29|| CHAPTER

86 35 49
                                    

29 || CHAPTER

29 || CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Pagi ini Lenno sudah siap dengan seragam sekolahnya, kali ini kebiasaan baru sudah menjadi candu.

"Eh ada Lenno" ujar Hans saat melihat seorang duduk di ruang tamu.

"Om Hans" beo Lenno tersenyum, kemudian menyalami punggung tangan Hans.

"Jemput Aksara?" Tanya Hans

"Iya om"

"Okey, om tidak bisa lama. Om berangkat dulu ya"

"Iya om hati-hati"

"Khm" suara seseorang berdehem.

Lenno menoleh menatap Aksara yang turun dari anak tangga, entahlah saat ini Lenno merasa jika Aksara terlihat lebih cantik dari biasanya, tapi tidak Aksara memang selalu cantik bukan?

"Kenapa? Liatin gitu?" Tanya Aksara merasa sedikit heran melihat Lenno seolah tengah mengintimidasinya.

"Cantik" beo Lenno

"Anak bunda memang cantik" kali ini suara itu muncul dari Anita yang tengah menyiapkan sarapan di meja.

Lenno tersenyum sedikit malu dengan pujiannya.

"Apaan sihh bunda.." ujar Aksara yang kini menghampiri Anita.

"Bunda Aksara berangkat dulu ya.."

"Lohh engga sarapan dulu?"

"Engga bunda kasian Lenno udah nungguin dari tadi"

"Yaudah kalau gitu, tapi nanti jangan lupa makan siang ya"

"Iya bunda, dah"

Lenno menyalami Anita lalu pergi bersama Aksara.

***

Burung bersiul seolah tahu jika pagi ini sangat cerah untuk Aksara maupun Lenno, angin semilir menerpa wajah Aksara.

Kedua tangan Aksara membentang menikmati angin di pagi hari.

Tangan kiri Lenno menarik tangan Aksara seolah menyuruh gadis itu berpegangan pada pinggangnya.

"Kenapa engga boleh?" Tanya Aksara yang tahu niat Lenno.

"Nanti jatuh" balasnya. "Kita sarapan sebentar di depan sana" lanjut Lenno.

"Tapi nanti telat Lenno.."

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang