35 || CHAPTER
****
Aksara's Pov
Hari ini aku hanya diam memandang langit yang semakin ruam seolah ia mengerti aku sedang berduka dan tidak ada lagi cahaya.
"Aksara kau sudah tiga hari di dalam kamar apa kau tidak lapar nak? Tolong jangan menyiksa dirimu" Anita sejak kemarin gelisah karena Aksara tak kunjung keluar kamar dirinya hanya mengurungkan diri dikamar.
Aku tidak bisa mendengar apapun selain rintik hujan yang kini mulai turun, bayangan itu kembali muncul di banak ku, "kenapa Lenno!! Kenapa kau sangat jahat padaku?" Lirih Aksara seolah ia jiwanya sudah benar-benar hilang.
Air mata ku kembali menetes deras seperti hujan yang saat ini turun berangsur-angsur deras.
Aku memejamkan mata mengingat momen di mana aku dan Lenno bermain hujan saat itu, 'Tolong jangan menangis' ujar seorang yang sangat familiar dan sebuah tangan seolah menyerka air mataku.
Segera aku membuka mataku namun tak ada siapapun ditempat ini hanya ada sunyi yang menyelimuti ku.
Namun saat mata netraku melihat ke arah balkon kamar seolah aku melihat di bawah sana, tepat dimana biasa Lenno menunggu ku menjemput untuk berangkat ke sekolah, ia sangat tampan tersenyum ke arahku seperti biasa, dengan cepat aku turun kebawah berlari menghampiri pria yang sudah lama ku rindukan.
"Aksara kau mau ke mana?!" Tanya Anita saat melihat Aksara berlari keluar, namun anaknya seolah tuli dan mendengarkan ucapannya.
Aku masih berlari walau saat ini hujan mengguyur tubuhku sampai sudah basah kuyup namun aku tetap berlari mencari sosok yang sangat aku rindukan.
Saat tiba di gerbang depan rumah mata netraku masih mencari sosok yang sedang berdiri tadi di sini. Namun aku tidak menemukan siapapun, "Lenno!!! Aku tahu kamu di sini!! Tolong jangan pergi!! Aku sangat merindukanmu!!!"
"Lenno!! Ini tidak lucu!! Aku akan marah jika kamu tidak muncul!!!"
Tak lama sosok yang ku cari akhirnya muncul dari sisi jalan, aku tersenyum saat mendapatinya menatap ke arah ku dengan senyuman yang menawan, segera aku berlari memeluknya erat, tapi aneh sosok itu hilang lagi membuatku kesal dan marah, "Lenno!!" Aku berjalan entah ke mana hanya menyuruh jalanan tanpa arah air mataku kembali, "aku lelah Lenno!! Tolong jangan pergi!!" Teriakku tak kunjung mendapati laki-laki itu.
Hujan masih mengguyur permukaan bumi aku tidak peduli jika aku akan sakit yang aku inginkan saat ini hanya bertemu dengan Lenno.
Air mata sudha tidak lagi meminta izin untuk turun bersama dengan hujan. Akhirnya semua kembali saat ingatan ku muncul jika Lenno benar-benar pergi jauh.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke pemakaman di mana tubuh Lenno terpendam di sana.
Batu nisan bertulisakan nama yang sangat aku cintai, "aku ingin kamu kembali Lenno!! Tolong pulang, aku tidak bisa jika hidup tanpamu tolong Lenno" ujarku dengan isak tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]
Teen FictionWARNING⚠⚠ SEBELUM BACA ALANGKAH LEBIH BAIK FOLLOW YA Wattpad Jhee_JMP punya cerita baru nihh "Jika Tuhan menghendaki maka aku akan melihat kembali, namun jika itu hanya sekedar mimpi maka aku tidak akan merubah apa yang sudah terjadi" Seorang pria...