09 || CHAPTER
*****
15 Januari 2019
16.00Seorang anak laki-laki dengan sepedanya berwarna hitam mengayuh dengan kakinya yang panjang menyusuri jalanan komplek rumahnya, ia baru saja pulang sekolah karena dirinya salah satu murid yang pasti akan terlambat pulang, bukan karena ia murid nakal yang akan bermain kemudian baru pulang, namun alasan mengapa ia pulang terlambat karena sering kali ia menyempatkan waktu pergi ke perpustakaan walau hanya akan membaca paling sedikit dua mata pelajaran.
Sore itu adalah waktu dimana terjadinya insiden kecelakaan yang menimpa Zion saat dirinya tengah menyebrang jalan karena kakanya yang tengah bermain dengan anak-anak lain.
"Abang pulang!! Udah sore!! Nanti dimarahin bunda!!" Ujar Zion pada kembaran itu di jalan raya yang berlawanan.
"Bentar dik!! Nanggung!!" Balas seorang anak laki-laki yang tengah bermain kelereng.
"Bang!! Kalau ayah liat pasti ayah marah!!"
"Udah deh.. Pulang duluan aja"
Zion tau jika ini sudah menjadi kebiasaan kembaran nya itu yang selalu main setelah pulang sekolah dan menunggunya untuk menjemput, agar ayahnya tak curiga jika kembarannya itu main setelah pulang sekolah.
Zion yang tak bisa melihat kembarannya itu dimarahi oleh sang Ayah ia berinisiatif untuk mengajak saudaranya itu pulang dan kebetulan saat itu Zion tengah berada disisi jalan yang berbeda dengan saudaranya itu membuat nya harus menyebrang jika ingin membawa saudaranya pulang, waktu itu jalanan tidak terlalu rampai dan Zion pikir ia sudah berhati-hati untuk menyebrang namun sampai waktunya Zion menyebrang ada sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya_
"Aaaaa!!!!!" Teriak Zion saat sebuah mobil berwarna hitam menabraknya dengan kencang, sampai-sampai ia terlempar beberapa meter dari kejadian dan kepalanya membentur batu besar disisi jalan.
Mendengar suara Zion anak laki-laki yang tengah bermain itu sontak meneriaki nama Zion, tak terkecuali saudara kembarnya itu dengan cepat berlari menghampiri Zion.
"Zion!!!"
Seragam yang awalnya putih bersih kini berubah warna menjadi merah, tubuh laki-laki itu memangku kepala saudara nya Zion dengan tetesan air mata yang mengalir, darah yang terus mengalir dari kelapa Zion membuat saudaranya itu semakin takut.
"Dik!! Bangun dik!! Bangun!!"
___Seorang pria paruh baya sejak tadi hanya mondar-mandir didepan ruang ICU rumah sakit, dengan wajahnya yang gelisah beberapa kali ia juga sempat melihat kearah jendela ICU berharap putranya tidak terjadi apa-apa, walaupun kemungkinan nyawa adalah sebuah taruhan, namun pria itu yakin jika putranya akan baik-baik saja. Sampai sebuah pintu ICU terbuka memperlihatkan seorang pria keluar dengan setelan jubah berwarna putih dan masker, sudah diduga ia pasti adalah seorang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]
Teen FictionWARNING⚠⚠ SEBELUM BACA ALANGKAH LEBIH BAIK FOLLOW YA Wattpad Jhee_JMP punya cerita baru nihh "Jika Tuhan menghendaki maka aku akan melihat kembali, namun jika itu hanya sekedar mimpi maka aku tidak akan merubah apa yang sudah terjadi" Seorang pria...