16|| CHAPTER

108 42 15
                                    

16 || CHAPTER

16 || CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Arga baru saja keluar dari ruangan laboratorium sekolah setelah  mengerjakan hukuman sebelumya, ia juga mengikuti kelas tambahan laboratorium, dan kebetulan Arga melihat Aksara yang baru keluar gerbang sekolah, dengan cepat Arga menyusul Aksara menggunakan mobilnya, melihat Aksara yang sedang menunggu angkutan umum di halte Arga berniat mengajak Aksara pulang, karena ini sudah sore, dan angkutan umum juga sudah jarang melintas.

Arga keluar dari mobilnya berjalan menghampiri Aksara, saat Arga baru sampai, Aksara malah ingin berniat pergi dari sana, "aksa tunggu!!"

Aksara memilih tidak menatap Arga di depannya.

"Gue tau gue salah, gue minta maaf"

"Gue maafin kok" Balas Aksara singkat tanpa menoleh.

"Gue anter pulang ya?"

"Engga, gue udah pesen taksi"

"Please gue mau minta maaf sama lo, lo mau ya gue anterin pulang. Please"

Dari ambang pintu gerbang sekolah terdengar suara motogp milik Lenno, Aksara sempat melirik kearah Lenno yang sepertinya hendak menghampiri nya juga dengan cepat Aksara menarik tangan Arga memilih berniat pulang bersama Arga, sebelum Lenno datang.

Begitu pula dengan Arga ia juga sempat menoleh melihat Lenno disana, namun ia melebarkan senyuman nya saat Aksara menarik tangannya untuk segera masuk kedalam mobil.

Lenno baru saja ingin menyusul Aksara, namun gadis itu malah memilih pulang bersama Arga.

***

Zion sedang duduk di balkon kamar jendelanya, menghirup udara di sore ini. Begitu tenang, dan nyaman untuk dirasakan.

Tok tok tok

Pintu terdengar membuat Zion membalikkan tubuhnya.

Seorang wanita masuk dengan tersenyum lembut, "kamu sedang apa nak?" Tanya ibunda Zion. Sembari berjalan menuju putranya yang kini tengah duduk di sisi ranjang.

"Engga ngapa-ngapain bun.."

"Apa kamu gak merasa bosen di kamar terus?"

"Memangnya kalau Zion keluar ada yang bakal berbeda bun?"

Ibunda Zion terdiam mendengar ucapan putranya, "maafin Bunda ya Zi.. Bunda belum bisa dapetin donor buat kamu"

Zion menggeleng dengan cepat mendapat ucapan bundanya itu, "bukan gitu maksud Zion bun.. "

"Tapi bunda janji bakal dapetin donor mata buat kamu biar bisa lihat lagi"

Zion tersenyum hampa, "Zion gak minta untuk Tuhan ngasih donor mata buat Zion, yang terpenting Zion selalu dikelilingi orang yang Zion sayangi"

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang