05|| CHAPTER

207 50 25
                                    

05 || CHAPTER

05 || CHAPTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*flesbek*

20.00
Aksara berjalan menuju kamarnya, berniat mengerjakan pekerjaan rumah yang sempat guru biologi katakan kemarin dikelas, untuk mengerjakan halaman 340 latihan soal. Beruntung Aksara ingat, mana mungkin Aksara lupa untuk dalam hal mengerjakan PR yang bahkan dirinya selalu rajin dalam belajar. Namun saat ia sudah bersiap-siap untuk mengerjakan PR tiba-tiba sebuah suara ketukan pintu terdengar.

Tok-tok [suara ketukan pintu kamar Aksara]

"Ka!!" Panggil seorang wanita pada Aksara yang tengah duduk dikursi belajarnya.

"Iya bun"

Ceklek [pintu terbuka] memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang kini mulai masuk kedalam kamar Aksara.

Aksara berpaling melihat ibunya yang masuk kedalam kamar.

"Kenapa bun?" Tanya Aksara.

"Bunda boleh minta tolong gak?" Tanya Anita ibunda Aksara.

"Minta tolong apa?"

"Bunda lupa tadi mau beli obat di apotek yang deket alfamart dipersimpangan depan, kamu boleh tolong ambilin?"

"Boleh bun, sini Aksa aja yang beli" Ujarnya sembari tersenyum lembut.

"Beneran gak papa?" Tanya Anita memastikan.

"Iya, sekalian Aksa juga mau beli sesuatu di alfamart"

"Yaudah ini obat yang harus kamu beli" Ujar Anita sembari menyodorkan sebuah ketas resep obat yang harus Aksa beli.

Aksara mengambil kertas tersebut, "oke bun"

Aksara melihat kertas yang berisi catatan-catatan yang tidak ia mengerti, bukan karena ia tidak mengerti soal obat-obatan namun memang tulisannya saja yang sangat bagus sampai-sampai ia tidak bisa membacanya, kalian tentu taukan tulisan seorang dokter.

Aksara bangkit dari duduknya mengambil hode yang berada di lemarinya, udara diluar cukup dingin apalagi ia memakai kaos yang sangat tipis membuatnya berfikir jika akan keluar malam-malam ya, walaupun apotek nya tidak terlalu jauh namun Aksara cukup waspada takut terjadi hal tidak bisa ia bayangkan.

___

Aksara berjalan keluar pekarangan rumahnya dengan memakai hode berwarna merah muda, memasukkan tangannya ke dalam saku hode merasa angin dingin kini sungguh terasa, jalanan yang sedikit sepi karena ia masih dalam komplek rumahnya, ia tidak perlu takut jika masih berada disini, karena ada satpam, penjaga komplek yang masih aktif berjaga walaupun ini baru jam delapan sore.

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang