Bab. 42

5K 444 124
                                    

Happy Reading

🖤
🤍

Wang yibo duduk bersimpuh memandang linglung dan tak berdaya jasad terpanggang di kantong jenazah. Tubuh itu sepenuhnya terbakar, sama sekali tidak bisa di kenali. Hanya cincin berbentuk mahkota bermata biru pemberiannya saat Natal dulu yang dapat di kenali, bahwa jazad ini adalah Xiao zhan.

Air mata mengalir kembali tanpa permisi, tidak ada isakan.  Tenggorokan nya seolah tercekik, paru-paru nya seperti lelah bekerja memompa udara, bahkan jantung pun terasa enggan untuk berdetak. Wang yibo seakan mati, mati bersama belahan jiwanya.

Tak jauh dari sana, Sehun pun bernasip sama. Pria itu menangis tanpa henti, terus memanggil nama kekasihnya, Luhan.

Kim Dan sudah tak sadarkan diri setelah melihat jenazah di turunkan dari lantai atas dan mengenali cincin milik Xiao zhan, menantu kesayangannya.

Total jenazah ada empat orang, sesuai identitas dan barang-barang yang di kenali dari masing-masing jenazah. Yaitu, Xiao zhan, Luhan, Mingju dan Fang suo. Semua jasad di bawa pihak forensik untuk di otopsi atas permintaan dari Wang yibo sendiri. Jasad akan di identifikasi dan di bedah, mencari penyebab, apakah ini di sengaja atau kecelakaan.

Tuan Wang Li xian yang memiliki pemikiran jernih, mengurus semuanya bersama Haikuan. Sebagai kepala keluarga dirinya harus tegar. Walaupun ia sangat sedih atas meninggal nya menantu kesayangannya.

Pria baya itu selalu mengucapkan kata maaf dalam benaknya, sangat dan sangat menyesal tidak bisa menjaga dua putra Xiao Wallace chung dan Lee hana dengan baik.

Sehari setelah kejadian kebakaran.

Keadaan Home glass begitu suram, ruangan tamu berubah menjadi tempat duka, sudah tidak ada canda tawa Xiao zhan. Zoucheng menangis sesegukan mengingat ia dan Xiao zhan selalu meramaikan rumah dengan bertengkar atau saling mengejek dan bercanda. Mungkin setelah ini, tidak akan seperti dulu lagi.

Lee Jong-suk duduk di lantai memandangi bingkai foto kedua adiknya. Tidak ada ekspresi, tatapannya kosong, tubuhnya lemas tak memiliki tenaga. Masih tak percaya dengan semua yang terjadi. Dirinya benar-benar syok, saat paman song memperlihatkan berita di televisi. Ia dan paman song langsung berlari menaiki mobil dan bergegas menuju hotel. Setibanya di hotel, api sudah padam dan jenazah sudah akan di bawa petugas forensik. Ia bertanya pada Wang Li xian dengan panik, ayah Wang yibo itu menjelaskan semuanya dan seketika itu, dunianya pun runtuh. Dirinya berlari menghentikan ambulan yang siap berangkat membawa dua kantong jenazah adiknya. Matanya melihat ngeri tubuh kedua adiknya yang sudah rusak terbakar api, detik itu juga raungan tangisnya mengalun pilu.

Sedangkan Kim Dan di rawat di kamarnya oleh dr. Meng ziyi. wanita baya itu drop dan jatuh sakit, hingga saat ini belum sadarkan diri.

Zoucheng mendongak, memandang sendu dan khawatir ke lantai dua. Kakak sepupunya, Wang yibo. mengurung diri di kamar dari semalam dan seharian ini tanpa menyentuh makanan.

Seisi rumah pun sama, tak ada yang menyentuh makanan sama sekali. Mereka semua merasa kehilangan sosok pemuda ramah dan manis itu serta penerus Wang selanjutnya.

Namun mereka masih belum percaya dan masih berharap bahwa Xiao zhan masih hidup, semua ini hanya mimpi buruk sebelum hasil otopsi keluar. Wang Li xian sudah meminta pihak forensik untuk mengidentifikasi Xiao zhan dan Luhan terlebih dahulu dan meminta untuk di lakukan secepatnya.

Janda milik sang mafia( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang