Bab. 40

7.1K 539 49
                                    

Happy Reading

🖤
🤍




Sehun menganga lebar, hampi-hampir dagu itu jatuh ke lantai.

Bagaimana tidak!

Dapur yang semula rapi kini bagai di terjang badai topan.

Seluruh ruangan dapur di penuhi aroma gosong dan asap.
Panci dan wajan berisi masakan gosong berserakan di wastafel dan pantry, kulit semangka dan nanas bercecer di pantry dan lantai, Air dan minyak tumpah kemana-mana.

Karena kran air lupa di matikan dan lubang pembuangan tersumbat, membuat air meluber serta botol minyak tak sengaja tersenggol hingga tumpah menyatu dengan air, membuat lantai licin memberi resiko terpleset.

Jangan lupakan Mesin pencuci piring yang terbuka begitu saja setelah Yibo gunakan untuk mencuci sayuran dan ikan, udang, ayam dan teman-temannya.

Mesin Blender masih berputar bising, tanpa di tutup. Membuat jus persik itu meluber tumpah, mengotori sekitarnya.

Pranggg!!

Pyarrr!!

Wang yibo membuka tutup panci, karena uap panas mengepul membuatnya terkejut hingga menjatuhkan tutup panci hingga menggelinding, bersamaan gelas yang akan ia coba untuk mencicipi pun ikut jatuh dan pecah.

Mata Sehun membulat sempurna saat menemukan sesuatu yang membuatnya berteriak.

" Yakk!! Apa yang kau perbuat pada gelas ku?!! "Membuat sang pemilik ingin menangis histeris, meratapi gelas keramik bertulis ' I Love you Lulu ' gelas couple kesayangannya terbelah menjadi dua! Semoga saja cinta nya tidak bernasib sama seperti gelas itu.

Sementara Wang yibo tampak serius dengan kegiatannya, tak memperdulikan jeritan Sehun dan kekacauan yang telah ia buat. Dirinya harus tetap fokus dan teliti agar masakannya bersih, sehat dan aman di makan Xiao zhan.

Brak!... Brak....!

Suara hantaman antara pisau dan talenan menggema, karena tidak mengerti cara memotongnya. Wang yibo menggeprak bawang, wortel, kentang dan lainnya. Lalu memasukkan semuanya kedalam wadah semangka yang di dalamnya sudah berisi aneka seafood yang di rebus lebih dulu.

Bahkan bumbu dapur dan sayuran sebagian menggelinding kemana-mana, nasi menyelimuti kompor yang saat ini tengah pria Wang itu gunakan memasak nasi goreng dan sup seafood semangka.

Gilanya, semangka itu di bakar di atas tungku! Membuat api biru di bawahnya memercik menjadi merah. Sehun yakin, sebentar lagi kompor itu akan meledak membakar seisi dapur.

Chef yang ikut menyaksikan, tertekan. Seharusnya, wadah semangka di lapisi kertas aluminium agar tidak gosong. Juga seharusnya tuanya meminta pendapat padanya, bagaimana cara memotong sayuran, bumbu dan ayam. Chef itu merasa kasihan dengan ayam yang diplintir.

Dan para maid frustasi memikirkan bagaimana membersihkan dapur yang sudah kacau itu.

Sementara yang lainnya menatap ngeri dapur si tuan pemilik rumah, mereka ikut prihatin.

Luhan mengusap lembut dada Sehun yang sudah naik turun, siap meledak. Menggeret kekasihnya kembali ke meja makan diikuti yang lainnya. Bergabung dengan Xiao zhan yang tidak mengetahui kekacauan di dapur, pemuda manis itu terlihat antusias, tak sabar memakan buatan Wang yibo.

Janda milik sang mafia( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang