04|| CHAPTER

234 57 27
                                    

04 || CHAPTER

How to day? Do fill happy to day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

How to day?
Do fill happy to day

Cari kebahagiaan mu dengan membaca cerita Si Buta yaa..
Jhee_JMP

*****

Sebuah rumah mewah dan megah itulah ketika orang baru pertama kali melihat rumah milik Lenno.

Jam menunjukkan pukul 21.00 dan Lenno baru sampai di rumah, dengan seragam sekolah yang masih ia kenakan, beruntung tidak ada orang di ruang tamu saat ia sudah sampai rumah, kalau tidak mungkin kedua orang tuanya akan memarahi kebiasaannya ini.

Lenno menghembuskan nafas lega saat ia berhasil menutup dan mengunci pintu kamar nya.

"Huuh" Suara nafas lega dari mulut Lenno.

Cowok itu melempar tas sekolahnya asal, sebelum Lenno istirahat ia memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Shower yang deras membasahi cowok itu, rambutnya ia sisir dengan tangannya, menampilkan otot-otot tangan yang kekar. Lenno memiliki tubuh yang sangat ideal untuk siapapun gadis yang melihat dirinya pasti akan tertarik.

Lenno dengan telaten membersihkan semua tubuhnya sampai benar-benar bersih dan harum, setelah selesai ia mengambil handuk yang tergantung di kamar mandinya, kemudian melilitkannya pada bagian tubuh bawahnya, tanpa menutupi perut suspek nya.

Lenno bercermin di kaca wastafel nya mengeringkan rambut dengan heard ayer kemudian menyisir nya dengan tangan, ia berjalan muju lemarinya menggeser pintu lemari lalu mengambil kaos oblong berwarna hitam dengan celana pendek yang serupa.

Kemudian ia berjalan keluar kamar mandi, sampai sebuah ketukan pintu terdengar.

Tok-tok [pintu diketuk]

“Aden ini mbok, mau anter makan malem nya” suara khas dari wanita tua berumur limapuluh.

“Sebentar mbok”

Lenno berjalan mendekati pintu kamar nya, membuka pintu yang sempat ia kunci.

Ceklek [suara pintu terbuka]

“Ini Den, makananya. Mau mbok taruh dimana?” tanya si mbok

“Sini mbok” balas Lenno

“Iyah, ini Den. Mbok permisi dulu”

“Iya mbok, makasih” ujar Lenno sembari tersenyum tipis.

Lenno duduk di sisi ranjang big size, menaruh makanan di meja samping tempat tidur nya. Lenno belum merasa lapar sehingga ia menunda makan yang sempat pembantunya berikan.

Ia beralih melihat layar telfonnya yang menyala menandakan ada pesan yang masuk.

__
Aksara

𝙎𝙄 𝘽𝙐𝙏𝘼 [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang