dimana posisi rosé berada.
Jisoo masuk ke kantin melihat rosé bersama dengan yeri, keduanya sedang memakan ramyeon yang mungkin di beli oleh yeri pakai kartu milik jisoo.
"Sudah selesai?" rosé melihat jisoo mendekati mereka, "sudah, kitten... " jisoo duduk di sebelah rosé.
"Kamu mau?"
"Suapin aku..."
Rosé menuruti perkataan jisoo, ia menyuapi ramyeon ke mulut rosé membuat yeri ingin muntah saja.
"Iwhh... Kalian sok romantis..." ucapan yeri itu membuat keduanya menoleh, "mangkanya punya pacar yer..." jisoo yang meledek membuat yeri berdecak sebal.
"Diam lah..."
Yeri yang kesal itu memakan ramyeon miliknya, "kasiann sendiri... Ga punya pacar ya? Ga bisa suap suapan..." jisoo yang semakin membuat yeri kesal.
"Jisoo... Jangan meledek adikmu..." ucapan rosé itu membuat jisoo cengengesan, "huh... Marahin aja tuh kak.... Kebiasan meledek soalnya..." yeri yang mengkompori rosé.
"Cihhh.. Kompor sekali kau ini..."
"Biarin, huhh..."
Di affa? Di vote laaa
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KITTEN -THE END-
Romancetersesat di dunia manusia dan bertemu dengan seorang dosen muda?