18|| CHAPTER

103 44 21
                                    

18 || CHAPTER

*****

Suara berat seorang laki-laki memanggil nama ku, iya suara itu dari luar jendelanya, siapa? Aku hanya bisa bertanya-tanya dalam hati_

"Aksara, ini gue Lenno"

Hah? Lenno? Sedang apa? Kini Aksara turun dari tempat tidur nya, berjalan menuju pintu kaca balkon miliknya, dengan cepat ia membuka tirai tersebut memperlihatkan sosok laki-laki yang sangat membuat nya jengah, Aksara memutar mola matanya malas, "ngapain?" Tanya Aksara pada Lenno yang kini menatap nya.

"Buka" Pintanya karena Aksara belum membuka pintu balkon kamarnya.

Namun satu hal yang membuat Aksara bingung, bagaimana cowok itu naik ke atas kamarnya jelas-jelas ini lumayan tinggi untuk bisa mencapai kamar yang berada di lantai dua.

Aksara akhirnya membukakan pintu balkon kamarnya, "lo ngapain disini?" Serbu Aksara saat ia telah membuka pintu balkon kacanya.

Lenno tak menjawab cowok itu malah menyingkirkan tubuh Aksara dan berlalu masuk kedalam kamar. Membaringkan tubuhnya di tempat tidur milik Aksara membuat gadis itu terlihat marah, dengan segera Aksara menarik tangan Lenno agar bangun dari tempat tidur nya namun tubuh Lenno yang berat ditambah kaki Aksara yang tersandung oleh kaki Lenno membuat Aksara malah jatuh dalam tubuh bidang milik Lenno, detak jantung mereka berdegup kencang, mata Lenno dan Aksara bertemu memperlihatkan mata coklat milik Lenno yang indah, namun mata Aksara menyapu wajah Lenno yang memiliki luka lebar di beberapa bagian dan sudut bibir Lenno, berdarah? sadar dengan itu akhirnya Aksara langsung bangun.

"Lo jangan macem-macem ya!!" Gerutu Aksara.

Lenno terkekeh mendengar ucapan Aksara, membuat gadis itu memutar bola mata nya malas, "Lo ngapain malem-malem kesini, Lenno?" Gerutu Aksara kesal.

"Gue mau tidur disini?"

"HAH?! TIDUR?! Lo gila ya?!"

"Engga, gue waras"

"Lo pikir gue apa?! Cewek murahan? Mau tidur sama cowok kaya lo"

"Gue gak nyuruh lo buat tidur bareng gue, gue cuma mau numpang tidur di sofa lo, dan lo tidur di kasur, gitu aja ko repot"

"Gak! gue gak mau, lo pikir rumah gue hotel?"

Lenno menghembuskan nafas kecil, "please bantu gue semalem aja" Ujarnya, kemudian Lenno berjalan menuju sudut ruangan kamar Aksara terdapat sofa panjang, dan membaringkan tubuhnya disana.

"Hey.. Gue belum kasih lo izin Lenno!!" Gerutu Akasa.

Lenno membuka matanya yang sudah tertutup sebelumnya, melihat Aksara yang kini menatap wajahnya.

Aksara mematap Lenno, mata cowok itu terbuka, beberapa detik ia berfikir sampai sebuah ide muncul di kepalanya, ia harus mengambil kesempatan ini agar ia bisa terlepas dari Lenno.

"Oke, gue bakal kasih lo izin buat tidur dikamar gue, tapi dengan satu syarat, mulai besok lo gak lagi gangguin gue, dan.. " Aksara menggantung kalimatnya.

"Dan mulai besok jangan pernah anggep gue jadi pacar pura-pura lo lagi, gimana?"

"Oke" balas Lenno singkat.

Aksara mengerjapkan matanya beberapa kali, tidak menyangka jika Lenno akan menurutinya dengan mudah, Aksara tersenyum lebar, mengulurkan tangan pada Lenno meminta untuk berjabat tangan dengan persetujuan agar besok ia tak lagi di ganggu oleh Lenno, namun bukannya meraih tangan Aksara, Lenno malah terlihat bingung dengan kelakuan Aksara, "apa?" Tanya Lenno yang tak mengerti.

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang