25|| CHAPTER

96 40 16
                                    

25 || CHAPTER

*****

Aksara's Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksara's Pov

Pukul 18.48

Aksara hanya mondar-mandir di depan meja cermin riasnya sesekali ia hanya menarik nafas panjang, jam dinding sudah menunjukan waktu 18.50 jujur saat ini ia merasa gugup sekaligus bingung dengan sikap Arga yang kini mengajaknya keluar, entahlah saat ini ia tidak bisa menebak apa yang sedang cowok itu pikirkan padanya, dan soal Lenno untuk sore tadi, ah sial ini benar-benar gila.

Saat ini dress mini sudah melekat ditubuh mungil ku sesekali aku hanya melihat keluar jendela berharap ini hanya mimpi, sungguh aku benar-benar merasa stress pada situasi ini, Ya! Bagaimana Tidak! Bayangkan jika kalian diposisi ku saat ini baru tadi siang Lenno tiba-tiba memaksaku untuk menjadi pacarnya, entah apa yang cowok stress itu pikirkan saat itu, mengapa dia memaksaku untuk menjadi kekasihnya, bahkan aku tidak tau apa status ku saat ini dengan dirinya. Dan sekarang 'Arga' tiba-tiba dia mengajakku kencan bersama dengan status ku yang tak jelas dengan Lenno, tapi sumpah jangan berfikir aku mau berpacaran dengan Lenno, itu sama sekali tidak benar aku hanya berasa muak dengan keadaan seperti ini.

"What the hell!!" Umpat ku, saat melihat mobil hitam sudah berhenti tepat didepan gerbang rumah ku.

Drtt
___
Arga

gue udah didepan rumah lo”
___

Aksara segera mengambil tasnya yang berwarna putih kemudian segera turun dan menghampiri Arga.

"Bun, ayah, Aksara pamit keluar sebentar sama Arga ya" Ucap Aksara meminta izin pada Bunda dan Ayahnya yang sudah rapih duduk di meja makan.

"Loh, mau dinner ternyata" Ledek sang ayah.

"Ihh apaan sih yah, engga kok cuma keluar sebentar" Balas Aksara mengelak.

"Yasudah tapi pulangnya jangan larut malem ya" Pesan sang ayah pada Aksara.

"Siap Bos, dah yah, bun.. " Ujarnya berpamitan.

Kaki jenjangnya berjalan keluar rumah, dengan dress mini berwarna hitam dan high heels berwarna serupa, rambutnya ia gerai dengan bebas agar menambah keanggunan.

Saat pintu utama terbuka seorang pria yang sedang menyandarkan tubuhnya pada mobil berwarna hitam kini melambaikan tangan padanya, sembari tersenyum pria itu memakai jas hitam beserta dasi berwarna serupa, semua para gadis pun akan memujinya sebagai pria tampan.

Aku hanya membalas senyumannya yang ia lontarkan, dan kemudian berjalan ke arahnya.

"Well, you are so beautiful princess"

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang